LAPORAN
PRAKTEK KERJA
INDUSTRI
SMK
DISUSUN
OLEH :
Nama :
Kelas :
PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
SMK
TAHUN AJARAN 2020/2021
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktek Kerja Industri siswa SMK Tahun 2022/2023.
Hari :
Tanggal :
Disahkan : SMK
Laporan pelaksanaan kegiatan praktek kerja industri tahun
ajaran 2021/2022 disusun sebagai persyaratan untuk menyelesaikan study
kopetensi keahlian Multimedia Di SMK
Ketua Program Jurusan Keahlian
NIP. |
Pembimbing Prakerin
NIP. |
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat
Allah SWT,atas petunjuk dan rahmatnya
sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan pelaksanaan praktek kerja
industry (PRAKERIN). pada kesempatan
ini saya mengucapkan
terimakasih kepada semua
pihak yang telah
membantu saya dalam
PRAKERIN maupun dalam
menyusun laporan ini,antara lain:
Ucapan terimakasih
yang sebesar-besarnya saya sampaikan
kepada :
1) Bapak Wangsit Aryo Prabowo selaku kepala
sekolah SMK
2) Bapak Iva Irawan
selaku pembimbing praktek
kerja Industry (PRAKERIN),
3) Bapak Vigur Ulama Sporta selaku pembimbing
di Qory Konveksi yang telah bersedia
menerima saya untuk
melaksanakan praktek kerja industri (PRAKERIN)
selama 3 bulan
dan membantu saya
dalam melaksanakan kegiatan di Qory
Konveksi .
4) Orang tua
yang selalu setia
mendorong dan memotivasi
selama penyusunan laporan praktek kerja industri (PRAKERIN).
5) Semua pihak
yang telah ikut
serta memberikan bantuan
dan dorongan dalam
proses penyelesaian laporan
ini.
Saya sadar
bahwa laporan ini
masih jauh dari
kata sempurna laporan
ini. Akhir kata saya mohon maaf
apabila dalam laporan
ini banyak ke salahan.
Plupuh,
Agustus 2022
Penyusun,
NAMA
MOTTO HIDUP
1) Di setiap
kesulitan pasti ada
kemudahan.
2) Menyerah hanyalah
untuk orang yang kalah.
3) Gagal berasal
dari rasa takut
yang tidak dilawan.
4) Jangan memulai
sesuatu jika ada
keraguan.
5) Hal kecil
yang terus menerus
dilakukan, akan menjadi kebiasaan
sehari-hari.
6) Tetaplah berbuat
baik walaupun kebaikanmu tak dianggap.
7) Love your self.
8) Dont just book by
cover.
9) Hidup adalah seni
menggambar tanpa mnghapus.
10) Budayakan tidak
menunda sesuatu.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
MOTTO............................................................................................................. iv
DAFTAR ISI..................................................................................................... v
BAB Ι PENDAHULUAN............................................................................... 6
1.1 ....................................................................... Latar
Belakang 6
1.2 ........................................................... Maksud
dan Tujuan 6
1.3 Tempat dan Waktu Prakerin................................................................. 7
BAB ΙΙ LAPORAN KEGIATAN................................................................... 8
2.1 ....................................................................... Profil
DU/DI 8
2.2 ...................................................................... Pengertian
Sablon 8
2.3 ........................................................... Bahan
Dan Alat Sablon 9
2.4 .......................................................... Proses
Pembuatan Sablon 14
A. Tahapan Pra Cetak.......................................................................... 14
B. Tahapan Cetak................................................................................. 15
C. Tahapan Finising............................................................................. 17
BAB ΙΙΙ PENUTUP.......................................................................................... 18
3.1 ...................................................................... Kesimpulan 18
3.2 ...................................................................... Saran-saran 18
3.3 ...................................................................... Kesan
dan Pesan 19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam meningkatkan
dan menunjang sistem
pembelajaran khususnya Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK),maka
setiap siswa siswi
diharuskan untuk melaksanakan
Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN).
Praktek
Kerja Industri (PRAKERIN) ini
merupakan salah satu
wujud untuk mempermudah
siswa dan mempraktekkan
pembelajaran yang sudah
di pelajari di
sekolah ke dalam dunia
instasi.Dengan adanya prakerin
ini juga diharapkan
siswa mampu menerapkan
tata tertib dan
etika suatu perusahaan
agar tidak hanya
pengetauhan dan keterampilan
saja yang terlatih, namun kepribadian
dan akhlak siswa
diharapkan juga dapat
terbentuk menjadi pribadi
yang mandiri dan
berakhlak mulia, serta terciptanya
etos kerja dan
disiplin yang baik
dalam bekerja.
1.2 Maksud dan
Tujuan
A. Maksud Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN)
Adapun maksud
dilaksanakannya praktek kerja
industri (prakerin) adalah:
1.
Membentuk
kemampuan siswa sebagai
bekal untuk memasuki lapangan kerja.
2.
Sebagai pengalaman melatih
diri dengan mengkaji
konsep-konsep yang didapat
selama pendidikan sehingga
terbiasa dengan lapangan
kerja.
3.
Memperluas
dan memantapkan proses
pemantapan teknologi baru
dari lapangan kerja ke
sekolah maupun sebaliknya.
4.
Diharapkan
dari hasil penulisan
ini nantinya dapat
memberikan sumbangan pemikiran
kepada perusahaan/instansi dalam
mengambil kebijakan dimasa yang
akan datang.
B. Tujuan
1. Pelaksanaan kegiatan prakerin
a. Menghasilkan tenaga
kerja yang memiliki
keahlian professional yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat
pengetauhan, keterampilan, dan etos kerja yang
sesuai dengan tuntutan
lapangan kerja.
b. Memperkokoh kerjasama
antara sekolah dengan
dunia kerja.
c. Meningkatkan efisiensi
proses pendidikan dan
pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas professional.
1.3 Tempat dan Waktu
Pelaksanaan Prakerin
1. Adapun penempatan
ataupun lokasi praktek
kerja industri ataupun Prakerin yang
terdapat di Qory Konveksi
yang beralamatkan di Dukuh Harjosari, Desa Majenang,Kecamatan
Sukodono, Kabupaten Sragen.
2. Waktu pelaksanaan
praktek kerja industri
atau prakerin untuk SMK
Tunas Harapan adalah 3
bulan.
BAB II
LAPORAN
KEGIATAN
2.1 PROFIL DU/DI
A) Sejarah Berdirinya
Qory Konveksi berdiri
pada tanggal 4
November 1996 yang
mana pada awal
mulanya buka usaha
ini hanya bergerak di bidang
konveksi saja, didasari oleh kehidupan
sehari-hari yang berkecimpung di
dunia konveksi, dan jurusan
kuliah yang searah
yaitu sarjana. Ekonomi. Oleh karena
itu berdirilah Qory Konveksi . selain itu
juga menyurvey pangsa
pasar terlebih dahulu,dan
karena di daerah singensimonar belum banyak
yang buka usaha konveksi yang
berjalan ,maka semakin
optimis bahwa usaha
ini akan berjalan
dengan lancar.
Pada awal
berdiri berlokasi di
depan pasar Pojok
kecamatan Sukodono kabupaten sragen
hingga selang 2
tahun karena kontrakan
habis di bulan desember
tahun 1998 kami pindah
didepan Alvamart Sukodono
yang beralamatkan Harjosari rt02 mejenang
Sukodono sragen hingga sekarang Qory Konveksi bergerak
dalam bidang konveksi dan Sablon.
Selain itu Qory Konveksi juga bergerak dalam bidang
penerbit dan percetakan dan Desain untuk pakaian dan sebagainya.
2.2 PENGERTIAN SABLON
Sablon manual dapat didefinisikan salah satu kegiatan cetak mencetak grafis diatas bahan kain dalam bentuk tertentu bisa berupa gambar atau pun tulisan sesuai yang dikehendaki oleh pembuatnya. Dalam proses pengerjaannya, sablon manual ini biasa dibuat dengan bantuan alat sablon yang berupa screen sablon dan rakel sablon. Meski termasuk ke dalam jenis sablon yang terdengar cukup kuno nyatanya teknik sablon manual juga masih banyak digunakan untuk sablon kaos hingga saat ini lho. Adapun untuk membuat sablon manual pada kaos diperlukan cetakan khusus dimana nantinya tinta sablon akan digosok hingga menempel kepermukaan kaos polos dan menyerap ke serat-serat kain.
GAMBAR 1
Meski termasuk ke dalam jenis sablon yang terdengar cukup kuno nyatanya teknik sablon manual juga masih banyak digunakan untuk sablon kaos hingga saat ini lho. Adapun untuk membuat sablon manual pada kaos diperlukan cetakan khusus dimana nantinya tinta sablon akan digosok hingga menempel kepermukaan kaos polos dan menyerap ke serat-serat kain.
2.3 BAHAN DAN ALAT SABLON
Secara umum untuk menyablon kaos dengan teknik manual pada prinsipnya diperlukan peralatan yang cukup banyak dan proses pengerjaan yang butuh ketelitian tinggi. Beberapa bahan dan alat sablon yang dimaksud diantaranya berupa screen sablon, rakel, film sablon, obat afdruk, coater, hair dryer, tinta sablon, binder meja sablon, dan lem kain.
1. Screen Sablon
Dalam dunia printing screen sablon merupakan kain yang berfungsi untuk menyaring tinta, lem, serbuk, dan sebagainya agar tercetak ke media kain atau bahan lain yang akan disablon. Kain screen ini dapat dipasang pada frame berbahan kayu ataupun alumunium.
Ukuran screen yang biasa digunakan untuk membuat sablon sendiri sangat bermacam-macam demikian juga kain kasa yang dipakai untuk membuat sablon juga memiliki ukuran pori-pori yang berbeda, ada yang halus dan ada juga yang kasar.
2. Rakel
Rakel merupakan semacam karet dengan permukaan rata yang berfungsi untuk meratakan dan menyablonkan tinta ke media sablon. Rakel sendiri terdiri dari dua bagian yaitu berupa karet rakel dan pegangannya yang dibuat dari kayu atau alumunium.
GAMBAR 2
Rakel yang biasa digunakan pada proses sablon manual secara umum dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan kegunaannya.
· Rakel yang berujung lancip akan menghasilkan cetakan yang tipis, sehingga sangat sesuai jika digunakan untuk membuat gambar sparasi atau raster.
· Sedangkan rakel yang berujung tumpul biasa digunakan untuk gambar blok atau sablon dasar.
3. Film Sablon
Film sablon merupakan gambar cetak pada media kertas yang dibuat dengan printer laser jet sehingga memiliki kepekatan warna hitam yang merata. Tujuannya adalah untuk memudahkan proses afdruk film ke screen.
4. Obat Afdruk
Obat afdruk berfungsi untuk mengafdruk gambar dari film ke screen sablon. Obat ini umumnya terdiri dari dua buah botol, satu botol besar berisi obat afdruk sementara botol yang lebih kecil berisi sensitizer. Sensitizer inilah yang berperan memindahkan gambar ke screen melalui bantuan cahaya untra violet atau cahaya matahari.
GAMBAR 3
5. Coater
Coater merupakan alat pengoles obat afdruk pada kain kasa atau screen yang terkadang disebut juga dengan nama Emulsion Scoop Coater. Coater digunakan untuk menampung obat afdruk (emulsion) dan mengoleskannya pada kain screen sehingga lapisan film obat afdruk dapat merata pada semua bidang permukaan screen sablon.
6. Hair Dryer
Hair dryer yang biasa digunakan untuk mengeringkan rambut ini diperlukan untuk mengeringkan screen diruangan tertutup dan agak gelap karena screen yang sudah diolesi obat afdruk tidak boleh terkena paparan cahaya matahari dengan intensitas tinggi.
7. Tinta Sablon
Tinta sablon merupakan salah satu bahan sablon yang dibutuhkan untuk menghasilkan citra visual pada media yang di sablon. Berdasarkan jenisnya tinta sablon ini secara garis besar terdiri dari dua varian, pertama tinta yang berbasis air (waterbase inks) dan yang kedua tinta yang berbasis minyak (solvenbase).
Tinta sablon biasanya dicampur dengan pigmen (pewarna) dan binder (anti luntur), apabila terlalu encer bisa dicampur dengan emulsifir (pengencer). Namun jika dirasa terlalu kental sahabat Fitinline bisa mengencerkannya dengan cara menambahkan sedikit garam.
GAMBAR
8. Binder
Binder merupakan suatu bahan yang berfungsi untuk mengikat beberapa jenis bahan yang dicampur dalam pembuatan sablon. Binder ini umumnya bersifat lengket dan berbau agak menyengat, namun apabila kering akan menjadi seperti karet bening yang sangat lentur.
·
Bila
sebuah sablon dibuat tanpa menggunakan binder sudah pasti pigmen atau pewarna
yang digunakan akan terlepas dari tinta karena tidak ada bahan pengikatnya.
·
Jika
pemberian cairan binder kurang maka beberapa warna akan terlepas dari tinta
yang digunakan, meski tidak semuanya.
·
Namun
jika pemberian cairan binder ini berlebihan maka pigmen atau pewarna yang
digunakan akan semakin terikat kuat pada tinta.
9. Meja Sablon
Meja sablon
merupakan salah satu alat paling penting yang dalam proses penyablonan,
fungsinya yakni untuk meletakkan kain tekstil atau kaos yang akan
disablon.
10. Lem Kain (Lem Stiker)
Lem kain atau
lem stiker biasa dipakai pada proses pembuatan sablon kaos atau kain tekstil
dengan warna yang lebih dari satu. Kalau dalam jumlah banyak lem bisa dioleskan
pada beberapa lembar triplek seukuran kaos.
2.4 PROSES PEMBUATAN SABLON MANUAL
Masih penasaran seperti apa cara pembuatan sablon kaos dengan cara manual yang masih sering dianggap ribet bagi sebagian orang awam?. Jadi dalam proses pembuatan sablon manual itu pada prinsipnya terdapat dua tahapan paling penting yang harus diperhatikan, tahapan yang dimaksud yaitu berupa tahapan pra cetak dan tahap saat cetak.
A. TAHAPAN PRA CETAK
Tahap pra cetak sablon manual merupakan tahap awal yang harus dilakukan salam setiap proses pembuatan sablon. Tahap pra cetak sablon sendiri dapat dibagi lagi menjadi beberapa proses antara lain proses desain, pembuatan film atau klise sablon, proses stencil atau afdruk, dan juga proses mempersiapkan meja kerja.
1. Proses Desain
Tahapan pertama yang harus anda lakukan adalah temukan ide yang keren untuk diimplementasikan pada kaos. Jika sudah selanjutnya eksekusi ide terbaik anda menjadi sebuah desain. Buat desain yang terlalu rumit sehingga desain tersebut bisa di sablon secara manual.
2. Pembuatan Film atau Klise Sablon
Untuk proses membuat sablon kaos distro manual, maka desain kaos harus dijadikan film atau klise film sablon terlebih dahulu. Bila desain yang anda buat memiliki warna lebih dari satu, maka anda harus melakukan proses pecah warna atau separasi warna menggunakan program olah gambar seperti Photoshop atau Coreldraw.
3. Proses Stencil atau Afdruk
Saatnya memindahkan desain tercetak pada film sablon ke atas screen, proses ini namanya afdruk.
·Cara mengafdruk desain pada screen sablon bisa anda lakukan
dengan mencampurkan obat afdruk terlebih dahulu.
·Tuang obat afdruk ke atas screen secara perlahan-lahan dan
ratakan setipis-tipisnya dengan coater.
·Setelah diratakan keringkan screen menggunakan hair dryer.
Pada saat melakukan proses pelapisan, screen ini tidak boleh terkena sinar
matahari jadi sebaiknya lakukan di dalam ruang tertutup.
4. Persiapan Meja Kerja
Persiapkan meja kerja anda beserta alat sablon yang dibutuhkan untuk membuat kaos manual supaya pekerjaan yang anda lakukan bisa optimal.
B. TAHAPAN CETAK
Selesai melakukan tahap pra cetak anda bisa memproses kaos lebih lanjut untuk disablon dengan menggunakan teknik sablon manual. Untuk membuat sablon manual pada kaos sendiri ada banyak sekali tahapannya.
1. Siapkan kaos yang akan dianda
sablon, kemudian masukkan tatakan triplek ke dalam kaos sebagai pelapisnya.
Tatakan triplek ini berperan penting sebagai alas agar tinta tidak merembes
hingga ke bagian belakang kaos. Fungsi lain tatakan triplek adalah untuk
menjaga posisi kaos agar lebih stabil dan tidak bergeser saat disablon.
2. Letakkan screen sablon di atas
permukaan kaos yang akan anda sablon kemudian atur posisi gambarnya sesuaikan
rancangan yang sudah anda buat. Jika gambar atau teks yang akan disablon
terdiri atas lebih dari satu warna sebaiknya tutupi gambar dengan bantuan
selotip atau lakban.
3. Campur tinta sablon biasanya dengan
pigmen (pewarna) dan binder (anti luntur) agar warna sablon yang dihasilkan nantinya
terlihat lebih bagus.
4. Tuangkan tinta melalui bagian sisi
atas gambar obyek yang akan disablon. Jika sudah sapukan tinta sablon itu
kearah bawah memakai rakel dengan tekanan yang rata sekali saja.
5. Sampai disini proses pembuatan
sablon untuk satu warna telah selesai, untuk melihat hasil sablon yang dibuat
angkatlah bagian rangka screen secara perlahan kemudian kaos dikeringkan. Tapi
kalau sablon kaos yang anda buat memiliki lebih dari satu warna maka anda harus
melanjutkan proses sablon kaos ke tahap berikutnya.
6. Untuk membuat sablon kaos yang lebih
dari satu warna bersihkan tinta yang melekat pada rangka, kemudian gambar
selanjutnya disiapkan dan ditutupi bagian lainnya menggunakan selotip atau
lakban.
7. Tempatkan kaos yang sebelumnya sudah
anda sablon pada meja kerja lalu letakkan screen sablon di atas kaos. Supaya
hasil sablonnya lebih maksimal penempatan screen sablon mestinya harus diatur
dengan baik.
8. Ulangi kembali tahap yang kedua dan
keempat untuk menghasilkan warna yang kedua sampai warna terakhir yang
diinginkan.
9. Setelah proses penyablonan manual
selesai, maka kita harus menghapus dan membersihkan film pada screen sablon
agar screen tersebut dapat kita gunakan untuk desain yang lain.
10. Untuk menghapus film pada screen
sablon basahi screen dengan menggunakan air, tuang obat pencuci screen pada
screen lalu gosok menggunakan kain spon. Ulangi cara ini sampai screen
benar-benar bersih. Setelah dirasa sudah cukup bersih bilas dan keringkan
screen sablon di bawah sinar matahari.
Supaya hasil sablon yang anda dapatkan lebih maksimal anda mestinya memperhatikan juga beberapa point berikut saat melakukan proses sablon.
·
Saat
mencetak yang perlu anda perhatikan adalah penggunaan teknik sapuan rakel yang
benar. Karena tugas mencetak sebenarnya sangat sederhana yaitu memindahkan
tinta ke media yang diinginkan melalui screen sablon.
·
Pelajari
pula sifat – sifat dari tinta cetak yang sedang anda gunakan, karena tidak
setiap tinta memiliki karakteristik yang sama.
·
Kecepatan
tinta untuk mengering, biasanya menjadi kendala karena tinta yang mengering
terlalu cepat di screen akan menghambat proses menyablon dan hasil cetak tidak
dapat terbentuk dengan sempurna.
C. TAHAPAN FINISHING
Selesai disablon kaos belum bisa dipakai secara langsung, namun anda juga harus melakukan langkah terakhir berupa pengeringan. Tujuan dilakukannya proses pengeringan ini tidak lain agar tinta sablon bisa mencapai titik pengeringan yang optimal dan hasil yang didapatkan bisa lebih memuaskan.
Pengeringan sablon pada kaos sendiri sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai cara, bisa menggunakan cahaya matahari, hair dryer, blower, kipas angin dan masih banyak lainnya. Sebagai alternatif lain sablon pada kaos bisa juga dikeringkan dengan memakai mesin flash heater, mesin conveyer atau bisa dengan proses burning.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah pelaksanaan proses serta interaksi dengan proyek
produksi kegiatan Prakerin, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal antara
lain:
1.
Kegiatan Prakerin merupakan kegiatan yang
positif bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) karena dengan kegiatan ini
dapat meningkatkan kompetensi siswa.
2.
Kegiatan Prakerin merupakan kesempatan yang
sangat memberikan ruang kepada siswa SMK untuk mengembangkan kemampuan
sesuai dengan kompetensi masing-masing.
3.
Kegiatan Prakerin memberikan kesempatan yang
seluas-luasnya bagi siswa SMK untuk menunjukkan kemampuannya pada dunia
industri atau perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja yang kompeten di bidang
teknologi informasi
4.
Kegiatan Prakerin merupakan media promosi
kemapuan siswa SMK sebagai tenaga kerja yang matang dalam menyongsong dunia
kerja.
3.2 Saran-Saran
Setelah melaksanakan proses pembuatan Lapran
Prakerin,maka penyusun mempunyai beberapa saran yang ingin disampaikan kepada
pihak sekolah dan instansi selaku pihak yang terkait langsung dengan pelaksanan
kegiatan Prakerin,antara lain sebagai berikut:
1.
Kegiatan melaksanakan Prakerin ini merupakan
kegiatan yang positif bagi semua pihak baik untuk mengembangkan kemampuan
individu maupun sebagai sarana untuk menilai sejauh mana keberhasilan sekolah
dalam menyiapkan siswanya untuk diterjunkan ke dunia kerja, sehingga perlu
ditingkatkan baik dari segi struktual maupun operasional.Sekolah hendaknya
membekali ilmu-ilmu dasar yang banyak diaplikasikan di dunia industri sehingga
pada saat siswa melaksanakan kegiatan prakerin, siswa tidak banyak menghadapi
kendala yang berhubungan dengan materi,akademis, yang pada kenyatan siswa masih
dibingungkan dengan masalah yang dihadapi di dunia usaha.
2.
Sekolah hendaknya memperbanyak frekuensi
bimbingan dan pengawasan kegiatan prakerin.
3.
Sekolah hendaknya merencanakan program tidak
lanjut dari kegiatan prakerin sebagai media promosi kemampuan dan kompetensi
siswa.
3.3 Kesan Dan Pesan
Kesan
dan pesan saya selama prakerin di Qory Konveksi adalah :
A. Kesan:
Selama
saya prakerin di Qory Konveksi ini kesan saya adalah :
1.
perpisahan bukan akhir dari segalanya tapi
awal dari segalanya, perjuangan kitamasih panjang.
2.
Selama saya prakerin di Qory Konveksi ini
saya telah memperoleh banyak ilmu bermanfaat yang di sekolah belum saya
dapatkan seperti:
a)
Pengenalan dunia kerja dan wawasan kerja
b)
Pembuatan Sablon dan caranya
c)
Bahan Sablon dan lainya
B. Pesan:
Selama
saya prakerin di Qory Konveksi ini pesan saya adalah:
1.
Semoga terjalin hubungan yang baik dan damai
antara pimpinan DU/DI dengan pembimbing, karyawan dan staf – staf Qory
Konveksi dengan siswa prakerin.
2.
Semoga SMK TUNAS HARAPAN 2 MONDOKANini dapat
mengembangkan ilmu yang lebih banyak lagi untuk para siswa Prakerin yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
2.
https://rumussoal.com/teknik-seni-grafis/
3.
https://www.pranataprinting.com/berbagai-macam-teknik-mencetak-dalam-seni-grafis/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar