KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkah yang dilimpahkan-Nya kepada kita semua, terutama atas tersusunya Makalah Jaringan Komputer ini. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bpk. Andinomaseleno S.T , M.eng , selaku dosen pengampu yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
Makalah ini disusun dengan maksud untuk memberikan informasi tentang Jaringan Komputer kepada seluruh mahasiswa Dian Cipta Cendikia Bandar Lampung pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, makalah ini tentunya bukan mustahil masih terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penyajian informasi yang kami berikan, untuk itu jika terdapat informasi, data dan uraian yang kurang tepat kami mohon maklum adanya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga tersusunya makalah Jaringan Komputer ini. Kami juga mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif untuk dijadikan masukan bagi penyempurnaan makalah ini pada kesmpatan yang akan datang.
Semoga makalah Jaringan Komputer ini bermanfaat tidak saja bagi mahasiswa Dian Cipta Cendikia Bandar Lampung, namun juga bagi masyarakat luas.
DAFTAR ISI
Halaman Judul .……………………………………………................................... 1
Kata Pengantar .……………………………………………………….............................. 2
Daftar Isi ...……………………………………………………………...................... ....... 3
Bab I Sistem Komunikasi Data
I. Komunikasi Dan Informasi……………………………………………. 4
II. Bentuk Komunikasi……………………………………………………. 4
III. Bagian-bagian Sistem Komunikasi........................................................ 5
IV. Hal-hal Penting Pada Sistem Komunikasi.............................................. 6
V. Teknik Penyambungan..............................................7
VI. Faktor-faktor Pertimbangan....................................................... 7
Bab II Teori Dasar Komunikasi Data
I. Telekomunikasi Dan Pengolahan Data........................................................ 8
II. Bidang-bidang Opersai Komunikasi Data................................................... 9
Bab III Transmisi Data
I. Mode Transmisi…………………………………………………………… 10
II. Metode Transmisi…………………………………………………………. 12
III. Karakteristik Saluran Transmisi..........................................................12
IV. Bentuk Fisik Saluran Transmisi......................................................... 13
V. Macam-macam bentuk gangguan transmisi................................................ 14
Bab IV Modulasi
I. Teknik Modulasi………………………………………………………….. 15
II. Teknik Multiplexing………………………………………………………. 18
III. Time Division Multiplexing…………………………………………… 18
IV. Frequency Division Multiplexing……………………………………… 19
V. Code Division Multiplexing…………………………………………… 19
VI. Wave length Division Multiplexing…………………………………… 19
Bab V Jaringan Komunikasi Data
I. Klasifikasi Jaringan Komputer………………………………………… 26
II. Komponen Jaringan Komputer.......................................................... 27
III. Aplikasi Jaringan Komputer…………………………………………… 29
Bab IV Switched Network
I. Circuit switched Network……………………………………………… 30
1.1 Karakteristik jaringan……………………………………………… 30
1.2 Arsitektur jaringan………………………………………………… 30
1.3 Digital switches……………………………………………………. 32
Daftar Pustaka........................................
BAB I
SISTEM TELEKOMUNIKASI
I. KOMUNIKASI DAN INFORMASI
Komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan kita, misalnya :
• Percakapan antar individu
• Mengirim dan/atau menerima surat
• Percakapan melalui telepon.
• Melihat televisi
• Mendengarkan radio, dll
Apa tujuan dari teknik komunikasi data ?
Jaw : bagaimana menyampaikan informasi ke tempat tujuan dengan cepat dan tepat.
Pada masa kini komunikasi jarak jauh sebagian besar menggunakan sinyal listrik. Alasan penggunaan sinyal listrik ialah jarak yang dapat dicapainya dapat dikatakan tidak terbatas dan kecepatannya sangat tinggi (kira2 300.000 km per detik). Masalah utama dalam komunikasi ialah efisiensi yaitu menyalurkan informasi secepat mungkin dengan kesalahan sesedikit mungkin. Di dalam membicarakan komunikasi, informasi yang ingin disampaikan telah diubah bentuk asalnya menjadi besaran listrik yang digambarkan dalam bentuk gelombang listrik tertentu.
Contoh :
Bilamana 2 orang berkomunikasi dengan yang lain yaitu melakukan pembicaraan suara, mereka dapat menggunakan sepasang kawat yang ujungnya dilengkapi dengan mikrofon dan loudspeaker. Mikrofon bertugas mengubah gelombang suara menjadi gelombang listrik , kawat menyalurkan gelombang listrik tersebut ke tempat tujuannya yaitu loudspeaker, sedangkan loudspeaker tersebut mengubah kembali gelombang listrik tersebut menjadi gelombang suara yang sama dengan yang dikirimkan oleh pihak pertama.
II. Bentuk Komunikasi
Macam-macam telekomunikasi yang dikenal saat ini :
1. Komunikasi suara
Merupakan bentuk komunikasi yang paling umum. Beberapa cara yang telah dikembangkan jangkauannya meliputi hampir semua tempat di dunia ini.
• Komunikasi radio (Radio Broadcasting)
• Komunikasi radio amatir
• Komunikasi radio 2 arah
• Komunikasi radio antar penduduk
• Komunikasi radio panggil
• Komunikasi telepon
2. Komunikasi berita dan gambar
Beberapa cara komunikasi berita dan gambar yang umum dikenal :
• Komunikasi telegraf
• Komunikasi telex
• Komunikasi facsimile
• Komunikasi siarant elevisi
3. Komunikasi data
Komunikasi data merupakan bentuk khusus dari komunikasi umumnya. Berfungsi untuk menyalurkan informasi berupa data ke penerima. Singkatnya data dapat dikirimkan melalui :
• Jaringan umum (public network)
Melalui jaringan telepon dengan cara circuit switched (Public Switched Telephone Network/ PSTN). Melalui jaringan telex juga dengan cara circuit switched. Melalui jaringan data dengan cara message switched.
• Jaringan pribadi (private network)
Cara titik ke titik (point to point) melalui saluran sewa (leased line). Saluran pribadi (private line) baik yang dipasang sendiri maupun yang sering kali menggunakan saluran sewa secara message switched atau yang lebih umum packet switched.
III. BAGIAN-BAGIAN SISTEM KOMUNIKASI
Setiap sistem telekomunikasi untuk mengirimkan berita dari titik ke titik yang lain haruslah mempunyai 3 macam komponen utama yaitu : gg Media
Transmisi
a. Sumber (Source )
Ialah pihak yang mengirimkan informasi misalnya pesawat elepon, telex, terminal dan lain-lain. Tugasnya membangkitkan berita atau informasi dan menempatkannya pada medium transmisi.
b. Media Transmisi
Misalnya saluran kabel, gelombang elektromagnetik dan lain-lain. Tugasnya menyalurkan berita yang diterima ke tempat tujuan.
c. Penerima (receiver)
Tugasnya menerima berita yang dikirimkan oleh suatu sumber informasi.
Sumber (source) pada umumnya dilengkapi atau disambungkan dengan alat lain (interface atau transducer) yang dapat mengubah informasi yang akan dikirimkan menjadi bentuk sesuai dengan media transmisi yang digunakan misalnya menjadi pulsa listrik, gelombang elektromagnet, dan pulsa digital seperti Pulsa Code Modulation (PCM). Penerima (receiver) mempunyai alat yang fungsinya kebalikan dari pemancar, alat yang mengubah informasi yang bentuknya sesuai dengan media transmisi yang digunakan menjadi bentuk asalnya. Proses pengubahan informasi menjadi bentuk yang sesuai dengan media transmisi disebut modulasi. Bila sinyal dimodulasi, sinyal tersebut akan dapat menempuh jarak yang jauh. Proses kebalikannya disebut demodulasi.
Media transmisi dapat berupa :
• Gelombang elektromagnet.
• Sepasang kawat (twisted pair)
• Sert optik
• Kabel coax, dll.
Berdasarkan cara penyampaian informasi, maka dikenal beberapa komunikasi yaitu :
a. Komunikasi dari titik ke titik yang lain (point to point communications)
b. Komunikasi dengan cara broadcastings yaitu dari satu titik ke segala penjuru.
IV. HAL-HAL PENTING PADA SISTEM KOMUNIKASI
Faktor-faktor penting yang menunjukkan performance sistem komunikasi antara lain :
a. Berita harus dapat dimengerti oleh penerima
Untuk mendapatkan komunikasi yang efektif, berita atau informasi yang hendak disampaikan harus jelas dan dapat dimengerti oleh penerima. Jikalau berita tidak dapat dimengerti oleh penerima,maka berita tersebut tidak mempunyai arti apa-apa.
b. Karakteristik sistem komunikasi
Karakteristik dari sistem komunikasi ditentukan dan dibatasi oleh karakterisitik dari sumber, media transmisi, dan penerima. Pilihan dari sumber, media dan penerima tergantung dari macam informasi apa yang hendak disampaikan.
c. Derau atau gangguan.
Di dalam suatu sistem komunikasi gangguan dapat terjadi selama proses transmisi. Gangguan derau ini dapat menyebabkan informasu yang diterima dari sumber cacata shingga tidak dapat dimengerti oleh penerima. Bilamana gangguan itu tidak parah, berita masih dapat dicerna oleh penerima. Derau ini harus dikurangi , misalnya dengan pemilihan perangkat keras yang cocok atau dengan sistem yang mempunyai kemungkinana melakukan koreksi (error detection).
V. TEKNIK PENYAMBUNGAN
Dalam menyalurkan informasi dari titik ke titik lain dikenal 2 teknik penyambungan yang berbeda yaitu :
a. Circuit Switching
Dalam sistem ini pengirim yaitu rangkaian masukan disambungkan ke penerima atau rangkaian keluaran selama pengalihan informasi. Untuk tiap hubungan diperlukan satu rangkaian. Bilamana pihak yang dituju sibuk ataupun tidak berada dalam keadaan siap menerima menerima informasi hubungan tidak dilaksanakan atau gagal, informasi yang hendak dikirimkan dapat hilang. Jaringan telepon menggunaka cara ini.
b. Message Switching
Informasi yang masuk ke dalam rangkaian pengirim akan disalurkan beberapa saat kemudian. Di sini terjadi penyimpanan informasi, lalu penyaluran. Informasi yang belum dapat diberikan kepada penerima karena satu dan lain hal tidak akan hilang karena disimpan pada unit pengirim. Jaringan telex yang modern memakai cara penyambungan ini. Dalam sistem komunikasi yang bersangkutan dengan jaringan diperlukan adanya peralatan dan proses bagi yang ingin berkomunikasi. Peralatan ini dikumpulkan atau umumnya berada pada suatu tempat yang dikenal dengan sentral. Sentral merupakan kumpulan rangkaian masukan, keluaran piranti switching, dan lain-lain yang berguna dalam menghubungkan pengirim dan penerima.
VI. FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN
Dalam mengelola jaringan komunikasi perlu diperhatikan atau ditentukan kebijaksanaan yang menyangkut beberapa hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, yaitu :
a. Pensinyalan
Pada umumnya bilamana suatu sumber hendak mengirimkan informasi ke satu atau lebih penerima, suatu prosedur atau protokol harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pengiriman yang sebenarnya dapat dimulai. Prosedur ini dalam teknik komunikasi disebut dengan pensinyalan (signalling). Pensinyalan ini menentukan apakah informasi boleh dikirimkan atau tidak (misalnya penerima sibuk, rusak dan lain-lain). Prosedur ini pada dasarnya telah ditentukan sehingga peralatan buatan manapun dapat saling berhubungan tanpa kesukaran dan benar.
b. Transmisi
Menentukan jenis media transmisi yang harus dipergunakan sehingga didapatkan sistem yang efisien dan dapat melayani berbagai jenis alat. Karakteristik yang perlu diperhatikan antara lain :
• Lebar frekuensi
• Redaman
• Daya yang dapat ditampung
• Waktu tanda yang dihadapi
c. Cara penomoran
Menentukan penomoran pada jaringan sehingga nomor tersebut unik tetapi mengikuti persetujuan atau rekomendasi tertentu.
d. Cara menyalurkan hubungan
Menentukan policy bagaimana suatu hubungan akan dilaksanakan mengingat adanya banyak kendala.
e. Cara memperhitung biaya
Menentukan struktur harga bagi jasa pelayanan yang harus dibayarkan
BAB II
TEORI DASAR KOMUNIKASI DATA
I. TELEKOMUNIKASI DAN PENGOLAHAN DATA
Komunikasi data berkaitan dengan komunikasi mesin ke mesin seperti terminal ke komputer, dan komputer ke komputer. Komunikasi data merupakan gabungan 2 macam teknik yaitu teknik telekomunikasi dan teknik komputer (teknik pengolahan data). Telekomunikasi : segala kegiatan yang yang berhubungan dengan dengan penyaluran informasi dari titik ke titik lain. Sedangkan pengolahan data ialah segala kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan data. Kombinasi kedua teknik ini disebut sebagai komunikasi data atau kadang-kadang juga pengolahan jauh (teleprocessing). Komunikasi data merupakan teknologi baru yang menggabungkan aspek jaringan telekomunikasi dengan sistem komputer sehingga menambah kemampuan sistem komputer untuk mengolah data. Dengan cara ini maka tempat-tempat yang letaknya jauh dari sistem komputer masih dapat memanfaatkan kemampuannya.
Dengan adanya komunikasi data, operator atau pemakai dapat mengirimkan data langsung ke komputer melalui terminalnya yang dihubungkan ke media transmisi. Akibatnya komunikasi data memberi keuntungan dengan melakukan waktu dalam hal :
• Pengumpulan dan persiapan data
• Pengolahan data
• Distribusi data
Alasan pertama dari komunikasi data adalah penghematan waktu dan alasan kedua adalah penggunaan sistem komputer secara lebih efisien.
Tujuan komunikasi data secara lebih terperinci sebagai berikut :
1. Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar efisien, tanpa kesalahan dan ekonomis dari satu tempat ke tempat lain.
2. Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukungnya dari jauh (remote computer use)
3. Memungkinkan penggunaan sistem komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol.
4. Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai macam sistem komputer.
5. mengurangi waktu untuk mengolah data
6. Mendapatkan data langsung dari sumbernya (mempertinggi keandalan)
7. Mempercepat penyebar luasan informasi.
II. BIDANG-BIDANG OPERASI KOMUNIKASI DATA :
Dengan melihat kegunaan dari komunikasi data ini dikenal beberapa sistem komunikasi data yang penggunaannya secara umum dapat digolongkan dalam beberapa bidang, yaitu :
1. Bidang pengumpulan data (data collection)
Data dapat dikumpulkan dari beberapa tempat (remote station), disimpan dalam memori dan pada waktu-waktu tertentu data tersebut akan diolah.
Contoh :
• Aplikasi inventory, penggajian dan sebagainya. Pada aplikasi ini, data dikumpulkan secara berkala setiap hari, minggu atau bulan.
2. Bidang tanya jawab (inguiry dan response)
Pemakai dapat mengakses langsung ke program atau file. Data yang dikirimkan ke sistem komputer ini langsung diproses dan hasilnya segera dapat diberikan. Bilamana pemakai melakukan dialog dengan komputer maka sistem semacam ini disebut interaktif.
Contoh :
• Aplikasi yang berhubungan dengan di pertokoan (point of sales) dan pesanan tiket pesawat terbang. Pada aplikasi ini data segera diberikan kepada komputer dan hasilnya diperoleh dalam waktu yang singkat.
3. Bidang storage dan retrieval
Data yang sebelumnya tersimpan dalam komputer dapat diambil sewaktu-waktu oleh pihak yang berkepentingan. Contoh :
• Aplikasi message switching dan electronik mail seperti pengiriman surat, dokumen atau memo secara elektronik. Pada aplikasi bergantung dari penting tidaknya data yang dikirim., hasil yang dikehendaki dapat diterima dalam waktu singkat.
4. Bidang time sharing
Sejumlah pemakai dapat mengerjakan programnya secara bersama-sama. Setiap pemakai diberikan kesempatan untuk bekerja selama jangka waktu tertentu yang tetap besarnya, setelah itu pemakai lain akan mendapatkan kesempatan .
Contoh :
• Aplikasi pemakaian sistem komputer secara bersama untuk pengembangan perangkat lunak(software), perhitungan rekayasa, pengolah kata (word processing), CAD (Computer Aided Design). Pada aplikasi ini hasil proses dikehendaki dalam waktu yang cukup singkat (seolah-olah berbicara dengan komputer).
5. Bidang remote job entry
Remote job terminal mengirimkan program atau data (teks) untuk disimpan ke komputer pusat tempat data diproses. Program tersebut akan dikerjakan secara batch, yaitu diolah setelah gilirannya tiba.
Contoh :
• Aplikasi yang mempergunakan peralatan pendukung sistem komputer yang terdapat di tempat yang jauh. Pada aplikasi ini process dari setiap data memerlukan waktu yang cukup lama.
6. Bidang real time data processing dan process control
Hasil proses dikehendaki dalam waktu yang sesuai dengan dengan kepentingan proses tersebut (real time).
Contoh :
Aplikasi pengaturan peralatan industri, sistem kendali proses, sistem telekomunikasi dan sebagainya.
7. Bidang pertukaran data antar komputer
Pertukaran data berupa program, file dan sebagainya antar sistem komputer. Pada aplikasi ini data yang dipertukarkan jumlahnya banyak dan waktu pengiriman dikehendaki singkat.
BAB III
TRANSMISI
Supaya data dapat diterima oleh penerima diperlukan suatu medium untuk membawa data. Medium tersebut disebut saluran transmisi. Pada dasarnya sistem transmisi dapat membawa data secara listrik atau elektro optik. Data yang akan dibawa ke penerima pada umumnya melalui satu kanal telekomunikasi. Semua sistem komunikasi data yang dibahas dianggap membawa data biner. Kanal telekomunikasi merupakan saluran yang dipergunakan untuk membawa data dari sumber ke penerima.
1. Untuk menyalurkan data dari sumber (source) ke penerima(receiver) diperlukan hubungan komunikasi (communication link). Saluran komunikasi melibatkan masalah transmisi dan dalam hal ini transmisi data.
I. Mode transmisi
Dikenal 2 macam mode antara lain :
1. Transmisi Serial
Data dapat dikirimkan satu bit demi satu bit lewat kanal komunikasi yang telah dipilih misalnya data dikirim dalam bentuk kode ASCII dengan 7 bit untuk tiap karakter. Penerima juga harus menerima data bit demi bit.Untuk kode ASCII, satu informasi karakter terdiri atas 7 bit.
2. Transmisi Pararel
Data dikirimkan sekaligus misalnya 8 kanal komunikasi. Transmisi pararel digunakan bila dikehendaki kecepatan tinggi . Kanal (jalur) komunikasi penerimaan harus mempunyai karakteristik yang baik.
Dalam pengiriman data secara serial harus ada sinkronisasi atau penyesuaian antara pengirim dan penerima agar data yang dikirimkan ditafsirkan secara tepat dan benar oleh penerima. Jadi dapat dikatakan fungsi sinkronisasi adalah :
• Supaya penerima mengetahui dengan tepat bilamana sinyal diterimanya merupakan bit dari suatu data (sinkronisasi bit).
• Supaya penerima mengetahui dengan tepat bit data (data bit) yang membentuk sebuah karakter (sinkronisasi karakter).
Berdasarkan cara sinkronisasi tadi dikenal 3(tiga) mode transmisi yaitu :
• Asinkron (asynchronous)
Transmisi asinkron digunakan bila pengiriman data dilakukan satu karakter setiap kali. Antara satu karakter dengan karakter lainnya tidak ada waktu antara yang tetap. Karakter dapat dikirimkan sekaligus ataupun beberapa karakter kemudian berhenti untuk waktu yang tidak tentu, lalu dikirimkan sisanya. Akibatnya setiap kali penerima harus melakukan sinkronisasi supaya bit data yang dikirimkan diterima dengan benar. Transmisi asinkron kadang-kadang disebut transmisi awal-akhir (start-stop transmision), karena tiap karakter mengalami sinkronisasi dengan jalan penggunaan bit awal dan bit akhir. Banyaknya bit-bit ini tergantung dari kode yang digunakan. Secara singkat :
Bit awal memberitahukan ke sistem untuk mulai mengumpulkan bit berikutnya sebagai bit data. Bit akhir memberitahukan pada terminal bahwa data telah lengkap dan terminal kembali ke keadaan reset supaya menerima bit awal lagi. Sinkronisasi dilakukan kembali setiap karakter diterima.
• Sinkron(synchronous)
Digunakan untuk transmisi kecepatan tinggi. Yang ditransmisikan satu blok data. Dalam sistem ini baik pengirim maupun penerima bekerja bersama-sama dan sinkronisasi dilakukan setiap sekian ribu bit dat. Bit awal/akhir tidak diperlukan untuk setiap karakter. Sinkronisasi dilaksanakan dan dijaga baik pada waktu tidak ada data yang dikirim maupun sesaat sebelum pengiriman terjadi.
Sinkronisasi terjadi dengan jalan mengirimkan pola tertentu antara pengirim dan penerima. Pola data tertentu ini disebut karakter sinkronisasi (synchronization character). Pengirim akan mengirimkan sejumlah besar data. Penerima yang mengetahui kode yang digunakan, akan memenggal data tersebut dan meneruskannya ke komputer. Transmisi sinkron digunakan untuk menyalurkan data secara blok. Dalam transmisi ini tiap blok panjangnya sama. Waktu antara akhir dari bit terakhir suatu karakter dan awal bit pertama karakter berikutnya harus nol.
• Isokron (isochronous)
Kombinasi dari asinkron dan sinkron. Tiap karakter didahului dengan bit awal (start bit) dan akhir data ditutup dengan bit akhir (stop bit), tetapi pengirim dan penerima disinkronisasi. Periode tanpa transmisi terdiri atas satu atau lebih karakter. Pada asinkron bit data dari karakter dikirimkan bebas dari timing karakter lainnya, sedangkan pada sinkron pengirim dan penerima disinkroniasai lalu data yang terdiri atas beberapa ribu bit dikirimkan. Isokron menggunakan bit awal dan bit akhir selain sikronisasi dari peralatan pengirim dan penerima. Sinkronisasi dilakukan sebesar satuan pewaktuan (timing unit).
II. Metode transmisi
Ditinjau dari metode bagaimana pengirim dan penerima saling berhubungan dikenal metode simplex, half duplex, dan full duplex. Dalam mode half duplex, terdapat waktu yang disebut dengan turn around time yaitu waktu yang diperlukan untuk mengganti arah transfer data.
a. Simplex
Data disalurkan hanya ke satu arah. Pemancar dan penerima tugasnya tetap. Metode ini jarang dipakai untuk komunikasi data.
b. Half Duplex
Data dapat dikirimkan ke dua arah secara bergantian. Sistem komunikasi data yang menggunakan jaringan telepon pada umumnya menggunakan HDX.
c. Full Duplex
Data dikirimkan dan diterima secara bersamaan. Metode ini dipakai bila komunikasi data menggunakan saluran sewa atau saluran probadi.
III. Karakteristik saluran transmisi
Digital komputer bekerja dengan sinyal digital. Keistimewaan digital komputer ialah kemampuannya mengolah data yang berbentuk sinyal digital dengan kecepatan yang tinggi, tetapi kelemahannya ialah ketidakmampuannya menyalurkan data hasil olahannya ke peralatan lain yang berjarak lebih dari 15 m tanpa peralatan khusus. Untuk menyalurkan data dapat dipergunakan dua macam arus listrik :
Arus searah DC
Arus bolak balik
Transmisi DC jarang dipakai kecuali untuk jarak dekat dan kecepatan kurang dari 300 bit per sekon (bps). Transmisi AC hampir selalu dipergunakan untuk jarak jauh dan kecepatan tinggi. Kecepatan transmisi data tergantung dari bandwidth yang tersedia. Semakin lebar semakin tinggi data yang dapat digunakan. Kecepatan transmisi serial satuannya bit per sekon, tetapi data yang diterima belum mempunyai arti sebelum mencapai jumlah tertentu. Berbeda dengan transmisi pararel dengan bit persekonnya sama dengan karakter persekon.
IV. Bentuk fisik saluran transmisi
Pilihan media transmisi untuk keperluan komunikasi data tergantung pada beberapa faktor antara lain :
• Harga
• Unjuk kerja (performance) jaringan yang dikehendaki
• Ada atau tidaknya medium tersebut.
Dari sudut teknik faktor yang harus diperhatikan ialah :
• Kemampuannya menghadapi gangguan elektris maupun magnetis dari luar.
• Lebar jalur (bandwidth) yang sebaliknya juga tergantung pada jarak yang harus dilayani.
• Kemampuan dalam melayani multple acces yitu apakah mudah mengambil data dari padanya.
• Kemampuan di atas membawa ke faktor berikutnya yaitu keamanan data.
Bentuk fisik dari media transmisi antara lain :
• Kabel kawat telanjang (open wire cable)
• Pasangan terpilin (twisted pair)
• Kabel koaksial (coaxial cable)
• Gelombang mikro (microwave)
• Kabel serat optik
V. Macam-macam gangguan Saluran Transmisi
Antara lain :
• Derau panas disebabkan pergerakan elektron bebas dalam rangkaian.
• Derau impuls dikenal juga sebagai spikes yaitu tegangan yang tingginya lebih dibandingkan tegangan steady state atau tegangan derau rata-rata. Beberapa sumbernya antara lain perubahan tegangan pada saluran listrik yang berdekatan dengan dengan saluran komunikasi data, switch untuk lampu dsb.
• Bicara silang (cross talk)
Gangguan berupa masuknya sinyal dari kanal lain yang berdekatan. Terjadi pada saluran telepon yang berdekatan .
• Gema (ehco)
Sinyal yang dipantulkan kembali disebabkan perubahan impedansi dalam sebuah rangkaian listrik.
• Redaman
Tegangan suatu sinyal berkurang ketika melalui saluran transmisi disebabkan daya yang diserap oleh saluran transmisi.
Tundaan
Sinyal umumnya terdapat banyak frekuensi. Masing-masing frekuensi tidak berjalan dengan kecepatan yang sama sehingga tiba di penerima pada waktu yang berlainan. Tundaan yang besar akan menyebabkan kesalahan pada waktu transmisi data.
&&&
BAB IV
TEKNIK MODULASI
I. Teknik Modulasi
Dalam transmisi data melalui media transmisi, dapat dibedakan 2 jenis teknik modulasi, yakni :
1. Teknik modulasi yang digunakan untuk merepresentasikan data digital pada sa’at
transmisi melalui media analog.
Misal : Pengiriman data melalui tansmisi gelombang radio.
2. Teknik modulasi untuk merepresentasikan data analog yang akan ditransmisikan melalui media digital.
Contoh : Komunikasi suara (telepon) melalui jaringan komputer (misal VoIP).
Kedua jenis teknik modulasi tersebut dibutuhkan pada sa’at data akan dikirim melalui salah satu media : media analog atau media digital (lihat Table 2.1).
Tabel 1. Kebutuhan teknik modulasi
Data
Media Data Analog Data Digital
Media Analog √ Membutuhkan teknik modulasi jenis (1)
Media Digital Membutuhkan teknik modulasi jenis (2) √
Keterangan: Tanda √ berarti tidak ada masalah transmisi (tidak membutuhkan
modulasi)
1) Teknik modulasi untuk transmisi data digital melalui media analog.
Teknik modulasi dasar yang diterapkan pada transmisi data digital melalui media analog adalah :
1. Amplitude Shift Keying (ASK)
Pada ASK, representasi data digital (bit 0 dan bit 1) dibedakan atas besarnya simpangan gelombang (amplitudo).
s(t) = 0 A=0 Misal : bit 0
s(t) = A.cos 2πfct A ≠ 0 bit 1
2. Frequency Shift Keying (FSK)
Representasi bit 0 dan bit 1 dibedakan atas tingkat frekuensinya.
f0 = fc sehingga s(t) = A.cos 2πfctMisal : bit 0
f1 = 2fc sehingga s(t) = A cos 2πf1t = A.cos 4πfctbit 1
3. Phase Shift Keying (PSK)
Pada PSK pergeseran sudut fasa digunakan untuk membedakan nilai bit 0 dan bit 1.
Misal : 2-PSK yang membedakan bit 0 dan bit 1 dengan pergeseran sudut
fasa sebesar 180o atau sebesar π.
s(t) = A.cos (2πfct + 0o)Bit 0
s(t) = A.cos (2πfct + 180o)Bit 1
Dari ketiga teknik modulasi tersebut dikembangkan teknik modulasi yang memungkinkan kecepatan modulasi yang lebih tinggi, antara lain : QAM (Quadrature Amplitude Modulation) dan QPSK (Quadrature Phase Shift Keying).
Perangkat komunikasi data yang berfungsi melakukan modulasi sinyal analog untuk merepresentasikan data digital pada sa’at pengiriman data adalah Modulator, dan sebaliknya pada sa’at penerimaan yang berfungsi menginterpretasi sinyal analog yang diterima menjadi kumpulan bit-bit data (data digital) adalah Demodulator. Sehingga perangkat tersebut disebut Modulator-Demodulator (disingkat Modem).
Sinyal Sinyal
digital analog
Modulator
Komputer Media
Demodulator Analog
Modem
Gambar 2.1 Diagram blok Modem
2) Teknik modulasi untuk transmisi data analog melalui media digital.
Dalam hal pengiriman data analog melalui media digital, sinyal analog akan dikode dalam kumpulan bit (bit stream) dengan menggunakan salah satu teknik modulasi berikut :
1. PCM (Pulse Code Modulation)
Teknik modulasi PCM berfungsi mengkode sinyal digital yang akan dikirim melalui media digital ke dalam bentuk kumpulan bit (bit stream).
Tahapan pengkodean dijelaskan dalam diagram blok berikut (gambar 2.2).
Analog PAM PCM Digital
Signal Signal Signal Signal
PAM PCM Encoder
Sampler Quantizer
PCM Coder
Gambar 2.3 Tahap pengkodean PCM
Perangkat komunikasi data yang menangani fungsi pengkodean PCM di sisi pengirim disebut Coder dan di sisi penerimaan digunakan perangkat Decoder yang berfungsi mengkonversi kembali kumpulan bit yang mengkode sinyal analog tersebut ke bentuk semula. Pasangan komponen tersebut disebut Coder-Decoder (disingkat Codec).
PCM seringkali digunakan untuk mengkode suara (voice), dalam bentuk pembicaraan telepon (misalnya Voice over Internet atau VoIP) atau dalam bentuk musik/lagu yang akan disimpan secara digital dalam CD-ROM.
Data Analog Bit Stream Data Analog
Coder Decoder
Gambar 2.4. Coder-Decoder
Khusus untuk pengkodean suara (voice) pada percakapan telepon melalui media digital, digunakan 256 level sinyal dimana setiap level sinyal akan dikode menjadi 8 bit dan sampling dilakukan 8000 kali per detik, sehingga dibutuhkan bandwidth sebesar 8 x 8000 bit per second = 64.000 bps (64 Kbps). Kapasitas tersebut dimiliki oleh Voice grade channel pada ISDN.
2. Delta Modulation
Pada Delta Modulation (DM), sampling sinyal analog dilakukan dengan pendekatan fungsi tangga (Staire case function), dimana ketelitian sampling bergantung pada frekuensi sampling dan jumlah level sinyal yang ditetapkan.
Contoh cara kerja sampling diperlihatkan pada gambar 2.5.
Sinyal analog
Fungsi tangga
(a) Sampling sinyal analog
(b) Sinyal digital hasil pengkodean
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
(c) Bit stream hasil pengkodean
Gambar 4.6 Prinsip kerja Delta Modulation
Penerapan Delta Modulation lebih cocok pada pengkodean sinyal analog dari rekaman video, karena pengkodean dalam DM lebih ditekankan pada kecenderungan perubahan level sinyal analog yang direpresentasikan oleh deretan bit 1 (jika ada kecenderungan menaik) atau deretan bit 0 (jika terjadi penurunan level sinyal).
II. Teknik Multiplexing
Tujuan dari Multiplexing adalah untuk memanfaatkan pemakaian kapasitas saluran secara optimal dengan menggunakannya secara bersama antara sejumlah pengguna (user).
Beberapa teknik multiplexing yang dikembangkan antara lain :
1. Time Division Multiplexing (TDM).
2. Frequency Division Multiplexing (FDM)
3. Code Division Multiplexing (CDM).
4. Wave length Division Multiplexing (WDM).
III. Time Division Multiplexing.
Prinsip kerja dari TDM adalah penggunaan bersama suatu saluran transmisi dengan penggiliran waktu pemakaian. Kepada setiap pengguna akan dialokasikan sebuah slot waktu (time slot) untuk mengirim data miliknya. Sebuah time slot dapat digunakan misalnya untuk mengirim sebuah bit data atau sebuah karakter (character). Hal ini dikenal sebagai Bit interleaving dan Character interleaving.
Input Output lines
lines
1 1
2 Arah transmisi 2
3 3
4 4
Multiplexer Demultiplexer
Gambar 2.7 Prinsip TDM
IV. Frequency Division Multiplexing
Teknik Multiplexing ini didasarkan atas pembagian lebar pita frekuensi (bandwidth) menjadi sejumlah kanal (channel) dimana setiap kanal akan dialokasikan ke satu pengguna.
Input Output
Kanal 1
Kanal 2
Kanal n
Multplexer Demultiplexer
Gambar 2.7 Prinsip FDM
V. Code Division Multiplexing
Teknik CDM merupakan teknik multiplexing yang memanfa’atkan pengkodean data secara berbeda untuk setiap pengguna saluran (dua sisi pengguna yakni pengirim dan penerima, menggunakan suatu kode yang unik, yang disebut chip code). Semua sinyal yang merepresentasikan sejumlah chip code tersebut dikirim bersamaan (multiplexed) melalui saluran. Di sisi demultiplexer, setiap penerima harus mengkode balik sinyal yang diterima (menggunakan chip code pasangannya) untuk memperoleh data sebenarnya.
IV. Wave length Division Multiplexing
Teknik Multiplexing ini digunakan pada transmisi data melalui serat optik (optical fiber), dimana setiap pengirim menggunakan panjang gelombang sinar yang berbeda. Penerima harus dapat mengenali panjang gelombang sinar yang dikirim oleh pasangan komunikasinya.
Teknik Multiplexing
1. Tujuan Muliplexing : - meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama.
2. Jenis Teknik Multiplexing :
Teknik Multiplexing yang umum digunakan adalah :
a. Time Division Multiplexing (TDM) : - Synchronous TDM
- Asynchronous TDM
b. Frequency Division Multiplexing (FDM)
c. Code Division Multiplexing (CDM)
d. Wavelength Division Multiplexing (WDM)
e. Optical code Division Multiplexing (ODM)
3. Prinsip kerja Teknik Multiplexing :
3.1. Time Division Multiplexing (TDM)
Secara umum TDM menerapkan prinsip pemnggiliran waktu pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap pemakai saluran (user).
3.1.1 Synchronous TDM
Hubungan antara sisi pengirim dan sisi penerima dalam komunikasi data yang menerapkan teknik Synchronous TDM dijelaskan secara skematik pada gambar 3.1.
1 frame 1
4 3 2 1
2 2
3 3
4 arah transmisi 4
Multiplexer Demultiplexer
Gambar 3.1. Synchronous TDM
Cara kerja Synchronous TDM dijelaskan dengan ilustrasi dibawah ini ( lihat gambar 3.2).
User Input line
A1 A2 A3
A 1
B1 B2 B3
B 2
C1 C2
C 3
D1 D2
D 4
Saluran A1 B1 D1 A2 B2 C1 D2 A3 B3 C2
transmisi t
frame 1 frame 2 frame 3
Keterangan : Ai = data ke i milik pengguna (user) A
Gambar 3.2 Ilustrasi hasil sampling dari input line
3.1.2. Asynchronous TDM
Untuk mengoptimalkan penggunaan saluran dengan cara menghindari adanya slot waktu yang kosong akibat tidak adanya data ( atau tidak aktif-nya pengguna) pada sa’at sampling setiap input line, maka pada Asynchronous TDM proses sampling hanya dilakukan untuk input line yang aktif saja. Konsekuensi dari hal tersebut adalah perlunya menambahkan informasi kepemilikan data pada setiap slot waktu berupa identitas pengguna atau identitas input line yang bersangkutan.
Penambahan informasi pada setiap slot waktu yang dikirim merupakan overhead pada Asynchronous TDM.
Gambar 3.3 menyajikan contoh ilustrasi yang sama dengan gambar 3.2 jika ditransmisikan dengan Asynchronous TDM.
Frame 1 Frame 2
Addr Data Addr Data Addr Data Addr Data Addr Data Addr Data Addr Data
A A1 B B1 D D1 A A2 B B2 C C1 D D2
Gambar 3.3 Frame pada Asysnchronous TDM
3.2. Frequency Division Multiplexing
Prinsip dari FDM adalah pembagian bandwidth saluran transmisi atas
sejumlah kanal (dengan lebar pita frekuensi yang sama atau berbeda) dimana
masing-masing kanal dialokasikan ke pasangan entitas yang berkomunikasi.
1 Kanal 1 1
2 Kanal 2 2
3 MUX Kanal 3 DEMUX 3
N Kanal N N
Gambar 3.4. Frequency Division Multiplexing
Pengalokasian kanal (channel) ke pasangan entitas yang berkomunikasi di-ilustrasikan pada gambar 3.5.
fc1
User A
fc2
B
fc3
C
fc4
D
Saluran freq.
transmisi Kanal 1 Kanal 2 Kanal 3 Kanal 4 (Hertz)
Keterangan : fci adalah frekuensi pembawa (carrier frequency) untuk kanak ke i.
Gambar 3.6 Contoh penerapan FDM dengan 4 pengguna
3.3. Code Division Multiplexing
Code Division Multiplexing (CDM) dirancang untuk menanggulangi kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh teknik multiplexing sebelumnya, yakni TDM dan FDM..
Prinsip kerja dari CDM adalah sebagai berikut :
1. Kepada setiap entitas pengguna diberikan suatu kode unik (dengan panjang 64 bit) yang disebut chip spreading code.
2. Untuk pengiriman bit ‘1’, digunakan representasi kode (chip spreading code) tersebut.
3. Sedangkan untuk pengiriman bit ‘0’, yang digunakan adalah inverse dari kode tersebut.
4. Pada saluran transmisi, kode-kode unik yang dikirim oleh sejumlah pengguna akan ditransmisikan dalam bentuk hasil penjumlahan (sum) dari kode-kode tersebut.
5. Di sisi penerima, sinyal hasil penjumlahan kode-kode tersebut akan dikalikan dengan kode unik dari si pengirim (chip spreading code) untuk diinterpretasikan selanjutnya :
- jika jumlah hasil perkalian mendekati nilai +64 berarti bit ‘1’,
- jika jumlahnya mendekati –64 dinyatakan sebagai bit ‘0’.
Contoh penerapan CDM untuk 3 pengguna (A,B dan C) menggunakan panjang kode 8 bit (8-chip spreading code) dijelaskan sebagai berikut :
a. Pengalokasian kode unik (8-chip spreading code) bagi ketiga pengguna :
- kode untuk A : 10111001
- kode untuk B : 01101110
- kode untuk C : 11001101
b. Misalkan pengguna A mengirim bit 1, pengguna B mengirim bit 0 dan pengguna
C mengirim bit 1. Maka pada saluran transmisi akan dikirimkan kode berikut :
- A mengirim bit 1 : 10111001 atau + - + + + - - +
- B mengirim bit 0 : 10010001 atau + - - + - - - +
- C mengirim bit 1 : 11001101 atau + + - - + + - +
- hasil penjumlahan (sum) = +3,-1,-1,+1,+1,-1,-3,+3
c. Pasangan dari A akan menginterpretasi kode yang diterima dengan cara :
- sinyal yang diterima : +3 –1 –1 +1 +1 –1 –3 +3
- Kode milik A : +1 –1 +1 +1 +1 -1 –1 +1
- Hasil perkalian (product) : +3 +1 –1 +1 +1 +1 +3 +3 = 12
Nilai +12 akan diinterpretasi sebagai bit ‘1’ karena mendekati nilai +8.
d. Pasangan dari pengguna B akan melakukan interpretasi sebagai berikut :
- sinyal yang diterima : +3 –1 –1 +1 +1 –1 –3 +3
- kode milik B : –1 +1 +1 –1 +1 +1 +1 –1
- jumlah hasil perkalian : –3 –1 –1 –1 +1 –1 –3 –3 = 12
berarti bit yang diterima adalah bit ‘0’, karena mendekati nilai –8.
3.4 Wavelength Division Multiplexing.
Teknik multiplexing ini digunakan pada transmisi data melalui serat optik (optical fiber) dimana sinyal yang ditransmisikan berupa sinar. Pada WDM prinsip yang diterapkan mirip seperti pada FDM, hanya dengan cara pembedaan panjang gelombang (wavelength) sinar. Sejumlah berkas sinar dengan panjang gelombang berbeda ditransmisikan secara simultan melalui serat optik yang sama (dari jenis Multi mode optical fiber).
1
2
3
- berkas sinar 1, 2 dan 3 memiliki panjang gelombang yang berbeda (λ1,λ2,λ3)
Gambar 3.7 Wavelength Division Multiplexing
3.5. Optical code Division Multiplexing.
Prinsip yang digunakan pada ODM serupa dengan CDM, hanya dalam hal
ini yang dikode adalah berupa sinyal analog (sinar) dengan pola tertentu. Sejumlah berkas sinar dengan pola sinyal berbeda ditransmisikan melalui serat optik dengan menggunakan prinsip TDM (berupa temporal-spectral signal structure). Di sisi penerima setiap berkas sinar tersebut akan diinterpretasi untuk setiap pasangan pengguna untuk memperoleh kembali data yang dikode tersebut dengan cara mengenali terlebih dahulu pola sinyal yang digunakan.
Bab VI
JARINGAN KOMUNIKASI DATA
Jaringan merupakan dasar dari konsep “distributed processing” yang memungkinkan pengolahan data tidak hanya dilakukan pada sebuah sistem komputer tetapi pada berbagai sistem komputer yang seringkali juga tidak terletak pada satu lokasi yang sama. Dengan jaringan komunikasi data ini konsep distributed processing dapat dipergunakan oleh pemakai (user) atau aplikasi dengan mendapatkan kontrol dan hubungan ke semua sumber (resources) melalui saluran komunikasi.
A. Komponen Jaringan
Untuk membicarakan jaringan maka pertama kali harus diketahui komponen dasarnya. Komponen-komponen jaringan yang dikenal adalah sebagai berikut :
a) Host atau Simpul (Node)
Adalah sistem komputer utama di dalam jaringan.
b) Link atau Saluran
Adalah saluran komunikasi yang menghubungkan host (simpul) yang satu dengan yang lain.
c) Perangkat lunak (Protokol)
Merupakan komponen yang paling penting dalam suatu jaringan. Fungsinya adalah untuk melakukan pengaturan jalannya informasi, pemakaian resource dan pengelolaan hubungan antara simpul yang satu dengan yang lainnya.
B. Perlunya jaringan dibentuk
Beberapa alasan penggunaan jaringan untuk komunikasi data :
1. Memungkinkan beberapa sistem komputer saling mempergunakan ataupun berbagi (sharing) sumber daya secara bersama.
2. Menambah manfaat komputer karena jaringan memperluas kegunaan dan daya guna dari sistem komputer yang saling dihubungkan dengan jaringan tersebut sehingga terminal dengan terminal dapat berkomunikasi, tukar menukar data.
3. Memungkinkan berbagai macam merk komputer saling berhubungan, dengan demikian pemakai tidak tergantung pada satu vendor.
4. Memungkinkan pengembangan sistem komputer secara relatif lebih mudah dan menyebabkan sistem komputer menjadi lebih fleksibel.
5. Distributed processing sehingga dapat mencegah ketergantungan kepada pusat atau central prosesor.
I. Klasifikasi Jaringan Komputer
1.1. Klasifikasi Jaringan komputer berdasarkan jangkauan operasi.
Berdasarkan jangkauan operasi jaringan komputer, kita dapat membedakan 3 kelas jaringan, yakni :
a. Wide Area Network (WAN)
Jangkauan operasi dari kelas jaringan ini di atas 50 km, dapat meliputi wilayah suatu negara (Nation wide) atau menjangkau seluruh dunia (World wide). Jaringan dalam suatu negara dikelola sendiri oleh organisasi atau perusahaan di negara tersebut (contoh : Transpac di Perancis, Datex di Canada, dan sebagainya). Sedangkan jaringan yang menjangkau seluruh dunia, umumnya merupakan interkoneksi antar sejumlah jaringan komputer di berbagai negara (misal : Internet).
b. Metropolitan Area Network (MAN)
Jangkauan operasinya berkisar antara 10 sampai 50 km, yang meliputi suatu wilayah kota metropolitan dan sekitarnya. Jaringan dari kelas ini umumnya menggunakan media transmisi berupa serat optik, sehingga mendukung komunikasi data dengan kecepatan relatif tinggi.
c. Local Area Network (LAN)
Jaringan komputer lokal dibangun dalam suatu gedung, pusat bisnis, perkantoran, kampus atau wilayah industri. Jaringan LAN memiliki jangkauan yang terbatas, umumnya tidak lebih dari 10 km. Jaringan komputer lokal termasuk jaringan privat, karena dimiliki dan dioperasikan dalam lingkungan suatu perusahaan/instansi/organisasi.
1.2. Klasifikasi berdasarkan teknologi jaringan yang diterapkan.
Secara garis besar kita bedakan dua kelas jaringan komputer berdasarkan teknologi yang diterapkan pada jaringan tersebut, yaitu : Switched network dan Broadcast network.
1.2.1. Switched Network.
Jaringan Komputer dari jenis ini terdiri atas sejumlah simpul jaringan (network nodes) yang saling terhubung satu sama lain membentuk suatu jejaring (network). Simpul jaringan bertindak sebagai switching center yang berfungsi menghubungkan dua entitas yang berkomunikasi, disamping juga mengatur dan memilih rute yang ditempuh oleh satuan data yang dikirim dari arah pengirim ke penerima.
Umumnya jaringan dari kelas ini sudah menggunakan infrastrukur berbasis teknologi digital, baik pada switching node-nya maupun pada saluran transmisinya.
Yang tergolong pada kelas jaringan ini adalah :
1. Circuit switched network.
2. Packet switched network.
3. Frame Relay network.
4. Cell switched network.
Jaringan dari jenis ini memiliki topologi jaringan berbentuk : bintang (Star), pohon (Tree), atau teranyam (Meshed).
Keterangan : : simpul jaringan (switching node)
Gambar 1.1 Switched network dengan topologi teranyam
1.2.2. Broadcast Network.
Karakteristik dari jaringan ini adalah kemampuan dalam mem-broadcast (mengirim data secara serentak ke sejumlah penerima dengan hanya sekali proses pengiriman). Yang termasuk ke kelas jaringan ini, antara lain :
1. Packet Radio network.
2. Satellite network.
3. Local Area Network.
Local Area Network dimasukkan ke kelas ini, karena umumnya LAN memliliki kemampuan broadcast (misalnya : Ethernet, Token Ring). Jaringan komputer lokal akan dibahas secara khusus dalam suatu pokok bahasan tersendiri.
II. Komponen jaringan komputer.
Suatu jaringan komputer memiliki komponen perangkat keras jaringan dan perangkat lunak jaringan. Perangkat keras jaringan terdiri atas media transmisi, interface jaringan dan perangkat jaringan (modem, hub, repeater, multiplexer, demultiplexer, bridge, router, gateway, dan sebagainya). Sedangkan perangkat lunak jaringan yang mengendalikan unit-unit fungsional jaringan seperti yang telah disebutkan di atas, adalah :
a. Protokol komunikasi data
b. Sistem Operasi jaringan.
2.1. Protokol Komunikasi Data.
Protokol komunikasi data merupakan kumpulan aturan untuk pengendalian unit-unit fungsional dalam suatu jaringan komunikasi data atau jaringan komputer.
Protokol komunikasi data memiliki lapisan-lapisan protokol sesuai dengan tingkatan arsitektural jaringan komputer. Pembakuan protokol komunikasi data dilakukan oleh sejumlah organisasi standar, antara lain : ISO (International Standard Organization), ITU-T (International Telecommunication Union – for Telephony), IEEE (Institute Electrical Electronic Engineers) dan sebagainya.
Salah satu acuan standar yang dibuat oleh OSI adalah Open System Interconnection (OSI) model, yang didefinisikan dalam 7 lapisan protokol (lihat gambar 2.1).
7 Application layer
6 Presentation layer
5 Session layer
4 Transport layer
3 Network layer
2 Data Link layer
1 Physical layer
Lapisan protokol pada Model OSI
Fungsi dari setiap lapisan protocol tersebut ditampilkan dal;am Tabel 2.1 di bawah ini. Pembahasan secara detil dari setiap fungsi lapisan protokol pada model OSI akan dibahas secara tersendiri.
Diposkan oleh Apotik Online di 06.45 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz
Link ke posting ini
Reaksi:
Sabtu, 21 Agustus 2010
transmisi data
BAB II
Transmisi Data
2.1 Dasar Teori Transmisi Data
Informasi atau data dapat ditransmisikan melalui kabel dengan memanfaatkan sifat-sifat fisika, seperti tegangan atau arus listrik. Dengan menggunakan nilai tegangan atau arus sebagai fungsi waktu f(t), kita dapat membuat model tingkah laku sinyal dan menganalisisnya secara matematis. Di bagian ini kita akan membahas tentang apa itu informasi, data, sinyal dan cara menganalisisnya.
1. Informasi
Informasi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk membentuk pemahaman manusia yang diperlukan dalam bertindak. Manusia berbicara, berjalan, beraktivitas didasarkan pada pemahamannya. Sementara pemahaman dibentuk dari serangkaian informasi yang diperolehnya.
Mengapa Teknologi Informasi atau IT (Information Technology) begitu populer saat ini? Jawabannya karena informasi itu sendiri yang sangat penting bagi manusia. Bayangkan jika Anda mengetahui informasi arus lalu lintas sebelum pergi kerja atau kuliah. Bayangkan jika kita tahu informasi akan terjadi badai Tsunami jauh hari sebelumnya. Bayangkan jika kita tahu informasi soal-soal yang akan keluar dalam ujian esok hari. Ya, informasi sangat penting buat kita.
2. Data
Data adalah bentuk mentah dari informasi. Tidak semua data bisa menjadi informasi, tetapi semua informasi pasti membutuhkan data. Hubungan data dan informasi dapat digambarkan seperti piramida berikut:
Gambar 2.1 Hubungan Data dan Informasi
Dalam sistem digital, data berbentuk urutan bit 0 dan 1. Karena manusia hanya dapat memahami data dalam bentuk angka, huruf , suara dan gambar, maka dibuatlah konversi dari data yang difahami manusia ke data yang difahami komputer atau perangkat digital lainnya. Sebagai contoh, huruf “b” dalam bentuk digital adalah 01100010 jika menggunakan konversi ASCII.
Untuk memperdalam tentang metode konversi dibutuhkan pembahasan khusus, yang mana kita tidak akan membahasnya di sini. Dalam mata kuliah ini, kita menganggap data sudah dalam bentuk digital, yaitu sederetan bit 0 dan 1.
3. Sinyal
Sinyal adalah besaran dalam fungsi waktu, f(t). Besaran yang dimaksud bisa berupa tegangan listrik, cahaya atau gelombang elektromagnetik. Tergantung dari media transmisi yang digunakan.
Agar data dapat ditransmisikan dalam media transmisi, maka data tersebut harus diubah terlebih dahulu dalam bentuk sinyal.
Ada dua macam sinyal, yaitu:
• Sinyal digital, yaitu sinyal dengan nilai diskrit.
Ukuran kecepatan simbol dinyatakan dengan bitrate, dalam satuan bps, yaitu jumlah bit dalam satu detik.
Contoh: bit 10110100 dalam bentuk sinyal digital adalah seperti berikut:
Gambar 2.2 Sinyal Digital
• Sinyal analog, yaitu sinyal dengan nilai kontinyu.
Contoh:
Gambar 2.3 Sinyal Analog
4. Bit dan Simbol
Bit adalah nilai digital, 0 dan 1.
Bit stream adalah deretan bit yang dikirim, contoh: 10110100.
Simbol adalah modulasi bit dalam sinyal analog.
2.2 Modulasi
Modulasi adalah proses konversi sinyal digital ke sinyal analog. Alatnya bernama modulator. Demodulasi adalah proses konversi sinyal analog ke sinyal digital. Alatnya bernama demodulator. Modem adalah alat yang mampu melakukan modulasi dan demodulasi secara bergantian.
Modulasi diperlukan untuk meningkatkan lebar pita sinyal sehingga cukup tahan terhadap gangguan selama pentransmisian.
Ada beberapa macam teknik modulasi, diantaranya adalah:
• Amplitude Modulation (AM)
a(t) = a0 untuk bit 0, dan a1 untuk bit 1
Contoh: Data 10110100 dengan bit rate = 1 bps, f = 4 Hz, a0 = 1 dan a1=4
Gambar 2.4 Amplitude Modulation (AM)
Demodulasi AM dilakukan dengan mengukur tegangan sinyal tiap simbol interval lalu membandingkannya dengan nilai ambang (threshold) untuk menentukan apakah bit 0 atau 1.
• Frequency Modulation (FM)
a(t) = a, konstan
f(t) = f0 untuk bit 0 dan f1 untuk bit 1
Contoh: Bit stream 10110100, bit rate = 1 bps, a = 1, f0 = 3 Hz, f1 = 4 Hz
Gambar 2.5 Frequency Modulation (FM)
Demodulasi FM dilakukan dengan menggunakan dua buah filter masing-masing dengan frekuensi cut off f0 dan f1. Sinyal akan lolos dari filter apabila frekuensi sinyal sesuai dengan frekuensi cutoff filter. Jika sinyal lolos dari filter pertama (frekuensi cut off f0) maka dinyatakan sebagai bit 0, sebaliknya adalah bit 1.
• Differential Phase Shift Keying (DPSK)
Amplituda dan frekuensi bernilai konstan, namun phase berubah menyesuaikan bit.
Contoh: Bit stream 10110100, bit rate = 1 bps, a = 1, f = 2 Hz.
Gambar 2.6 Differential Phase Shift Keying (DPSK)
Demodulasi DPSK dilakukan dengan menggunakan perangkan PLL (Phase Locked Loop) . PLL menggunakan referensi sinyal sinusoidal pembawa, lalu mendeteksi phase sinyal yang diterima, jika phase-nya sama dengan referensi, maka dianggap bit 0, jika sebaliknya maka bit 1.
2.3 Analisis Sinyal Dengan Transformasi Fourier
Terkadang tingkah laku dari sinyal sulit untuk dianalisa jika menggunakan domain waktu. Untuk itu dibutuhkan analisis sinyal dalam bentuk lain, misalnya adalah frekuensi. Dan inilah yang akan kita bahas pada bagian ini.
Pada awal abad ke-19, seorang ahli matematika Prancis, Jean Baptiste Fourier telah membuktikan bahwa sebuah fungsi periodik, g(t), dengan periode T dapat dibentuk dengan menjumlahkan harga-harga (mungkin sampai tak terhingga) sinus dan cosinusnya:
Dimana: f=1/T adalah frekuensi dasar dan a dan b adalah amplitudo sinus dan cosinus harmonik ke-n.
Karena sinus dan cosinus hanya berbeda dalam phase, maka persamaan di atas dapat ditulis ulang menjadi:
dimana:
f = frekuensi dasar atau frekuensi fundamental
j = angka harmonik
aj = amplituda dari komponen frekuensi ke-j
Φj = phase dari komponen frekuensi ke-j
a0 = amplituda dari komponen frekuensi 0 Hz, atau disebut komponen DC.
Persamaan ini disebut deret Fourier. Dari deret Fourier, fungsi dapat diturunkan; yaitu, bila periode T diketahui dan amplituda ditentukan, maka fungsi asal waktu dapat diketahui dengan membentuk penjumlahan.
Dengan menggunakan deret Fourier, sinyal dapat direpresentasikan dalam dua cara:
• Representasi dalam domain waktu, g(t) sebagai fungsi waktu.
• Representasi dalam domain frekuensi, amplituda a dan phase Φ sebagai fungsi frekuensi. Representasi domain frekuensi ini disebut juga sebagai spektrum sinyal.
2.4 Lebar Pita (Bandwidth)
Ukuran lain yang penting dalam komunikasi data adalah lebar pita atau bandwidth. Lebar pita sebuah sinyal adalah area frekuensi dimana seluruh daya sinyal terkonsentrasi. Biasanya dibuat nilai ambang tertentu, dimana daya sinyal masih terkategori maksimal. Nilai ambang ini disebut Cut Off, yang nilainya dari daya maksimum. Frekuensi pada nilai cut off disebut frekuensi cut off.
Perhatikan gambar berikut:
Gambar 2.7 Lebar Pita (Bandwidth)
Frekuensi cut off berada di f1 = 7 KHz dan f2 =14 KHz. Ini berarti lebar pitanya = 7 Khz yaitu f2 - f1.
Selain sinyal, media transmisi (seperti kabel telpon, koaksial dan lain-lain) juga memiliki lebar pita tertentu. Ini mengandung arti bahwa sinyal yang bisa dialirkan melalui media transmisi tersebut harus berada dalam area bandwidth media transmisi. Jika tidak, maka sinyal akan rusak.
Sebagai ilustrasi, kabel telpon memiliki lebar pita dari 300 Hz sampai 3400 Hz. Sementara sinyal digital memiliki lebar pita yang sangat rendah, yaitu sekitar 0 Hz. Oleh karena itu untuk mentransmisikan sinyal digital lewat kabel telpon, Anda harus memodulasinya menggunakan Modem agar lebar pitanya menyesuaikan lebar pita kabel telpon. Di sinilah pentingnya modulasi dan demodulasi.
2.5 Media Transmisi
Transmisi dari sebuah sinyal membutuhkan media transmisi tertentu. Umumnya media ini berbentuk kabel, namun pada aplikasi tertentu dapat berupa gelombang radio, microwave ataupun cahaya. Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa media transmisi yang paling sering digunakan.
1. Dua Kabel Terbuka (Two Wire Open Lines)
Ini merupakan media transmisi yang paling sederhana. Dua buah kabel yang terisolasi dibiarkan terbuka tanpa selubung. Kemampuan transmisinya sampai 50 meter dengan kecepatan bit yang rendah, yaitu sekitar 19,2 Kbps.
Gambar 2.8 Dua Kabel Terbuka
Karena keterbatasan jarak dan bitrate, media transmisi ini jarang digunakan untuk menghubungkan antar DTE. Dua kabel terbuka biasanya digunakan untuk menghubungan DTE ke perangkat DCE (Data Circuit terminating Equipment), seperti modem.
Keterbatasan jarak dan bitrate ini disebabkan oleh pengaruh gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan satu kabel ke kabel lain. Fenomena ini dikenal dengan istilah crosstalk. Semakin panjang kabel, maka pengaruh crosstalk semakin parah. Oleh karena itu penggunakan kabel terbuka semacam ini hanya baik untuk jarak pendek.
2. Twisted Pair
Untuk mengurangi efek crosstalk, maka kabel yang pararel seperti di atas dibuat terpilin (twisted). Jenis media transmisi seperti ini disebut Twisted Pair. Pengaruh dari pilinan ini menjadikan kabel twisted pair mampu digunakan sampai jarak 100 meter dan bitrate 10 Mbps.
Ada dua macam kabel twisted pair, yaitu Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded Twisted Pair (STP). Bedanya adalah kalau STP menggunakan selubung di luarnya, sementara UTP dibiarkan terbuka.
Gambar 2.9 Kabel UTP dan STP
3. Kabel Koaksial (Coaxial Cable)
Faktor utama yang membatasi kabel twisted pair adalah kapasitas dan fenomena yang dikenal dengan skin effect. Semakin tinggi bit rate (juga frekuensi) sinyal yang ditransmisikan, arus listrik hanya mengalir di bagian luar dari permukaan kabel, karenanya media transmisi tidak digunakan secara optimal. Akibatnya kapasitas media pun menurun. Ini seperti pipa air yang tersumbat, yang menyebabkan air yang keluar menjadi kecil.
Untuk aplikasi yang membutuhkan kecepatan bit rate lebih dari 1 Mbps, dibutuhkan media transmisi yang kebal terhadap skin effect ini. Di sinilah kabel koaksial mampu melakukannya.
Kabel coaxial terdiri dari kawat tembaga keras sebagai intinya, dikelilingi oleh suatu bahan isolasi. Bahan isolasi ini dibungkus oleh konduktor silindris, yang sering kali berbentuk jalinan anyaman. Konduktor luar ditutup dalam sarung plastik protektif.
Kabel koaksial mampu melayani kecepatan bit rate sampai 2 Giga bps untuk jarak 1 km. Kabel yang lebih panjang pun sebenarnya bisa digunakan, akan tetapi hanya akan mencapai bit rate yang lebih rendah.
Gambar 2.10 Kabel Coaxial
4. Serat Optik (Fibre Optic)
Tiga media transmisi sebelumnya menggunakan arus listrik sebagai sinyal yang ditransmisikan. Sekarang, telah dikembangkan media transmisi yang menggunakan cahaya sebagai sinyalnya. Media tersebut dikenal dengan serat optik atau fibre optic.
Sistem transmisi optik memiliki tiga komponen: sumber cahaya, media transmisi dan detektor. Secara konvensional, pulsa cahaya menyatakan bit 1, sementara bila tidak ada cahaya berarti bit 0. Media transmisi berbentuk lempengan kaca dengan daya pantul maksimum yang berbentuk sangat halus. Sementara detektor digunakan untuk mengalirkan arus listrik manakala cahaya jatuh kepadanya.
Terdapat dua sumber cahaya yang dapat digunakan pada serat optik, yaitu LED (Light Emitting Diode) dan laser semikonduktor. Serat optik mampu mentransmisikan data sampai beberapa Gbps dengan jarak sampai 30 km.
Gambar 2.11 Kabel Fiber Optic
5. Satelit
Sampai sini kita baru membicarakan media transmisi dalam bentuk kabel, baik menggunakan sinyal dalam bentuk arus listrik maupun cahaya. Namun, data juga dapat ditransmisikan melalui media tanpa kabel atau nirkabel (wireless). Salah satunya adalah melalui gelombang elektromagnetik. Teknologi satelit merupakan salah satu perangkat yang menggunakan gelombang elektromagnetik ini dalam bentuk gelombang microwave.
Gelombang microwave dipancarkan dari bumi melalui stasiun bumi, kemudian ditangkap oleh satelit melalui penampang yang bernama transponder. Lalu oleh satelit ditransmisikan ulang ke stasiun bumi yang lain. Jadi, satelit hanya berfungsi sebagai kurir dari data yang dikirim antar stasiun bumi. Oleh karenanya kita mengkategorikan satelit sebagai salah satu media transmisi.
Sebuah satelit memiliki lebih dari satu transponder, masing-masing melayani untuk pita frekuensi tertentu yang digunakan oleh pengguna/klien tertentu. Lebar pita satelit standar bisa sampai 500 Mhz dan mampu melayani data dengan bit rate tinggi melalu teknik yang disebut multiplexing.
Gambar 2.12 Satelit
6. Gelombang Radio
Gelombang radio dengan frekuensi rendah juga bisa digunakan sebagai media transmisi. Ini biasanya digunakan untuk daerah yang sulit menggunakan kabel, seperti daerah gedung perkantoran atau pedesaan yang antara satu DTE dengan DTE lain terhalang sungai dan gunung.
Untuk area yang cukup luas digunakan perangkat bernama base station untuk membantu menghubungkan antar DTE. Cara penggunaan gelombang radio untuk komunikasi data seperti ini yang digunakan oleh telpon selular.
Diposkan oleh Apotik Online di 04.40 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz
Link ke posting ini
Reaksi:
soal jarkom
JARINGAN KOMPUTER
1. Komputer mempunyai tujuan yang menguntungkan bagi mereka salah satunya,kecuali....
a.Resource sharing c.menghemat waktu
b.high realiability d.medium komunikasi
2. Apa yang disebut dengan istilah jaringan komputer yang menghubungkan satu komputer dengan jarak yang terbatas adalah:
a.LAN c.WAN
b.MAN d.OSI
3. Sebutkan salah satu tujuan jaringan komputer:
a.membagi sumber daya c.sebagai layanan
b.sebagai client dan server d.sebagai
4. Dalam suatu jaringan komputer,pengguna harus secara ekplisit kecuali.
a.masuk atau login ke sebuah mesin
b.menyampaikan tugas dari jauh
c.memindahkan file-file
d.membuka dan menyimpan saja
5. Arsitektur disebut juga dengan sistem client server,jelaskan kegunaanya?
a.Digunakan untuk jaringan komputer saja
b.hanya digunakan sebagai layanan
c.digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer
d.digunakan untuk sistem
7. Jaringan yang mencakup daerah geografis yang luas sering kalimencakup negara dalam benua,disebut...
a.Internet c.LAN
b.WAN d.MAN
8. Jika MAN mampu menunjang data dan suara sedangkan yang disebut dengan istilah hanya menghubungkan komputer-komputer pribadi,perusahaan disebut...
a.LAN c.Wan
b.Internet d.MAN
9. Apa yang dimaksud dengan protikul adalah...
a.Percakapan c.Interaksi
b.Komunikasi d.Lapisan
10. Berikut ini lapisan yang memiliki tugas berbeda satu sama lain adalah...
a.Lapisan application c.Jawaban a,b,d benar
b.Lapisan Transport d.Lapisan physical
11. Jaringan apa yang bertanggung jawab untuk menterjemahkan alamat logis jaringan kealamat fisik jaringan...
a.Data link layer c.Network layer
b.Physical layer d.Session layer
12. ada 2 klasifikasi jaringan komputer yaitu dibedakan berdasarkan tekhnologi
a.jaringan broadcast c.jenis jaringan
b.jaringan point to point d.tekhnologi transmisi
6. Lapisan yang mengatur pengiriman pesan dari host-host dijaringan disebut
a.Transport layer c.Presention layer
b.Network layer d.Aplication layer
13. Istilah dari “fokus pada pemilihan jalur ( Routing ) adalah...
a.Lapisan Aplication c.Lapisan physical
b.Lapisan internetwork d.Transport layer
14. Aplikasi jaringan komputer banyak sekali digunakan,salah satunya adalah,kecuali...
a.Rumah sakit c.Rumah
b.Tempat perbelanjaan d.Bank
15. Salah satu jaringan berdasarkan media transmisi adalah,kecuali...
a.Wired network c.Jaringan peer to peer
b.WI-FI d.Jaringan client server
16.Peer to peer adalah
a.Jaringan nirkabel c.Jaringan cliebt server
b.Jaringan berkabel d.Jaringan komputer
17.Berdasarkan topologi jaringan komputer dibedakan atas...
a.Topologi jaringan purn to purn c.Topologi Bintang
b.Topologi jaringan breakcast d.Topologi internet
18. Komputer client yang berfungsi sebagai perantara mengakses sumber informasi adalah
a.Jaringan Lan c.Jaringan Terdistribusi
b.Jaringan Man d.Jaringan terpusat
19. Yang tidak termasuk dengan topologi jaringan adalah
a.Mess c.free
b.STAR d.network
20. Yang dimaksut dengan topologi jaringan mess adalah
a.hubungan antara sentral secara penuh
b.topologi yang dibuat sebagai sentral pusat
c.sentral yang secara langsung pada medium dengan konfigurasi
d.jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat
21. Apakah yang dimakisut dengan istilah internet
a.jaringan yang mencakup geografis yang luas
b.jaringan nyang seringkali dengan perangkat keras,perangkat lunak yang bebeda-beda
c.jaringan yang mampu menunjang suara,bahkan dapat menghubungkan
d.jaringan yang hanya menghubungkan komputer-komputer saja
22. Istilah lain dari protokol lapisanj adalah
a.stack protocol c.arsitektur protokol
b.protocol network d.header
23. jaringan yang mendefisinikan antar muka logika antar sistem jaringan adalah
a.physical
b.network acces/data link
c.internetwork
d.aplication
24. lapisan yang menyediakan komunikasi antarproses atau aplikasi pada host yang menjauhkan namun terhubung pada jaringan disebut
a.lapisan internetwork
b.lapisan application
c.lapisan transport
d.lapisan physical
25. lapisan yang bertanggung jawab untuk mengendalikan informasi ialah
a.application layer
b.network layer
c.presentation layer
d.seasion layer
26. alat yang dibutuhkan untuk proses transpormasidata didalam jaringan kecuali..
a.file server
b.NIC
C.DATA
d.workstation
27. berapa jarak yang ditempuh oleh LAN..
a.1-10m
b.1-10km
c.1-20m
d.1-20km
28. berdasarkan teknologi transmisi adalah...
a.jaringan broadcast
b.jarak
c.teknologi
d.hubungan
29. berikut ini yang tidak termasuk bentuk koneksi pada jaringan komputer adalah....
a.kawat tembaga
b.serat optik
c.gelombang mikro
d.radio komersial
30. berikut ini aalah lapisan layanan pada TPC/IP kecuali....
a.lapisan jaringanh
b.lapisan trnsport
c.lapisan interwork
d.lapisan apliccation
Diposkan oleh Apotik Online di 04.40 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz
Link ke posting ini
Reaksi:
Minggu, 15 Agustus 2010
Transmisi Data
Jenis-Jenis Transmisi Data
Oleh Faisal Akib
Transmisi data dapat dibedakan menjadi dua macam, transmisi serial dan transmisi paralel. Transmisi serial adalah transmisi data dimana dalam satu satuan waktu hanya satu bit yang disalurkan, dengan demikian data yang terdiri atas banyak bit, dikirim secara ber-urutan, satu persatu. Setiap komputer diperlengkapi dengan saluran serial atau serial-port (RS-232C), yaitu saluran yang bisa menerima / mengirim data secara serial. Transmisi paralel adalah transmisi data dimana dalam satu satuan waktu beberapa bit (biasanya 8-bit) bisa disalurkan bersamaan. Pada komputer tersedia juga saluran paralel atau paralel-port misalnya saluran yang dihubungkan dengan printer ketika akan mencetak data.
Pada kenyataan, komunikasi jarak jauh melalui kabel banyak dilakukan secara serial, misalnya saluran telepon, karena untuk transmisi paralel diperlukan kabel 8-kali lipat kebutuhan kabel pada transmisi serial.
Konfigurasi Jalur Komunikasi
Konfigurasi jalur komunikasi adalah cara meng-hubungkan perangkat perangkat yang akan melakukan komunikasi, dapat dibedakan menjadi : konfigurasi titik-ke-titik (point-to-point) dan konfigurasi multi-titik (multipoint).
Titik-ke-titik (point-to-point) menghubungkan secara khusus dua piranti yang hendak berkomunikasi. Konfigurasi ini banyak ditemukan pada transmisi paralel, misalnya komunikasi antara dua komputer secara paralel untuk melakukan penyalinan file-file data, walaupun transmisi serial dimungkinkan pula apabila jarak antara dua piranti jauh.
Multi-titik (multipoint) menyatakan hubungan yang memungkinkan sebuah jalur digunakan oleh banyak piranti yang berkomunikasi. Sebagai contoh adalah konfigurasi pada jaringan bertopologi bus, dimana satu saluran data (backbone) terhubung ke beberapa komputer.
Mode Transmisi
Mode transmisi adalah cara pengiriman data dari satu piranti ke piranti lain, yaitu secara sinkron (synchronous transmission) dan tak-sinkron (asynchronous transmission).
Transmisi sinkron adalah transmisi data dimana kedua pihak, pengirim dan penerima, berada pada waktu yang sinkron, biasanya dimulai dengan sinyal SYN untuk melakukan sinkronisasi antara dua piranti yang berkomunikasi, kemudian menyusul sinyal STX (start-of-text) yang menyatakan awal dari transmisi data, kemudian sejumlah (blok) data dikirim, dan ditutup dengan ETX (end-of-text), terakhir ada sinyal BCC (block-check-character) yang digunakan untuk mengecek kesalahan dalam penerimaan data.
Transmisi tak-sinkron adalah transmisi data dimana kedua pihak, pengirim dan penerima tidak perlu berada pada waktu yang sinkron. Mode transmisi ini diterapkan pada komunikasi data dimana kecepatan piranti pengirim dan piranti penerima jauh berbeda. Sebagai contoh transmisi data dari keyboard ke memory dilakukan tak-sinkron karena kecepatan keyboard ditentukan oleh kecepatan user dalam menekan tombol (faktor manusia), kecepatan memory ditentukan oleh transfer-rate dari memory, namun bagaimanapun cepatnya manusia dalam mengetik masih lambat dibanding kecepatan prosessor dalam mentransfer data. Apabila dilakukan secara sinkron maka memory / prosessor banyak kehilangan waktu percuma, menanti tombol ditekan. Biasanya transmisi tak-sinkron dilakukan karakter-per-karakter, dimana setiap karakter diawal oleh start-of-bit (SOB) dan ditutup dengan parity-bit (untuk memeriksa kesalahan) dan end-of-bit (EOB).
Arah Transmisi
Arah transmisi dari dua piranti yang berkomunikasi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : Simplex, Half-duplex, dan Full-duplex.
Simplex menyatakan komunikasi antara dua piranti hanya bisa dilakukan satu arah saja, dari sumber/pengirim ke tujuan/penerima. Sebagai contoh komunikasi antara pemancar TV dengan pesawat TV, komunikasi antara amplifier dengan speaker, komunikasi antara perangkat barcode dengan komputer.
Half-duplex menyatakan komunikasi antara dua piranti yang bisa dilakukan dua arah namun tidak serentak (tidak bersamaan) tetapi bergantian, bila satu piranti sedang mengirim yang lain hanya menerima, dan sebaliknya. Sebagai contoh komunikasi yang menggunakan Handy-Talkie atau Walki-Talkie dilakukan secara half-duplex.
Full-duplex menyatakan komunikasi antara dua piranti yang bisa dilakukan dua arah dan bisa serentak (bersamaan). Sebagai contoh komunikasi melalui pesawat telepon adalah komunikasi full-duplex.
Komunikasi antara dua komputer bisa saja menggunakan salah satu dari ketiga arah transmisi tersebut, bergantung pada protokol komunikasi yang digunakannya.
Multiplexing
Multiplexing berkaitan dengan effektivitas penggunaan media komunikasi, dimana satu media akan lebih effektif apabila bisa digunakan oleh lebih dari satu transmisi data. Sebagai contoh, suatu media yang memiliki kapasitas besar (misalnya serat-optik dengan 384 Kbps) tentu tidak effisien apabila hanya digunakan oleh satu transmisi berkecepatan rendah (misalnya koneksi dua komputer dengan 64 Kbps). Perangkat yang diperlukan untuk melakukan multiplexing adalah multiplexer (MUX) dan demultiplexer (DEMUX).
Pada dasarnya ada tiga macam bentuk multiplexing, yaitu: Time Division Multiplexing (TDM), Frequency Division Multiplexing, dan Code Division Multiplexing (CDM).
TDM (Time Division Multiplexing) adalah teknik multiplexing dengan cara memberi alokasi waktu pada masing-masing transmisi secara bergiliran. Teknik TDM biasa digunakan apabila total kapasitas transmisi melebihi kapasitas medium, yang biasa disebut baseband medium (jalur sempit). Karena kapasitas medium terbatas maka setiap piranti yang berkomunikasi mendapat slot-waktu untuk mengirim data.
GAMBAR: Time Division Multiplexing, Tiap Channel Mendapat Alokasi Waktu
FDM (Frequency Division Multiplexing) adalah teknik multiplexing dimana setiap piranti diberi frekuensi modulasi yang berbeda sehingga bisa bersamaan melakukan transmisi melalui satu media. Teknik FDM banyak digunakan pada komunikasi data dengan medium berkapasitas besar, biasa disebut sebagai broadband (jalur lebar) medium. Melalui teknik ini berbagai siaran TV dapat disalurkan dalam satu kabel (cable TV), atau Video, Suara, dan Data bisa disalurkan bersama dalam satu kabel.
CDM adalah teknik multiplexing dimana setiap channel atau piranti yang berkomunikasi menggunakan kode data yang berbeda sehingga bisa bersamaan (seperti pada FDM) pada satu saat, dan sekaligus bisa menggunakan slot waktu berbeda (seperti pada TDM). Teknik CDM memungkinkan bandwidth saluran komunikasi suara bisa digunakan bersama oleh banyak telepon selular.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PROGRAM KEAHLIAN FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PROGRAM KEAHLIAN FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS SMK APOTEK QIRANI FARMA (Waktu Pelaksanaan: ...
-
L APORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) PT DELAPAN JAYA PERKASA GARMEN Disusun sebagai laporan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (P...
-
KATA PENGANTAR Puji Syukur Kami Panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan pertolonganNya sehingga penyusunan makalah menge...
-
Nalika jaman biyen, ana wong telu kang merguru ing padhepokan Argo Dimillah ing gunung Lawu. Kang lanang, jenenge Bayulan Giri, yen sing wad...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar