Tampilkan postingan dengan label Makalah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Makalah. Tampilkan semua postingan

Selasa, 01 November 2022

TUGAS KEPARIWISATAAN

 

TUGAS KEPARIWISATAAN

TENTANG BERBAGAI OBJEK WISATA

DI INDONESIA

 LOGO

Oleh:

 

Nama   

No.       

Kelas    

 

SMK NEGERI 1 

TAHUN 2021


KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat,taufik dan hidayahNya sehingga Tugas Kliping Kepariwisataan tentang berbagai obyek wisata di Indonesia ini dapat tersusun.

 

Kliping Kepariwisataan tentang berbagai obyek wisata di Indonesia ini kami buat untuk memenuhi tugas, Kliping ini berisi tentang Kepariwisataan dan berbagai obyek wisata di Indonesia Indonesia.

 

Semoga kliping ini bisa memberikan manfaat kita semua, terutama bagi kami. Kami menyadari bahwa kliping ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat  membangun selalu kami  harapkan  demi kesempurnaan kliping ini.

 

Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan kliping ini dari awal sampai akhir. Apabila ada kekeliruan kata atau kalimat, kami mohon maaf yang sebesar besarnya.

 

 Mondokan, 11 Desember 2021

 

 

Penyusun

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR............................................................................................ 2

DAFTAR ISI........................................................................................................... 3

OBYEK WISATA DI INDONESIA..................................................................... 4

1.         PANTAI PARA TENGIRI (Bangka Belitung).......................................... 4

2.         NUSA DUA (Bali)...................................................................................... 5

3.         GUNUNG RINJANI LOMBOK............................................................... 6

4.         DANAU TOBA (Sumatera Utara).............................................................. 7

5.         TAMAN LAUT BUNAKEN (Sulawesi Utara).......................................... 8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 10

 

 

 

OBYEK WISATA DI INDONESIA

 

1.        PANTAI PARA TENGGIRI

 

Pantai Parai Tenggiri (Bangka Belitung)

tempat wisata indonesia yang mendunia

Sumber Gambar: kitepbb

Pasti diantara kamu sudah pernah menyaksikan film populer Laskar Pelangi yang berlatar di Pulang Belitung, bukan? Selain alur ceritanya yang menarik, lokasi film ini juga banyak menyita perhatian penonton.

 

 

Berbeda dengan pantai lain pada umumnya, Parai Tenggiri memiliki struktur pantai yang landai dengan air laut berwarna hijau toska serta pasir putihnya yang lembut. Ombak di pantai ini juga tenang sehingga menjadi salah satu alasan yang menarik bagi wisatawan yang senang berenang.

 

Tidak hanya berenang, kamu juga bisa menikmati aktivitas memancing, parasailing, menyelam, snorkeling, dan masih banyak lainnya.

 

2.        NUSA DUA (Bali)

 

Pulau Seribu Dewa satu ini memang tidak perlu diragukan lagi terkait keindahan dan pesonanya dalam memikat para wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Di Bali, ada satu tempat wisata yang begitu cantik, yakni Nusa Dua.

 

 GAMBAR

 

Objek wisata pantai ini memiliki pasir putih yang lembut dan air laut yang berwarna biru jernih. Kamu akan dimanjakan dengan berbagai fasilitas saat berkunjung ke tempat satu ini. Mulai dari penginapan dan resort yang berkelas, restoran, pusat perbelanjaan, hingga aktivitas berselancar di pantainya.

  

 GAMBAR

 

  3.        GUNUNG RINJANI LOMBOK

Tempat wisata indonesia yang mendunia Selain Gili Trawangan, di Nusa Tenggara Barat juga terdapat wisata yang tak kalah populer dan cocok bagi kamu yang suka mendaki, yakni Gunung Rinjani. Gunung ini adalah gunung berapi tertinggi kedua yang ada di Indonesia.

 

Gunung Rinjani memiliki pemandangan terindah se-Asia dengan hamparan bunga edelweis dan Danau Segara Anak. Di tempat ini juga bisa menjadi spot menarik bagi para pendaki untuk mendirikan tenda, mandi air hangat, maupun memancing ikan.

 

  Namun sebelum itu, buatlah persiapan yang matang sebelum memutuskan untuk mendaki. Kamu juga perlu menyiapkan bekal mental dan stamina agar tidak menyerah di tengah jalan.

 

 GAMBAR

  

 4.        DANAU TOBA (Sumatera Utara)

 

Nah Klian  pernah berkunjung ke Danau Toba? Danau dengan keindahan yang tidak tertandingi ini merupakan danau vulkanik terbesar di Asia Tenggara dan terbesar kedua di dunia setelah Danau Victoria.

 

Danau Toba sudah lama terkenal sebagai salah satu objek wisata Indonesia favorit yang sering dikunjungi sejak tahun 1980-an lho!

 

Objek wisata Indonesia yang terkenal di dunia ini memiliki luas 1.145 kilometer persegi. Di tengah danau terdapat Pulau Samosir yang luasnya hampir sebanding dengan negara Singapura. Bisa bayangin kan Toppers, betapa megahnya Danau Toba ini?

 

  Selain terluas, danau ini juga termasuk salah satu danau terdalam di dunia dengan kedalaman sekitar 450 meter.

 

Buat Toppers yang sedang atau ingin berkunjung ke Sumatera Utara, sempatkan mampir untuk menikmati keindahan Danau Toba, ya.

 

5.        TAMAN LAUT BUNAKEN (Sulawesi Utara)

 

Destinasi wisata di Indonesia yang populer di mancanegara selanjutnya adalah Taman Laut Bunaken yang berada di Teluk Manado.

Bunaken menjadi salah satu objek wisata di Indonesia yang mengundang decak kagum karena keindahan taman bawah lautnya yang sulit ditemukan di negara lain.

 

Berkunjung ke Taman Laut Bunaken, Toppers akan menemukan keindahan kehidupan di dalam laut yang membuat mata kamu tidak bisa berhenti memandangnya.

 

 Di dalam taman laut ini terdapat 13 jenis terumbu karang yang didominasi dengan bebatuan laut.

Selain itu, pemandangan yang paling menarik adalah adanya terumbu karang terjal vertikal yang menjulang ke bawah sedalam 25 – 50 meter. Tidak sampai di situ, mata kita akan dimanjakan dengan 91 jenis ikan yang ada di dalamnya.

Tidak heran kalau Taman Laut Bunaken menjadi salah satu destinasi bagi para wisatawan terutama para pecinta laut.

Apalagi tujuan wisata Indonesia favorit wisatawan asing ini menyediakan fasilitas untuk scuba diving dengan 20 titik penyelaman terbaik, di mana penyelam dapat kesempatan berenang di dasar laut dengan beragam biota laut yang menakjubkan.

 

  

 

DAFTAR PUSTAKA

 

1.    https://www.google.com/search?q=Taman+Laut+Bunaken&rlz=1C2CHBD_idID981ID981&hl=id&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwif2O_az9_0AhUH8HMBHRQzDeoQ_AUoAXoECAEQAw&biw=1920&bih=1057&dpr=1#imgrc=5KEZkhxoEnfyLM\

2.    https://travel.detik.com/domestic-destination/d-4863897/8-tempat-wisata-terkenal-di-indonesia-yang-tersohor-hingga-mancanegara

3. https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Bunaken

 

Selasa, 04 Januari 2022

PROPOSAL PROGRAM KRETIVITAS MAHASISWA

 

 

PROPOSAL PROGRAM KRETIVITAS MAHASISWA

 

 

 

 

 

JUDUL PROGRAM :

REALITAS ANAK JALANAN DI KOTA LAYAK ANAK TAHUN 2021

(KOTA SURAKARTA)

 

BIDANG KEGIATAN :

PKM RISET (SOSIO HUMANIORA)

 

 

 

 

 

 

 

 

Disusun Oleh :

Muhammad Dafa Akbar         (21200123)

Tiara Oktavia Putri                  (21200170)

Brigitta Audrey Anggraini      (21200216)

Zhabella Rossinta Aza            (21200264)

Chandra Aprianto                   (21200310)

 

 

 

 

 

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

SURAKARTA

2021

 

DAFTAR ISI

 

Halaman Pengesahan……………………………………………………………………..

Daftar Isi……………………………………………………………………………..

Kata Pengantar………………………………………………………………………………

BAB 1.   PENDAHULUAN

   1.1. Latar Belakang………………………………………………………………

   1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………………..

   1.3. Tujuan Penelitian………………………………………………………….

   1.4. Kegunaan …………………………………………………………………

BAB 2.   KAJIAN TEORI…………………………………………………………………..

               2.1. Defisini Anak Jalanan…………………………………….

               2.2. Macam-macam Anak Jalanan

               2.3. Kategori Anak Jalanan

               2.4. Faktor-faktor Kemunculan Anak Jalanan

BAB 3.   METODE PENELITIAN

   3.1. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………….

   3.2. Metode Penelitian…………………………………………………………….

   3.3. Subjek Penelitian …………………………………………………………….

   3.4. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………….

   3.5. Teknik Analisis Data…………………………………………………………..

   3.6. Keabsahan Data………..

BAB 4.   BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

   4.1. Anggaran Biaya………………………………………………………………..

   4.2. Jadwal Kegiatan………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lamp 1.  Biodata………………………………………………………………………

               1.1. Biodata Ketua Kelompok………………………………………….

               1.2. Biodata Anggota 1……………………………………………………

   1.3. Biodata Anggota 2……………………………………………..

               1.4. Biodata Anggota 3………………………………………..

               1.5. Biodata Anggota 4…………………………………………………..

Lamp 2.  Justifikasi Anggara………………………………………………….

               2.1. Peralatan Penjunjang………………………………………….

               2.2. Bahan Habus Pakai…………………………………………….

               2.3. Perjalanan………………………………………………

               2.4. Lain-lain……………………………………………………………

Lamp 3.  Susunan dan Pembagian Tugas…………………………………………..

 

 

 

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal PKM yang berjudul “realita anak jalan di Surakarta tahun 2021.

Terima kasih saya ucapkan kepada Dosen Pembimbing dan Kakak Penannggung jawab yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan proposal ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa proposal PKM yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga proposal PKM ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

 

 

 

Surakarta, 20 November 2021

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 1

PENDAHULUAN

 

   1.1.   Latar Belakang        

Dilansir dari Solopos.com pada tanggal 29 Juli 2021, Kota Solo Kembali meraih penghargaan Kota Layak Anak (KLA) Kategori Utama kali keempatnya dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), menyandang predikat Kota Layak Anak juga merupakan suatu kebanggan bagi Kota Solo, tetapi akan menjadi tantangan berat bagi Pemerintah Kota Solo. Hal ini karena permasalahan anak di Kota Solo masih cukup tinggi dan beragam. Salah satu permasalahan yang hingga kini belum terselesaikan adalah anak jalanan. Sejauh ini para masyarakat masih beranggapan bahwa keberadaan anak jalanan merupakan masalah sosial yang sulit untuk dicari solusinya. Anak jalanan dianggap sebagai sampah masyarakat, yang sering menyebabkan keresahan terhadap siapa saja yang bersinggungan dengan mereka. Keresahan dari masyarakat itu karena banyak anak jalanan yang melakukan Tindakan menyimpang seperti mencuri, merampok, tawuran, minum-minuman keras, itu semua merupakan citra anak jalanan di mata masyarakat. Persoalan yang muncul adalah anak-anak jalanan pada umumnya berada pada usia 18 tahun kebawah, padahal mereka juga mempunyai kesempatan yang sama seperti anak-anak yang lain yaitu mendapat pelayanan Pendidikan, tetapi disisi lain mereka tidak bisa meninggalkan keharusan mereka mencari penghidupan di jalanan.

Dalam menjalankan perannya, anak jalanan rentan sekali mengalami permasalahan yang mereka temui baik di rumah maupun di jalanan antara lain kekerasan, pemaksaan kerja, pelecehan seksual, gangguan kesehatan dan keselamatan jiwa, penelantaran yang dilakukan oleh orang tua, kriminalitas, serta pendidikan karena sebagian besar waktu mereka habiskan di jalanan untuk mencari uang. Tidak sedikit dari mereka yang melakukan perbuatan tindak pidana karena pengaruh yang mereka dapat dari lingkungan jalanan tersebut sehingga mendorong anak jalanan berani melakukan perbuatan tindak pidana, dengan demikian bahwa faktor keluargalah yang berperan cukup besar, mengingat anak akan terus berkembang sesuai dengan tempat atau lingkungan yang ia tinggali.

Dan juga beberapa hak asasi anak-anak itu terancam tak bisa terpenuhi, seperti hak atas kesehatan hingga akses layanan pendidikan. Mereka secara fisik ada, tapi secara legal dianggap tidak ada dalam dokumen kependudukan Negara. Hal ini makin dipersulit dengan tidak diketahuinya informasi mengenai keberadaan orang tua anak-anak jalanan tersebut. Kondisi ini tentu berdampak pada rendahnya kapasitas kecerdasan, perilaku adaptif, dan penguasaan emosional anak, bahkan pada jangka panjang memarjinalkan anak-anak jalanan sebagai warga negara yang tidak dilibatkan dalam proses pembangunan. Ditinjau dari aspek psikologis, anak jalanan tidak akan dapat berkembang dengan baik. Status mereka jelas menghambat perkembangan pribadi dan berpengaruh terhadap kehidupan masa depannya. Tindak kekerasan yang dihadapi anak jalanan secara terus-menerus dalam perjalanan hidupnya, akan melekat dalam diri anak jalanan dan membentuk kepribadian mereka. Ketika beranjak dewasa, besar kemungkinan mereka akan menjadi salah satu pelaku kekerasan. Di sisi lain, akses anak-anak jalanan terhadap jaminan kesehatan, pelindungan terhadap kekerasan, pendidikan, kelangsungan hidup yang lebih baik, belum mendapat perhatian yang optimal dari berbagai pihak.

Berdasarkan penjelasan diatas tentang rentan dan banyak nya permasalahan bagi anak jalanan yang belum dapat diselesaikan bahkan di Kota yang disebut sebagai Kota Layak Anak (KLA) ini mendorong kami sebagai penulis untuk melakukan riset penelitian lebih dalam tentang hal tersebut dan mengangkat judul PKM-R kami yaitu “REALITAS ANAK JALANAN DI KOTA LAYAK ANAK, SURAKARTA).

 

   1.2.   Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas peneliti merumuskan beberapa masalah, yaitu :

1.      Apa faktor-faktor utama yang membuat anak jalanan turun kejalan?

2.      Bagaimana solusi maraknya anak jalanan yang di Kota Layak Anak, Surakarta?

3.      Bagaimana kendala masyarakat dan pemerintah dalam penanganan anak jalanan di Kota Surakarta?

4.      Bagaimana persepsi anak jalanan terhadap upaya penanganan oleh masyarakat dan pemerintah Kota Surakarta?

 

  1.3.   Tujuan Penelitian

Tujuan yang kami harapkan dari penelitian ini adalah :

1.      Untuk mengetahui faktor apa saja yang membuat anak turun kejalanan

2.      Untuk mengetahui bagaimana solusi maraknya anak jalanan yang ada di Kota Layak Anak, Surakarta

3.      Untuk mengetahui bagaimana kendala masyarakat dan pemerintah dalam penanganan anak jalanan di Kota Surakarta

4.      Untuk mengetahui bagaimana persepsi anak jalanan terhadap upaya penangan oleh masyarakat dan pemerintah Kota Surakarta.

 

   1.4.   Kegunaan

Kegunaan yang kami harapkan dari penelitian ini adalah :

1.      Bagi anak jalanan, semakin banyak terbuka, mengaktuaklisasikan diri sesuai dengan norma dan HAM yang berlaku

2.      Bagi masyarakat, lebih menerima anak jalanan dan jangan memandang mereka buruk

3.      Bagi pemerintah, semoga penanganan anak jalanan nantinya terus berkembang lebih baik

4.      Sebagai referesensi untuk penelitian selanjutnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 2

KAJIAN TEORI

 

   2.1.   Definisi Anak Jalanan

Anak jalanan atau sering disingkat anjal adalah sebuah istilah umum yang mengacu pada anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan, namun masih memiliki hubungan dengan keluarganya (Suyanto, 2010). Menurut Departemen Sosial RI (1999), pengertian tentang anak jalanan adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun yang karena berbagai faktor, seperti ekonomi, konflik keluarga hingga faktor budaya yang membuat mereka turun ke jalan.

 

   2.2.   Macam-macam Anak Jalanan

Vespa rongsok sekarang mulai mendapatkan tempat dikalangan pecinta otomotif. Banyak julukan yang diberikan kepada bentuk modifikasi Vespa ini, diantaranya Vespa gembel, Vespa sampah, Vespa angker, Vespa primitif, dan Vespa antik. Tampilan motor Vespa rongsok, jika dilihat sekilas hanya seperti motor butut yang dihiasi barang bekas, ataupun sampah. Kesan kumuh, kumal, dan rongsong pasti terlintas di kepala setiap orang yang melihatnya, namun kesan itu justru ingin ditampilkan oleh para pecinta Vespa rongsok. Mereka menggunakan barang-baran tidak terpakai, ataupun sampah sebagai aksesoris motor, seperti botol, kaleng dan barang bekas lainya. Barang-barang itu memiliki nilai tersendiri bagi pemiliknya, dimana merupakan kenang-kenangan saat mereka melakukan touring. 

Satuan Pembinaan Masyarakat (Satbinmas) Polresta Surakarta dalam waktu dekat mengumpulkan pengamen dan pengemis. Satbinmas mengumpulkan mereka sebagai langkah pembinaan terkait tindak kejahatan di jalan raya. Suharmono mengungkapkan pengamen dan pengemis terkadang tidak terima saat diberi uang dengan nilai kecil. Pengguna jalan merasa tidak nyaman dengan sikap pengamen dan pengemis yang seperti itu. Warga yang pernah merasakan kejadian tersebut tidak tahu harus melapor ke mana sehingga akhirnya mengunggah informasi itu di media sosial (medsos). Ia menjelaskan pemberantasan kejahatan di jalan raya merupakan bagian dari program Satbinmas tahun ini. Dalam memberikan pembinaan itu, Satbinmas akan bekerja sama dengan Satpol PP Solo. Kapolresta Surakarta Kombes Pol. Ribut Hari Wibowo meminta Satbinmas melibatkan tokoh agama dalam pembinaan kepada pengemis, pengamen, dan eks napi. Satbinmas tidak cukup hanya membenahi mental mereka tetapi juga harus dibekali spiritual.

 

   2.3.   Kategori Anak Jalanan

Departemen Sosial Republik Indonesia menyusun tiga kategori anak jalanan. Kategori tersebut didasarkan pada bentuk-bemuk strategi pengentasan. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dalam kluster anak jalanan. Terdapat tiga kategori anak jalanan;

a.       Anak jalanan yang hidup di jalanan (children of the street),

b.      Anak jalanan yang bekerja di jalanan (children on the street),

c.       Anak rentan menjadi anak jalanan (Vulberable children to be street children).

Pertama anak jalanan yang hidup di jalanan (children of the street) yaitu anak yang kesehariannya dihabiskan dijalanan bahkan anak dalam kategori ini tidak mempunyai tempat tinggal untuk dijadikan tempat pulang dan istirahat sehingga mereka tidur dan istirahat di semua tempat yang menurut mereka layak. anak jalanan dengan kriteria intensitas hubungan yang sangat rendah bahkan putus hubungan dengan orang tua. Dari segi waktu, delapan sampai 16 jam dalam sehari mereka menghabiskan waktunya di jalanan untuk beketja mencari nafkah dengan mengamen, mengemis, maupun menggelandang dari satu tempat ke tempat lainnya. Mereka putus hubungan dengan sekolah (drop-out).

Kedua, anak jalanan yang bekerja di jalanan (children on the street) yaitu anak yang kesehariannya berada dijalanan untuk mencari nafkah demi bertahan hidup akan tetapi anak ini bisa dikatakan lebih kreatif dari kategori yang pertama karena anak ini cenderung lebih mandiri. Yang termasuk dalam kelompok ini memiliki karakteristik intensitas hubungan dengan orang tua tidak teratur, waktu yang dihabiskan di jalanan dalam satu hari mencapai enam sampai delapan jam tiap hari, hidup di daerah kumuh (slum), dengan cara mengontrak bersama dengan anak jalanan lainnya, putus hubungan dengan sekolah (drop out), dan mencari nafkah untuk mendapatkan uang dengan menjual koran, makanan dan minuman (pengasong) mencuci kendaraan, memungut barang bekas (pemulung) dan menyemir sepatu.

 Ketiga adalah anak rentan menjadi anak jalanan (Vulberable children to be street children) yaitu anak yang sering bergaul dengan temannya yang hidup dijalanan sehingga anak ini rentan untuk hidup dijalanan juga. Klasifikasi ini mengacu pada anak yang memiliki kriteria intensitas penemuan dengan orang tuanya teratur karena mereka masih tinggal dengan keluarganya (orang tua), empat sampai enam jam waktunya digunakan untuk bekerja di jalan, rata-rata masih bersekolah, dan melakukan berbagai aktivitas untuk mendapatkan uang dengan mengamen, menjual koran, dan menyemir sepatu. Anak Jalanan melakukan aktivitas tertentu di jalanan yang bertujuan untuk mempertahankan hidup. Beberapa aktivitas yang dilakukan Anak Jalanan antara lain adalah membangun solidaritas, melakukan kegiatan ekonomi, memanfaatkan barang bekas atau sisa, melakukan tindakan kriminal, dan melakukan kegiatan rentan terhadap eksploitasi seksual.

 

   2.4.   Faktor-faktor Kemunculan Anak Jalanan

Faktor-faktor penyebab munculnya anak jalanan di Indonesia penyebab meningkatnya anak jalanan dipicu oleh krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998. Pada era tersebut selain masyarakat mengalami perubahan secara ekonomi, juga menjadi masa transisi pemerintahan yang menyebabkan begitu banyak permasalahan sosial muncul. Secara langsung dampak krisis ekonomi memang terkait erat dengan terjadinya peningkatan jumlah anak jalanan di beberapa kota besar di Indonesia. Hal ini akhirnya memberikan ide-ide menyimpang pada lingkungan sosial anak untuk mengekploitasi mereka secara ekonomi, salah satunya dengan melakukan aktivitas di jalanan.

Faktor-faktor yang mendukung seorang anak memasuki dunia jalanan adalah sebagai berikut :

a.       Faktor pembangunan, yang dimana mengakibatkan masyarakat pedesaan melakukan urbanisasi. Lemahnya keterampilan menyebabkan mereka kalah dari persaingan memasuki sektor formal dan menyebabkan mereka bekerja apapun untuk mempertahankan hidup.

b.      Faktor kemiskinan, faktor yang dipandang dominan yang menyebabkan munculnya Anak-anak Jalanan.

c.       Faktor kekerasan keluarga, anak selalu menjadi korban kekerasan baik fisik, mental dan seksual memiliki resiko tinggi menjadi Anak Jalanan.

d.      Faktor perceraian orang tua (broken home), perceraian orang tua yang diikuti dengan pernikahan baru telah membuat anak menjadi shock dan tertekan. Tidaklah mudah untuk mengikuti ayah atau ibu. Ini merupakan salah satu faktor yang mendorong anak melarikan diri dari rumah dan hidup dijalanan.

e.       Faktor ikut-ikutan teman, sering anak memasuki dunia jalanan menceritakan pengalamannya pada teman-temannya. Nilai-nilai kebebasan dan kemudahan mendapatkan uang akan merangsang anak-anak lain untuk mengikuti jejaknya.

f.       Faktor budaya ada beberapa daerah yang menganjurkan anak laki-laki mengadu nasib ke daerah lain.

 

Dengan situasi tersebut semestinya keluarga menjadi benteng utama untuk melindungi anakanak mereka dari eksploitasi ekonomi. Namun faktanya berbeda, justru anak-anak dijadikan ”alat” bagi keluarganya untuk membantu mencari makan. Orang tua sengaja membiarkan anakanaknya mengemis, mengamen, berjualan, dan melakukan aktivitas lainnya di jalanan. Pembiaran ini dilakukan agar mereka memeroleh keuntungan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kondisi keluarga yang tergolong miskin, membuat dan memaksa anak jalanan untuk tetap “survive” dengan hidup di jalanan. Dapat dikatakan bahwa keberadaan mereka di jalanan adalah bukan kehendak mereka, tetapi keadaan dan faktor lingkungan luar termasuk keluarga yang mendominasi seorang anak menjadi anak jalanan. Beberapa ahli telah menyebutkan faktor-faktor yang kuat mendorong anak untuk turun ke jalanan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 3

METODE PENELITIAN

 

  3.1.   Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian yang berjudul “REALITAS ANAK JALANAN DI KOTA LAYAK ANAK, SURAKARTA” ini akan dilaksanakan di Kota Surakarta dan sekitarnya. Waktu penelitian akan dilaksanakan selama 3 bulan.

 

   3.2.   Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif dan menggunakan jenis metode studi kasus. Studi kasus akan digunakan untuk memperoleh kebenaran secara mendalam untuk mempelajari latar belakang, keadaan, interaksi, kendala, dan penanganan anak jalanan oleh masyarakat dan Pemerintah Kota Solo.

 

   3.3.   Subjek Penelitian

Subjek penelitian kami adalah beberapa anak jalanan berumur 18 tahun kebawah yang berada di Kota Surakarta. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan cara pengambilan sampel kelompok (cluster sampling). Pada penelitian ini peneliti mengambil 10 anak jalanan yang mempunyai dokumen kependudukan negara dan tidak.

 

   3.4.   Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan kami gunakan adalah wawancara dan observasi, dimana 10 anak jalanan yang dipilih akan kami beri beberapa pertanyaan seputar kehidupan mereka, faktor dan problematika kehidupan mereka dijalanan. Wawancara ini juga akan dinarasumberi oleh 10 orang anak jalanan, orang tua anak jalanan, masyarakat sekitar, dan beberapa pihak LSM yang menangani anak jalanan. Observasi ini juga dilakukan guna melihat realitas dan kebenaran faktor dan problematika anak jalanan di lapangan. Akhir data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk lembaran dan dokumentasi yang dijadikan sebagai acuan menjawab permasalahan peneliti.

 

 

   3.5.   Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif model interaktif. Sebagaimana yang dikembangkan oleh Miles dan A. Michael Huberman (2007 : 20), melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

a.       Pengumpulan data, yaitu data pertama atau data mentah yang akan dikumpulkan satu penelitian

b.      Reduksi atau Penyederhanaan data, yaitu proses memilih, memfokuskan, menyederhanakan, dan membuat abtraksi, mengubah data mentah yang dikumpulkan kedalam catatan yang telah disortir atau diperiksa

c.       Penyajian data, yaitu mendeskripsikan data yang ada secara sederhana, rinci, utuh, dan interaktif yang digunakan sebagai pijakan untuk menentukan langkah berikutnya. Apakah peneliti sudah dapat menarik kesimpulan dari data yang ada dan apakah peneliti masih perlu melakukan penelusuran kembali sebelum menarik kesimpulan

d.      Penarikan kesimpulan, yaitu langkah terakhir yang meliputi pemberian makna dan data yang telah disederhanakan dan disajikan dalam penyaji data dengan cara mencatat keteraturan, pola-pola penjelasan secara logis dan metodelogis konfigurasi yang memungkinkan diprediksi, hubungan sebab-akibat melalui hukum empires.

 

   3.6.   Keabsahan Data

Untuk menghindari kesalahan data yang akan di analisis, maka keabsahan data perlu diuji dengan beberapa cara yaitu :

a.       Pengumpulan data secara terus menerus pada subjek penelitian yang sama

b.      Triangulasi sumber dapat dipercaya

c.       Pengecekan sumber oleh subjek penelitian.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 4

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

 

  4.1.   Anggaran Biaya

No.

Jenis Pengeluaran

Biaya (Rp)

1.

Peralatan Penunjang

Rp.     700.000

2.

Bahan Habis Pakai

Rp.  1.546.000

3.

Perjalanan

Rp.  1.250.000

4.

Lain-lain

Rp.     535.000

TOTAL

Rp.  4.031.000

 

  4.2.   Jadwal Kegiatan

No.

Kegiatan

Bulan ke-1

Bulan ke-2

Bulan ke-3

1.

Persiapan Umum

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

Pembuatan Proposal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

Pelaksanaan Peneliti

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Evaluasi pelaksanaan peneliti

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

Pembuatan Laporan Kegiatan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Fedri Apri Nugroho, 2014. Realita Anak Jalanan di Kota Layak Anak, Surakarta tahun 2014, Solo; Jurnal Skripsi Universitas Sebelas Maret, hlm 3-4.

           

            Moleong, L.J (2007), Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung; PT Remaja Rosdakarya

 

            Herlina Astri, Kehidupan Anak Jalanan di Indonesia; Faktor Penyebab, Tatatan Hidup dan Kerentanan Berperilaku Menyimpang, Skripsi, hlm. 149.

           

            Departemen Sosial RI, 1998

 

            Shalaludin, odi. Ekspoloitasi Seksual Komersil Terhadap Anak, Semarang: Yayasan Setara, 200, hlm 20-27

 

            Yulia Fahimah, Peran Kulturalarasi Dalam Perilaku Seksual Anak di Gang 3 Pasar Kembang, Yogyakarta; PKM-PSH, hlm 7-8, 18.19.

 

            Tribun News 2016, Uniknya Komunitas Vespa Rongsok

           

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 1. Biodata Ketua Kelompok dan Anggota Kelompok

 

1.1.   Biodata Ketua Kelompok

1.

Nama Lengkap

Tiara Oktavia Putri

2.

Jenis Kelamin

P

3.

Program Studi

Manajemen

4.

NPM

21200170

5.

Tempat, tanggal lahir

Bekasi, 1 Oktober 2003

6.

E-mail

tiaraoktavia559@gmail.com

7.

Nomor Telepon

0895346341811

 

1.2.  Biodata Anggota 1

1.

Nama Lengkap

Brigitta Audrey Anggraini

2.

Jenis Kelamin

P

3.

Program Studi

Manajemen

4.

NPM

21200216

5.

Tempat, tanggal lahir

Surakarta, 22 September 2003

6.

E-mail

brigittaaudrey22@gmail.com

7.

Nomor Telepon

081542632447

 

1.3.   Biodata Anggota 2

1.

Nama Lengkap

Zhabella Rossinta Aza

2.

Jenis Kelamin

P

3.

Program Studi

Manajemen

4.

NPM

21200264

5.

Tempat, tanggal lahir

Jakarta, 8 Oktober 2002

6.

E-mail

shinttaaza@gmail.com

7.

Nomor Telepon

087737780081

 

1.4.   Biodata Anggota 3

1.

Nama Lengkap

Chandra Aprianto

2.

Jenis Kelamin

L

3.

Program Studi

Manajemen

4.

NPM

21200310

5.

Tempat, tanggal lahir

Sukoharjo, 19 April 2003

6.

E-mail

chandraaps07@gmail.com

7.

Nomor Telepon

082314889801

 

1.5.   Biodata Anggota 4

1.

Nama Lengkap

Muhammad Dafa Akbar

2.

Jenis Kelamin

L

3.

Program Studi

Manajemen

4.

NPM

21200123

5.

Tempat, tanggal lahir

Bogor, 13 Juni 2002

6.

E-mail

daffaads937@gmail.com

7.

Nomor Telepon

0895616195899

 

 

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran

 

2.1.   Peralatan Penunjang

Material

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas

Harga Satuan (Rp)

Keterangan

(Rp)

Sewa Kamera

Dokumentasi

1 unit

Rp. 150.000

Rp. 150.000

Sewa Handycam

Pelaksanaan Program

1 unit

Rp. 150.000

Rp. 150.000

Sewa Printer

Administrasi

1 unit

Rp. 250.000

Rp. 250.000

Papan informasi

Pelaksanaan Program

2 unit

Rp.   50.000

Rp. 100.000

Board Maker

Pelaksanaan Program

2 unit

Rp.   25.000

Rp.   50.000

SUBTOTAL

Rp. 700.000

 

2.2.   Bahan Habis Pakai

Material

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas

Harga Satuan (Rp)

Keterangan

(Rp)

Tinta Printer

Pelaksana

3 set

Rp.  80.000

Rp,    240.000

Souvenir

Pelaksana

10 pcs

Rp.  50.000

Rp. 1.000.000

Kertas A4

Pelaksana

2 rim

Rp.  40.000

Rp.      80.000

Pulpen

Pelaksana

2 pack

Rp.  15.000

Rp.      30.000

Spidol

Pelaksana

2 set

Rp.  50.000

Rp.    100.000

Kaset Handycam

Pelaksana

2 pcs

Rp.  30.000

Rp.      60.000

Amplop

Administrasi

3 pack

Rp.  12.000

Rp,      36.000

SUBTOTAL

Rp. 1.546.000

 

2.3.   Perjalanan

Material

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas

Harga Satuan (Rp)

Keterangan

(Rp)

Surakarta

a. terminal tirtonadi

b. stasiun balapan

c. pasar surakarta

d. dll

Koordinasi dan Pelaksanaan Penelitian

20 × 5 org

Rp. 10.000

Rp. 1.000.000

Unisri

Rapat Internal Kelompok

5 × 5 org

Rp. 10.000

Rp.   250.000

SUBTOTAL

Rp. 1.250.000

 

 

 

 

 

2.4.   Lain-lain

Material

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas

Harga Satuan (Rp)

Keterangan

(Rp)

Dokumentasi

PDD

50 lembar

Rp. 1.500

Rp.   75.000

Proposal

Awal

secukupnya

Rp. 50.000

Rp.   50.000

Laporan

Akhir

secukupnya

Rp. 50.000

Rp.   50.000

Seminar

Proposal

secukupnya

Rp. 50.000

Rp.   60.000

Konsumsi

Konsumsi Kelompok

2 × 5 org

(3 bulan)

Rp. 100.000

Rp.  300.000

SUBTOTAL

Rp.  535.000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 3. Susunan dan Pembagian Tugas

 

No.

Nama / NPM

Program Studi

Bidang Ilmu

Alokasi Waktu

Uraian Tugas

1.

Tiara Oktavia Putri

21200170

Manajemen

Manajemen

10 jam/minggu

Membuat laporan dan mengumpulkan data

2.

Brigitta Audrey Anggraini

21200216

Manajemen

Manajemen

10 jam/minggu

Menyiapkan data dan menganalisis data

3.

Zhabella Rossita Aza

21200264

Manajemen

Manajemen

10 jam/minggu

Menyampaikan data

4.

Chandra Aprianto

21200310

Manajemen

Manajemen

10 jam/minggu

Memeriksa dan menguji kebenaran data

5.

Muhammad Daffa Akbar

21200123

Manajemen

Manajemen

10 jam/minggu

Membuat laporan akhir

 


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PROGRAM KEAHLIAN FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS

  LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PROGRAM KEAHLIAN FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS SMK  APOTEK QIRANI FARMA (Waktu Pelaksanaan: ...