Selasa, 04 Januari 2022

Laporan PKL

BAB I

PENDAHULUAN

 

I.1. Latar Belakang

 

        Praktek Kerja Industri atau Prakerin adalah suatu bentuk penyelanggaraan dari sekolah yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan disekolah dan program pengusahaanyang diproleh melalui kegiatan bekerja langsung didunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian professional. Dimana keahlian professional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan ,teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dan dikuasai kapan dan dimana saja kita berada,sedangkan kiat tidak dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pekerja pada bidang profesi itu sendiri.

       Pendidikan sistem ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang professional dibidangnya. Melalui pendidikan sistem ganda diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang professional tersebut. Dimana para siswa yang melaksanakan pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia industry. Tanpa diadakanya pendidikan sistem ganda ini kita tidak dapat langsung terjun ke dunia industry karena kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.

 

I.2. TUJUAN

     Tujuan Praktek Kerja Industri adalah sebagai berikut:

   Tujuan secara umum adalah untuk memperkenalkan peserta didik dalam dunia kerja dari suatu perusahaan ataupun lapangan pekerjaan, serta memberikan pengalaman bagi siswa hal – hal yang belum pernah didapat disekolahan, sedangkan secara khususnya kerja industri di PERCETAKAN KANAGA SHOOTING adalah sebagai berikut :

            1. Mempraktikan ilmu yang didapat selama studi.

            2. Akan mendapatkan sesuatu hal baru dalam dunia kerja berupa ilmu yang bermanfaat  

            3. Menambah ilmu dan wawasan dalam dunia Percetakan , mulai dari teknik pebuatan      laporan, teknik editing, teknik foto copy dan memperhatikan hasil yang jelas maupun enak dipandang orang lain. memahami manajemen komunikasi yang baik serta belajar bekerja dalam suatu Teamwork yang baik disamping itu melatih mental, kemandirian, kedisiplinan, serta tanggung jawab siswa.

           4. Modal pengalaman untuk mendirikan usaha sejenis.

 

 

 

 

 

 

I.3. Manfaat

Kerja industri merupakan inti pokok keberhasilan siswa dalam mempraktikkan pelajaran yang telah didapatkan di sekolah yang terkait. Pelaksanaan praktik kerja industri memberikan manfaat yang sangat besar dan berharga baik dari pihah siswa, pihak perusahaan yang dituju maupun dari instansi pendidikan.

Adapun manfaat dari kerja industri sebagai berikut :

            I.3.1. Bagi Siswa

          1. Melatih penyesuaian diri terhadap dunia kerja, melatih mental, menambah pengetahuan       dalam dunia kerja dan menambah wawasan yang luas serta ide-ide bagi siswa yang belum didapat di bangku sekolahan.

         2. Bekal pengalaman bagi siswa dalam menghadapi dunia kerja kelak, untuk mempraktikkan    secara mandiri bekal ilmu yang di peroleh dari institusi pendidikan.

         3. Siswa menjadi terampil dan terlatih saat melaksanakan proses penyerapan ilmu serta sebagai tolak ukur atas pencapaian materi yang telah dikuasai siswa.

         4. Mendewasakan pola pikir dan sudut pandang serta melatih tingkat disiplinan siswa dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.

         5. Memperoleh informasi dari perkembangan dunia kerja di saat ini serta membangun kerjasama dan hubungan yang baik antara sekolahan  dan institusi yang bersangkutan.

 

 I.3.2. Bagi Industri

              1. Dapat memberikan ilmu kepada orang lain terutama bagi siswa yang sedang praktik kerja industri.

             2. Meringankan beban yang punya industri karena ada  siswa yang membantu pekerjaan yang diberikan oleh kepala industri.

 

I.4. Metode Pembuatan Laporan

        Beberapa metode yang kami lakukan dalam pembuatan laporan dengan cara menggumpulkan data pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :

       1.interview metode ini dilakukan dengan bertanya langsung kepada karyawan utamanya kepada pembimbing kami

       2. Praktek dengan praktek,penulis dapat secara langsung melihat kenyataanya yang terjadi pada perusahaan sehingga dapat menarik suatukesimpulan yang dibuat dalam bentuk laporan kegiatan.

 

 

 

 

 

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN



II.1. Gambaran Umum Tempat Prakerin

II.1.1. Sejarah Singkat

            Sejarah

Pada sekitar tahun 1985 Pimpinan Kanaga Bp. Kadir sudah bekerja di bidang dokumentasi Khususnya Video, namun kala itu masih menggunakan peralatan yang sangat sederhana, yang di gunakan waktu itu masih teknologi Betamax , walaupun sangat sederhana kala itu orang - orang masih bertanya alat apa itu ? Mereka merasa aneh dan langka di jamannya, sesuai dengan perkembangan jaman lambat laun mulai meningkat baik di bidang Video Shooting maupun peralatan dokumentasi lainnya.

Setelah bekerja beberapa tahun teknologi mulai berkembang dan perusahaan tempat pak Kadir bekerja merenovasi peralatan videonya menggunakan Kamera M 3000 yang masih manual dan semua tampilan belum berwarna masih hitam putih. Kemudian selain itu beberapa tahun kemudian dari perusahaan menambah peralatan kamera baru yaitu AG 455 Keluaran Panasonik Pertama yang menggunakan teknologi 3 CCD Karena pak Kadir termasuk orang yang ikut merintis perusahaan tersebut maka ia pun mengalami kenaikan pangkat dan gaji, Pak Kadir di angkat menjadi Kepala tehnik lapangan. Dari situlah Beliau mulai menabung dan mempunyai keinginan suatu saat kalau modal sudah ada beliau ingin mendirikan Perusahaan sendiri.

Setelah berjalan tahun demi tahun perusahaan pun mengadakan pembaharuan peralatan lagi yaitu penggunaan Mixer dan kamera Mini DV teknologi baru dengan menggunakan LCD dengan tampilan view berwarna MD 900 , Baru kemudian sekitar tahun 1997 menggunakan kamera yang DV yang menggunakan CCD yang cukup bagus dengan merk.

PANASONIK MD 10.000 . Karena Pak Kadir sudah merasa mempunyai pengalaman dan cukup modal dengan berat hati beliau keluar dari perusahaan dengan tujuan untuk mewujudkan cita-citanya membuka perusahaan sendiri.

KANAGA berdiri Pada tanggal 13 Oktober 2007 yang bertempat di Genengan RT.01/01, Karanganom, Sukodono, Sragen. Lebih tepatnya Samping Puskesmas Sukodono, KANAGA berasal dari singkatan nama keluarga Bapak Kadir yang waktu itu baru memiliki satu putra. Yaitu : Kadir, Nina, Djaga. Dari sinilah di ambil nama “KANAGA”.

 

 

 

 

 

 

II.1.2. Visi dan Misi

         A. Visi

Menjadi Perusahaan Digital Printing Profesional, dapat diandalkan, dan inovatif produktif yang dapat menghasilkan sesuatu nilai tambah baru yang dapat memberi manfaat, serta mampu membuka lapangan pekerjaan yang menguntungkan.

         B. Misi

Menyelenggarakan pelayanan jasa cetak bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan dengan prinsip pelayanan yang memuaskan dalam hal kualitas/mutu, tepat waktu, pelayanan simpatik penuh tanggung jawab dan dengan harga yang wajar sehingga perusahaan dapat berkembang maju serta dapat mensejahterakan seluruh pihak yang berkepentingan baik pelanggan, karyawan, pemilik, mitra kerja dan masyarakat dilingkungan perusahaan dengan dasar etika usaha yang bersih, baik dan benar.

 

II.1.3 Kebutuhan Non Fungsional

        A. ALAT : KOMPUTER,MOUSE,DAN KEYBOARD

        B. BAHAN: KERTAS DAN TINTA

 

II.1.4. Urain Kerja

           Cara menggunakan fotocopy adalah sebagai berikut:

Sedangkan langkah-langkah yang perlu Anda lakukan untuk menjalankan mesin fotocopy adalah sebagai berikut:

  1. Tekan tombol ON untuk menyalakan mesin fotokopi.
  2. Letakkan kertas yang akan Anda fotokopi di atas kaca yang jadi area fotokopi. Letaknya biasanya di bawah scanner. Jangan lupa sesuaikan posisi kertas dengan cermat agar hasil fotokopinya rapi dan memuaskan. Caranya adalah dengan memastikan bahwa tepi kertas bagian atas ada pada garis skala dan posisi kertas pas di tengah.
  3. Pencet tombol paper select, kemudian atur berapa ukuran kertas yang akan digunakan.
  4. tombol angka untuk mengatur berapa lembar kertas yang akan dikopi.
  5. Tekan tombol start, lalu tunggu selama beberapa saat sampai mesin fotocopy selesai mengeluarkan kertas yang merupakan hasil fotokopi.
  6. Jika mesin sudah selesai digunakan, matikan dengan menekan tombol OFF.

 

 

II.1.5. Strukrtur Organisasi

          1.PEMILIK : Bp. Kadir

         2.KARYAWAN : Mas Yoyok

II.1.6. Jadwal Kerja

          JAM KERJA :

                 1. MASUK : 07.00

                 2. ISTIRAHAT: 12.00-12.30

                 3. PULANG : 16.00

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



BAB III

PEMBAHASAN



III.1. Kajian Teori

 

III.1.1. Pengertian Percetakan

Percetakan adalah sebuah proses industri untuk memproduksi secara massal tulisan dan gambar, terutama dengan tinta di atas kertas menggunakan sebuah mesin cetak. Dia merupakan sebuah bagian penting dalam penerbitan dan percetakan transaksi.

Banyak buku, koran, brosur, flyer dan majalah sekarang ini biasanya dicetak menggunakan teknik percetakan offset. Image yang akan dicetak di print di atas film lalu di transfer ke plat cetak. Warna-warna bisa didapatkan dengan menimpakan beberapa pola warna dari setiap pelat offset sekaligus.

Teknik percetakan umum lainnya termasuk cetak relief, sablon, rotogravure, dan percetakan berbasis digital seperti pita jarum, inkjet, dan laser.

Dikenal pula teknik cetak poly untuk pemberian kesan emas dan perak ke atas permukaan dan cetak emboss untuk memberikan kesan menonjol kepada kertas.



III.1.2. Pengertian Desain Grafis

Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. Desain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis disain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain).

 




 

 

 

III.1.3. Software CorelDRAW

CorelDRAW adalah sebuah program komputer yang melakukan editing pada garis vektor. Program ini dibuat oleh Corel, sebuah perusahaan software yang berkantor pusat di Ottawa, Kanada. Corel draw memiliki kegunaan untuk mengolah gambar, oleh karena itu banyak digunakan pada pekerjaan dalam bidang publikasi atau percetakan ataupun pekerjaan di bidang lain yang membutuhkan proses visualisasi.

Kegunaan aplikasi CorelDRAW:

a. Menciptakan desain logo atau simbol, yang mana ini adalah kegunaan Corel Draw yang paling banyak dimanfaatkan oleh penggunanya, terutama pembuatan logo dua dimensi karena kemudahannya dalam mengolah garis dan warna.

b. Membuat desain undangan, brosur dan lain-lain juga menjadi suatu kegunaan dari program Corel Draw. Media publikasi offline lainnya juga menggunakan Corel Draw sebagai alat untuk mendesain. Corel Draw memiliki banyak jenis font yang dapat memudahkan desainer untuk mengeksplorasi imajinasi desain dan tulisan yang akan dibuat.

c.  Membuat cover buku juga dapat dilakukan di Corel Draw. Dengan Corel Draw maka tugas desain akan menjadi mudah karena dapat memanfaatkan desain sampul dan teknik pewarnaan yang lebih sempurna oleh Corel Draw. Detail gambar pun akan terlihat lebih jelas.

d. Pembuatan gambar ilustrasi juga dapat dilakukan dengan Corel Draw. Gambar yang dihasilkan lebih berkualitas, terutama ketika berhubungan dengan lengkungan, garis atau sudut. Ukuran yang diperoleh dijamin sangat akurat.



III.1.4. Software Adobe Photoshop

Photoshop adalah software yang digunakan untuk memodifikasi gambar atau foto secara profesional baik meliputi modifikasi obyek yang sederhana maupun yang sulit sekalipun. Photoshop merupakan salah satu software yang berguna untuk mengolah gambar berbasis bitmap, yang mempunyai tool dan efek yang lengkap sehingga dapat menghasilkan gambar atau foto yang berkualitas tinggi. Kelengkapan fitur yang ada di dalam Photoshop inilah yang akhirnya membuat software ini banyak digunakan oleh desainer grafis profesional.

 

 

 

 

 

III.2. Implementasi

Produk industri yang berkaitan dengan bidang multimedia, diantaranya: jasa percetakan, jasa periklanan, jasa pertelevisisan, dan lain – lain. Kali ini, penulis akan membahas tentang hasil produk yang bergerak di bidang jasa percetakan, sesuai dengan tempat PRAKERIN penulis. Berikut ini kegiatan yang penulis lakukan di Hero Digital Printing selama PRAKERIN, antara lain :



III.2.1. Membuat Kartu Nama

Kartu nama sangat penting untuk memperkenalkan perusahaan kita kepada publik dengan kertas kecil yang berisi pesan, deskripsi, logo dan kontak kartu nama bisa disebar luaskan dengan mudah. Berikut langkah-langkah untuk membuat kartu nama:

 

a. Langkah pertama kita buka aplikasi CorelDRAW untuk mendesain Kartu Nama.

 

                                             


 

b. Buat dokumen baru dengan ukuran 9 cm X 5,5 cm.

 

                                    


 

 

 


c. Isikan nama, deskripsi, kontak, dan alamat pada lembar kerja dokumen. Gunakan Text Tool

(tekan f8) untuk memberikan teks pada lembar kerja

 

 

               


 

 

d. Berikan warna pada teks sesuai selera, dan tambahkan gambar sebagai pelengkap.

 

 

                                          



e. Berikan hiasan background agar terlihat lebih cantik.

        



    

f. Desain kartu nama sudah selesai, seleksi semua objek (ctrl + a) kemudian Group Object (crtl + g), dan copy (ctrl + c).

 

 

                                          


 

 

g. Buat dokumen baru (ctrl + n) dengan ukuran A3 Extension, kemudian paste (ctrl + v) desain kartu nama yang sudah di buat tadi.

 

                        


 

 

h. Gunakan Freehand Tool (f5) untuk membuat garis potong. Buat garis garis lurus dengan panjang 0,3 cm, duplikat garis tersebut kemudian buat menjadi siku kemudian buatlah seperti pada gambar dibawah ini

 

 

                  


 

 

 

 



 

 

 

i.Tempatkan garis potong tersebut di setiap sudut pada desain kartu nama dan gabungkan

    objek (ctrl + g) garis potong dan desain kartu nama

                                  

 



 

          

 


j. Penuhi dokumen lembar kerja dengan memperbanyak desain kartu nama tersebut, hingga

       seperti pada gambar di bawah ini.

 

 

                                                  


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

k. Kartu nama sudah siap untuk di cetak dengan kertas ukuran A3 Extension dan di potong menggunakan cutter dan penggaris besi, gunakan meja kaca atau di lantai keramik sebagai alas pemotongan. Potong sesuai pada garis potong menggunakan cutter.

 

 

 


 

 


 

             

l. Kartu nama sudah siap dan dimasukkan ke dalam box kartu nama.

               

 

 



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

PENUTUP



IV.1. Kesimpulan

Dalam hal ini komputer sangatlah penting dikarenakan sistem komputerisasi saat ini sangat membantu dalam proses produksi. Karena sudah jamannya era digital semua menjadi lebih praktis dan lebih mudah.

Pembelajaaran di dalam dunia kerja adalah suatu pengalaman bagi siswa untuk mendapatkan suatu ilmu dari tempat industri serta dapat menambah pengalaman untuk siswa dalam menghadapi dunia kerja, dengan demikian siswa mampu untuk mencoba hal baru yang belum pernah didapat disekolah.

Dengan adanya PRAKERIN ini penulis mampu mengembangkan ilmu yang telah didapat dari sekolahan maupun dari Industri dan menambahakan wawasan tentang pekerjaan secaran langsung walaupun itu dalam PRAKERIN sangatlah berharga bagi penulis. Atas kesempatan yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa ( Allah ) sehingga penulis dapat menyelesaikan PRAKERIN dengan lancar tanpa suatu halangan apapun, serta penulis dapat menyelesaikan makalah Laporan ini dengan

 tepat waktu dan seksama.

IV.2. KESAN

        Selama kami praktek kerja industri (PRAKERIN) disini kami merasa senang dan kami juga mendapatkan ilmu dan pengalaman yang luas terutama dalam dunia kerja. juga yang belum kami ketahui sebelumnya. Kami merasa sangat nyaman prakerin disini karena pembimbing di Bima Computer ini bisa bekerja sama dengan kami dan mempermudah kami dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. praktek Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan kegiatan yang menuntut siswa agar belajar disiplin dan tentunya di tuntut agar dapat bekerja dengan menerapkan segala pengetahuan yang di berikan di sekolah dalam menjalani Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), tidak mudah seperti apa yang dibayangkan sebelumnya karena di tempat praktek Kerja Industri (PRAKERIN) tidak semua materi yang diberikan disekolah itu masuk. kegiatan praktek kerja Industri (PRAKERIN) dapat membentuk siswa agar dapat bekerja, walaupun kenyataannya masih di bangku sekolah. banyak ilmu ilmu baru yang didapat selama kegiatan prakerin yang tentu saja dapat dijadikan bahan dan pengalamanuntuk modal bekerja di masa depan. untuk saya pribadi tentu merasa puas dan bahagia karena dapat menjalankan kegiatan praktek kerja Industri dengan baik hingga berakhirnya kegiatan ini.

 

IV.2. Saran

Sebagai penulis  hanya dapat memberikan sedikit saran untuk yang lainnya bahwa dalam dunia kerja harus bersungguh - sungguh dalam mengerjakan pekerjaan dari ketua industri maupun seniornya, disiplin dalam waktu berangkat maupun menyelesaikan pekerjaan/ tugas dengan tepat waktu, serta harus jujur karena dalam suatu pekerjaan itu yang dibutuhkan bukan hanya orang pintar tapi yang paling utama adalah kejujurannya tersebut, sehingga pemilik Industri dapat memberikan kepercayaanya kedapanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



          

 

 

      

     


Daftar Pusaka

 

 

 

A. Wikipedia, Pengertian percetakan, https://id.wikipedia.org/wiki/Percetakan

B. Sekolah Jurnalistik Multimedia, 2016 Pengertian desain grafis, http://www.sjm.sch.id/p/desain-grafis-adalah-suatu-bentuk.html

C. Vicky, 2012 Pengertian dan kegunaan CorelDraw, http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-dan-kegunaan-program-corel-draw/

D. Irvan Muhammad, 2012 Pengertian dan fungsi Photoshop, http://muhamad-irvansah.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-dan-fungsi-photoshop.html

 


ARTIKEL LGBT

 

ARTIKEL LGBT

 

Generasi Z adalah generasi yang lahir setelah generasi Y. Generasi ini lahir dalam rentang tahun 1996 sampai dengan tahun 2012.  Selain itu generasi Z juga masih muda dan tidak mengenal kehidupan tanpa teknologi.

Generasi ini dianggap memiliki kemampuan dalam menguasai teknologi sejak lahir karena mereka hidup di zaman teknologi. Tidak hanya dikenal sebagai generasi teknologi saja, generasi Z juga dikenal sebagai generasi digital dikarenakan lahir saat perkembangan internet sudah mewabah. Internet memiliki peran penting dalam perkembangan sosial budaya masyarakat karena perkembangan pesat internet sejalan dengan lahirnya media sosial yang menjadi dunia ke dua bagi generasi Z.

Media sosial adalah hal lumrah bagi masyarakat Indonesia terkhusus pada generasi Z yang menjadikannya rumah ke dua bagi mereka. Generasi Z memiliki minat yang tinggi terhadap kehidupan di dunia maya dan bahkan mereka tidak bisa hidup tanpa adanya media sosial. Hal ini dikarenakan kemudahan mereka untuk mengakses berbagai platform yang tersedia seperti contohnya; instagram, tiktok, whatsapp, twitter, telegram, line, dan lain sebagainya.

Dampak dari adanya kemudahan untuk mengakses sosial media tersebut menciptakan internet sebagai sumber referensi utama bagi masyarakat dalam mencari suatu informasi. Selain adanya dampak positif, terdapat juga dampak negatif akibat kemudahan dalam mengakses sosial media, dapat membuka situs situs dewasa dan adanya cyber clime.

Platform media sosial terbesar twitter memiliki banyak sekali dampak positif dan negatif  yang terdapat pada media sosial tersebut. Ibarat kertas putih, twitter dapat dilukis dengan tinta hitam dan tinta merah, yang artinya kita dapat menggunakannya untuk kebaikan dan keburukan. Twitter dapat dijadikan sebagai sarana komunitas untuk belajar online secara bersama, akan tetapi kita juga dapat menemukan komunitas-komunitas terlarang di media sosial twitter seperti LGBT.

Twitter merupakan ruang maya paling aman bagi mereka komunitas LGBT untuk dapat mengekspresikan diri mereka secara bebas. Twitter menjadi ruang aman bagi komunitas LGBT karena di sanalah mereka dapat menuliskan tweet secara bebas dan dapat menjadi diri mereka sendiri. Walaupun dapat mengguakan platform ini secara bebas, mereka lebih memilih untuk menyembunyikan identitas diri mereka atau yang seperti biasa kita kenal yaitu akun alternatif. Akun-akun alternatif bukanlah suatu feomena yang aneh di dunia maya. Karena tidak selalu pengikut komunitas LGBT yang memiliki akun alternatif, orang normal pada biasanya juga memiliki akun alternatif untuk mengutarakan pendapat tanpa ingin diketahui identitasnya.

Banyak dari mereka bagian dari LGBT yang memilih mengggunakan akun alternatif karena mereka sadar dan mengerti bahwa Indonesia belum ramah untuk komunitas seperti ini. Anggota komunitas LGBT yang terbuka di Indonesia pada umumnya akan mendapatkan banyak kekerasan dan diskriminasi dalam kehidupan mereka secara sosial. Diskriminasi dalam memperoleh pendidikan, kesempatan kerja, tempat tinggal, kesehatan, dan kesejahteraan. Seperti kasus yang baru saja terjadi dihukumnya LGBT dalam tubuh TNI.

Kelompok LGBT pada umumnya memiliki keinginan untuk dapat diperlakukan secara adil dan sama di berbagai bidang apapun agar mereka dapat menjalankan hak dan kewajiban mereka secara merdeka tanpa adanya batasan dari masyarakat umum agar dapat mengembangkan diri untuk berkarya dan berkontribusi dalam pembangunan.

 

 

 

Selain media sosial twitter, tiktok juga menjadi tempat yang cukup bebas bagi komunitas LGBT untuk mengungkapkan keresahan mereka melalui video konten yang mereka buat.

Berbeda dengan media sosial twitter yang mereka memilih untuk membuat tulisan dengan akun alternatif, pada media sosial tiktok para penggunanya terkhusus komunitas LGBT secara terang-terangan menunjukan identitas mereka dan menyatakan diri mereka sebagai bagian dari komunitas LGBT. Banyak dari mereka yang membuat konten secara terbuka karena memiliki tujuan khusus dibaliknya, seperti ingin mendapatkan perhatian lebih banyak dari pengguna sesama media sosial dan menaikkan jumlah pengikut dan fitur suka pada akun media sosial mereka, sehingga mereka tidak malu dan takut untuk terbuka karena ada kepuasan yang mereka dapatkan.

Pandangan masyarakat terhadap komunitas LGBT tergantung pada latar belakangnya baik dari sisi agama dan lingkungan sosial. Sebagian besar masyarakat tidak mendukung adanya komunitas LGBT dan bahkan menghujat perilaku dan orientasi seksual mereka. Akan tetapi ada juga yang memiliki pandangan netral terhadap komunitas ini yang memiliki alasan karena hak asasi. Menjadi bagian dari komunitas LGBT bukanlah hal yang mudah dan tentunya akan mendatangkan banyak masalah dan resiko apabila generasi Z terlibat dalam hubungan sejenis, kurangnya pengetahuan tentang resiko yang akan dihadapi akibat hubungan seks bebas membuat mereka mudah terpapar virus HIV dan menjadi korban pelecehan seksual dari pelaku yang lebih berpengalaman.

Banyak orang berpendapat bahwa LGBT disebabkan oleh faktor biologis dan genetik dari sosial akibat pengaruh dari lingkungan. Seseorang dapat memiliki kelainan seperti ini karena faktor keturunan atau kelainan yang ada pada genetiknya sejak dia lahir.

Dalam kalangan masyarakat, LGBT dianggap sebagai salah satu bagian dari penyakit gangguan mental. Akan tetapi perlu kita ketahui terlebih dahulu bahwa gangguan mental adalah ketika seseorang mendapatkan masalah pada diri sendiri ataupun mendapatkan masalah dari orang lain. Walaupun banyak penolakan komunitas LGBT di Indonesia, masih banyak LGBT yang mendapat penerimaan dari lingkungannya, jadi dapat disimpulkan bahwa LGBT bukanlah gangguan mental walaupun banyak yang mengatakan sebaliknya akan tetapi penelitian menunjukan bahwa orientasi ini normal dalam kehidupan manusia.

LGBT bukanlah penyakit yang harus disembuhkan, akan tetapi orientasi seksual ini bagi sebagian orang dianggap tabu, terkhusus bagi masyarakat yang ada di Indonesia. Banyaknya tekanan dan pemberian label pada orientasi seksual ini membuat sebagian anggota LGBT tidak mau mencari jalan keluar atas perasaan yang mereka rasakan. Hal tersebut yang memberikan dorongan bagi para aktivis untuk memperjuangkan hak asasi kaum LGBT.

LGBT dikatakan sebagai komunitas terlarang generasi Z karena pada dasarnya mereka yang tergabung dan menjadi bagian dari LGBT memilih untuk diam dan menyimpan dalam-dalam tentang orientasi seksual yang mereka miliki. Karena masyarakat pada umumnya merasa tidak nyaman dan bahkan tidak dapat hidup berdampingan dengan adanya keberadaan LGBT di sekitar lingkungan mereka. Mereka akan melakukan perilaku yang kurang baik dan bahkan hujatan maupun sindiran kepada anggota komunitas LGBT.

Penerimaan terhadap ekspektasi LGBT oleh masyarakat dapat kita lihat dalam bidang politik, masyarkat umum masih belum bisa mengakui hak politik LGBT. Dalam bidang ekonomi masyarakat berpendapat bahwa LGBT dapat bekerja dimanapun mereka berada sesuai dengan keahlian yang mereka miliki.

Dalam bidang keagamaan, tidak ada penolakan bagi kaum LGBT untuk dapat beribadah kepada Tuhan mereka, justru masyarakat lebih senang dan mendorong kaum LGBT untuk dapat mengikuti kegiatan keagamaan agar mereka lebih memahami ajaran agama mereka sehingga dapat membuat mereka sadar dan kembali ke jalan yang benar. Akan tetapi, dalam pusaran pro dan kontra mengenai LGBT, kita kembali pada keyakinan kita, tanpa menghakimi.

APA ITU LGBT ?

LGBT atau GLBT adalah akronim dari "lesbiangaybiseksual, dan transgender". Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an dan menggantikan frasa "komunitas gay" karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang telah disebutkan.

Akronim ini dibuat dengan tujuan untuk menekankan keanekaragaman "budaya yang berdasarkan identitas seksualitas dan gender". Kadang-kadang istilah LGBT digunakan untuk semua orang yang tidak heteroseksual, bukan hanya homoseksualbiseksual, atau transgender. Maka dari itu, sering kali huruf Q ditambahkan agar queer dan orang-orang yang masih mempertanyakan identitas seksual mereka juga terwakili (contoh. "LGBTQ" atau "GLBTQ", tercatat semenjak tahun 1996

Istilah LGBT sangat banyak digunakan untuk penunjukkan diri. Istilah ini juga digunakan oleh mayoritas komunitas dan media yang berbasis identitas seksualitas dan gender di Amerika Serikat dan beberapa negara berbahasa Inggris lainnya.

Tidak semua kelompok yang disebutkan setuju dengan akronim ini. Beberapa orang dalam kelompok yang disebutkan merasa tidak berhubungan dengan kelompok lain dan tidak menyukai penyeragaman ini.]Beberapa orang menyatakan bahwa pergerakan transgender dan transeksual itu tidak sama dengan pergerakan kaum "LGB". Terdapat pula keyakinan "separatisme lesbian & gay", yang meyakini bahwa kelompok lesbian dan gay harus dipisah satu sama lain Selain itu, ada juga yang tidak menggunakan istilah ini karena mereka merasa bahwa: akronim ini terlalu politically correct; akronim LGBT merupakan sebuah upaya untuk mengategorikan berbagai kelompok dalam satu wilayah abu-abu; dan penggunaan akronim ini menandakan bahwa isu dan prioritas kelompok yang diwakili diberikan perhatian yang setara. Di sisi lain, kaum interseks ingin dimasukkan ke dalam kelompok LGBT untuk membentuk "LGBTI" (tercatat sejak tahun 1999Akronim "LGBTI" digunakan dalam The Activist's Guide of the Yogyakarta Principles in Action.

Sejarah

Sebelum revolusi seksual pada tahun 1960-an, tidak ada kosakata non-peyoratif untuk menyebut kaum yang bukan heteroseksual. Istilah terdekat, "gender ketiga", telah ada sejak tahun 1860-an, tetapi tidak diterima secara luas.[15][16][17][18][19][20]

Istilah pertama yang banyak digunakan, "homoseksual", dikatakan mengandung konotasi negatif dan cenderung digantikan oleh "homofil" pada era 1950-an dan 1960-an, dan lalu gay pada tahun 1970-an.Frasa "gay dan lesbian" menjadi lebih umum setelah identitas kaum lesbian semakin terbentuk. Pada tahun 1970, Daughters of Bilitis menjadikan isu feminisme atau hak kaum gay sebagai prioritas. Maka, karena kesetaraan didahulukan, perbedaan peran antar laki-laki dan perempuan dipandang bersifat patriarkal oleh feminis lesbian. Banyak feminis lesbian yang menolak bekerja sama dengan kaum gay. Lesbian yang lebih berpandangan esensialis merasa bahwa pendapat feminis lesbian yang separatis dan beramarah itu merugikan hak-hak kaum gay.Selanjutnya, kaum biseksual dan transgender juga meminta pengakuan dalam komunitas yang lebih besar.[2] Setelah euforia kerusuhan Stonewall mereda, dimulai dari akhir 1970-an dan awal 1980-an, terjadi perubahan pandangan; beberapa gay dan lesbian menjadi kurang menerima kaum biseksual dan transgender. Kaum transgender dituduh terlalu banyak membuat stereotip dan biseksual hanyalah gay atau lesbian yang takut untuk mengakui identitas seksual mereka. Setiap komunitas yang disebut dalam akronim LGBT telah berjuang untuk mengembangkan identitasnya masing-masing, seperti apakah, dan bagaimana bersekutu dengan komunitas lain; konflik tersebut terus berlanjut hingga kini.

Akronim LGBT kadang-kadang digunakan di Amerika Serikat dimulai dari sekitar tahun 1988. Baru pada tahun 1990-an istilah ini banyak digunakan. Meskipun komunitas LGBT menuai kontroversi mengenai penerimaan universal atau kelompok anggota yang berbeda (biseksual dan transgender kadang-kadang dipinggirkan oleh komunitas LGBT), istilah ini dipandang positif. Walaupun singkatan LGBT tidak meliputi komunitas yang lebih kecil (lihat bagian Ragam di bawah), akronim ini secara umum dianggap mewakili kaum yang tidak disebutkan. Secara keseluruhan, penggunaan istilah LGBT telah membantu mengantarkan orang-orang yang terpinggirkan ke komunitas umum.

Aktris transgender Candis Cayne pada tahun 2009 menyebut komunitas LGBT sebagai "minoritas besar terakhir", dan menambahkan bahwa "Kita masih bisa diganggu secara terbuka" dan "disebut di televisi."

Ragam

Ada banyak ragam yang mengganti susunan huruf dalam akronim ini. LGBT atau GLBT merupakan istilah yang paling banyak digunakan saat ini. Meskipun maknanya sama, "LGBT" punya konotasi yang lebih feminis dibanding "GLBT" karena menempatkan "L" terlebih dahulu. Akronim ini saat tidak meliputi kaum transgender disingkat menjadi "LGB".Huruf "Q" untuk "queer" atau "questioning" (mempertanyakan) kadang-kadang ditambahkan (contoh, "LGBTQ", "LGBTQQ", atau "GLBTQ?"). Huruf lain yang dapat ditambahkan adalah "U" untuk "unsure" (tidak pasti); "C" untuk "curious" (ingin tahu); "I" untuk interseks; "T" lain untuk "transeksual" atau "transvestit"; "T", "TS", atau "2" untuk "Two‐Spirit"; "A" atau "SA" untuk "straight allies" (orang heteroseksual yang mendukung pergerakan LGBT); atau "A" untuk "aseksual".[32][33][34][35][36] Ada pula yang menambahkan "P" untuk panseksualitas atau "polyamorous," dan "O" untuk "other" (lainnya). Susunan huruf-huruf tersebut tidak terstandardisasi; huruf-huruf kurang umum yang telah disebutkan dapat ditambahkan dalam susunan apapun. Istilah yang beragam tidak mewakili perbedaan politis antar komunitas, tetapi muncul dari prarasa individu dan kelompok. Istilah panseksualomniseksualfluid, dan queer dianggap masuk ke dalam "biseksual". Demikian pula, bagi beberapa orang istilah transeksual dan interseks masuk ke dalam "transgender", meskipun banyak transeksual dan interseks yang menolaknya.

"SGL" ("same gender loving", pecinta sesama jenis) kadang-kadang digunakan orang Afrika-Amerika untuk memisahkan diri dari komunitas LGBT yang menurut mereka didominasi orang kulit putih. "MSM" ("men who have sex with men", laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki) secara sinis dipakai untuk mendeskripsikan laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki lain tanpa merujuk pada orientasi seksual mereka.

Frasa "MSGI" ("minority sexual and gender identities", identitas seksual dan gender minoritas) yang diperkenalkan pada tahun 2000-an digunakan untuk merangkum semua huruf dan akronim, namun masih belum banyak digunakan. Majalah Anything That Moves menciptakan akronim FABGLITTER (Fetish seperti komunitas gaya hidup BDSMAllies atau poly-Amorous, Biseksual, Gay, Lesbian, Interseks, Transgender, Transsexual Engendering Revolution (Revolusi Kelahiran Transeksual) atau inter-Racial attraction (ketertarikan antar ras)), tetapi istilah ini juga tidak banyak digunakan.

Akronim lain yang mulai menyebar pengunaannya adalah QUILTBAG (Queer/Questioning, Undecided (belum ditentukan), Interseks, Lesbian, Trans, Biseksual, Aseksual, Gay). Akan tetapi, istilah ini juga belum umum.

Kritik

Tidak semua orang yang disebutkan setuju dengan istilah LGBT atau GLBT. Contohnya, ada yang berpendapat bahwa pergerakan transgender dan transeksual tidak sama dengan lesbian, gay, dan biseksual (LGB). Argumen ini bertumpu pada gagasan bahwa transgender dan transeksualitas berkaitan dengan identitas gender yang terlepas dari orientasi seksual. Isu LGB dipandang sebagai masalah orientasi atau rangsangan seksual. Pemisahan ini dilakukan dalam tindakan politik: tujuan LGB dianggap berbeda dari transgender dan transeksual, seperti pengesahan pernikahan sesama jenis dan perjuangan hak asasi yang tidak menyangkut kaum transgender dan interseks Beberapa interseks ingin dimasukkan ke dalam kelompok LGBT dan lebih menyukai istilah "LGBTI", sementara yang lainnya meyakini bahwa mereka bukan bagian dari komunitas LGBT dan lebih memilih tidak diliputi dalam istilah tersebut.

Ada pula keyakinan "separatisme lesbian dan gay" (tidak sama dengan "separatisme lesbian"), yang meyakini bahwa lesbian dan gay sebaiknya membentuk komunitas yang terpisah dari kelompok-kelompok lain dalam lingkup LGBTQ. Meskipun jumlahnya tidak cukup besar untuk disebut pergerakan, kaum separatis berperan penting, vokal, dan aktif dalam komunitas LGBT. Dalam beberapa kasus separatis menolak keberadaan atau hak kesetaraan orientasi non-monoseksual dan transeksualitas. Hal ini dapat meluas menjadi bifobia dan transfobia. Separatis punya lawan yang kuat - Peter Tatchell dari kelompok hak LGBT OutRage! berpendapat bahwa memisahkan transgender dari LGB merupakan "kegilaan politik".[

Banyak orang mencoba mengganti singkatan LGBT dengan istilah umumKata seperti "queer" dan "pelangi" telah dicoba tetapi tidak banyak digunakan. "Queer" mengandung konotasi negatif bagi orang tua yang mengingat pengunaannya sebagai hinaan dan ejekan dan penggunaan (negatif) semacam itu masih terus berlanjut. Banyak pula orang muda yang memahami queer sebagai istilah yang lebih politis dibanding "LGBT". "Pelangi" punya konotasi yang berkaitan dengan hippies, pergerakan Zaman Baru, dan organisasi seperti Rainbow/PUSH Coalition di Amerika Serikat.

Penggambaran "komunitas LGBT" atau "komunitas LGB" juga tidak disukai beberapa lesbian, gay, biseksual, transgender, dan juga ontolog. Beberapa tidak setuju dengan solidaritas politis dan sosial, serta kampanye hak asasi manusia dan visibilitas yang biasanya mengiringinya, termasuk gay pride. Beberapa dari mereka meyakini bahwa mengelompokkan orang dengan orientasi non-heteroseksual menimbulkan mitos bahwa menjadi gay/lesbian/bi menjadikan seseorang berbeda dari yang lain. Orang-orang semacam ini tidak banyak terlihat jika dibandingkan dengan aktivis gay atau LGBT lain. Faksi ini sulit dipisahkan dari orang-orang heteroseksual, sehingga umum bagi orang untuk menduga bahwa semua LGBT mendukung kebebasan dan visibilitas LGBT dalam masyarakat, termasuk hak seseorang untuk hidup berbeda dari yang lain. Dalam buku "Anti-Gay", koleksi esai tahun 1996 yang disunting oleh Mark Simpson, konsep identitas "satu ukuran cocok untuk semua" yang didasarkan pada stereotip LGBT dikritik karena menekan kepribadian kaum LGBT.

 

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PROGRAM KEAHLIAN FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS

  LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PROGRAM KEAHLIAN FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS SMK  APOTEK QIRANI FARMA (Waktu Pelaksanaan: ...