MAKALAH
TENTANG TUNE UP EFI

Disusun oleh
:
Nama :
Kurniawan
Kelas : XII.TKR.3
No. : 09
SMK NEGERI 1 MONDOKAN
TAHUN
PELAJARAN 2021/2022
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Makalah Tentang Tune Up Efi”.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan- kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
penelitian ini, khususnya kepada :
1.
Guru Pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan,
dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini
2.
Secara khusus penulis menyampaikan
terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan
bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis dalam menyelesaikan makalah
ini.
3.
Semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah
ini. Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan.
Penyusun
Kurniawan
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Judul…………………………………………………………………………………………………………………i
Kata
Pengantar…………………………………………………………………………………………………………..…..ii
Daftar
Isi………………………………………………………………………………………………………..………………iii
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang…………………….………………………………….………………………………………...1
B.
Maksud dan Tujuan………………………………………………………………………...…………………1
C.
Tujuan
Khusus…………………………………………………………………………..……………………….1
BAB II. TUNE UP EFI
A.
Dasar
Teori………………………………………………………………………………………………...........2
B.
Langkah
kerja………………………………………………………………………………………….…………2
C.
Hasil…………………………………………………………………………………………………………………13
BAB III. Penutup
- Kesimpulan……………………………………………………………………..….……………………………20
- Saran…………………………………………………….…………………………………………………………20
- Daftar Pustaka…………………………………………………….…………………………………………..21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tune up ialah pekerjaan
yang dilakukan untuk memperbaiki bagian- bagian mesin yang sudah tidak sesuai
ukuran standarisasi mesin tersebut.
Pada dasarnya tune up
diawali dengan mesin-mesin yang telah banyak mengalami penyimpangan -
penyimpangan ukuran sehingga suara dan daya motor tersebut mengalami perubahan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar siswa mampu melakukan
kegiatan Tune up dengan benar.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam
tune up antara lain:
a. Siswa dapat mengenal sistem kerja
motor bakar.
b. Siswa mampu memperbaiki komponen
motor bakar yang sudah rusak.
C. Tujuan
Khusus
Adapun tujuan khusus yang didapat oleh siswa, antara lain:
1. Mengetahui dasar – dasar dalam memperbaiki motor bakar;
2. Melatih diri untuk mampu melakukan kegiatan Tune up pada motor bakar;
3. Menambah pengetahuan tentang alat – alat yang digunakan dalam kegiatan Tune
up.
1
Bab II
TUNE
UP EFI
A.
Dasar Teori
Banyak orang yang menginginkan kendaraannya awet
dan nyaman.Kini banyak kasus mobil terbilang masih baru sudah terasa tidak
nyaman bagi pengguna,karena mobil yang kurang perawatan.Mungkin dari hal-hal
tersebut disbabkan karena perawatan kendaraan yang kurang benar ataupun bahkan
tidak dirawat sama sekali.Dari kasus-kasus itu penulis memilih judul
untuk pembuatan laporan “Engine Tune Up”.
Proses sebelum tune up mobil efi
Proses ini perlu dilaksanakan karena untuk
mengetahui kondisi mesin supaya tidak terjadi kecelakaan kerja. Langkah-langkah
dalam proses ini adalah sebagai berikut.
- Memeriksaan ketinggian
air radiator, jika kurang air dapat ditambahkan air secukupnya.
- Memeriksa oli mesin,
meliputi kondisi oli mesin dan volume oli mesin.
- Kondisi visual mesin,
dan pastikan mesin dalam kondisi yang aman untuk dihidupkan.
- Menghidupkan mesin
dalam putaran stasioner selama 5-7 menit.
B.
Langkah Kerja
Tune up merupakan servis ringan pada mesin kendaraan yang pekerjaannya berupa
pemeriksaan, penyetelan, ganti komponen, dan perawatan mesin. Pekerjaan tune up
diperlukan, manakala sebuah kendaraan mengalami gangguan pada mesinnya sewaktu
berjalan, seperti ada bunyi kasar, kurang tenaga, atau untuk perawatan berkala
dan sebagainya. Melakukan pemeriksaan atau tune-up berarti mencegah terjadinya
kerusakan yang lebih berat pada mesin.
2
Pekerjaan tune up harus dilakukan sesuai prosedur
dari pabrik pembuatnya, baik urutan pengerjaannya, pemeriksaannya, ukuran
penyetelannya dan lain – lain. Alat dan bahan. Alat dan bahan yang diperlukan
dalam proses tune up Mesin adalah:
Adapun resiko apabila kurangnya perawatan pada kendaran:
1. Umur kendaraan tidak bertahan lama
2. Suara mesin kasar
3. Kerusakan dari yang ringan hingga mesin tidak
dapat hidup sama sekali dan lain-lain.
Di harapakan setelah di susunnya laporan ini
siswa dapat mengetahui dan memahami pentingnya perawatan pada kendaraan.Semoga
laporan ini dapat menjadi acuan bagi para siswa untuk belajar “Engine Tune Up”.
b.Tujuan Kerja.
Untuk memperpanjang umur kendaraan agar kendaraan selalu pada performa
terbaiknya.
c.persiapan Kerja.
Adapun sebelum melaksanakan prakerin hatus memperhatikan persiapan yang harus
di lakukan di antaranya:
1. Berdo’a terlebih dahulu;
2. Pakailah savety dan persiapkan alat-alat yang di butuhkan;
3. Amati komponen terlebih dahulu sebelum melakukan perbaikan;
4. Konsentrasi,jangan lalai,tidak bercanda,dan berhati-hati selalu.
3
d. Alat
Peralatan tune up
Dalam proses tune up sebaiknya minimalkan penggunaan alat kerja yang
berlebih. Persiapan alat yang berlebih menandakan kurangnya pemahaman terhadap
mesin. Alat kerja yang dibutuhkan dalam proses tune up adalah sebagai berikut.
- Kunci pas berfungsi
untuk memasang atau melepaskan kepala baut/mur yang mempunyai momen
pengencangan yang relatif kecil dan hanya memungkinkan dapat bekerja pada
ruang terbatas.
- Kunci ring berfungsi
memasang atau melepas kepala baut yang mempunyai momen pengencangan yang
cukup besar dan memungkinkan dapat bekerja pada ruang terbatas.
- Obeng offset (+/-) berfungsi
untuk mengencangkan baut dengan kepala beralur atau sekrup yang letaknya
tidak dapat dijangkau oleh jenis obeng biasa.
- Pengukur celah (feeler gauge) berfungsi untuk
mengatur ketebalan celah diantara dua benda kerja.
- Ampelas/kertas gosok
berfungsi untuk membersihkan komponen mesin yang kotor akibat karat.
- Hidrometer berfungsi
untuk mengukur berat jenis kandungan cairan elektrolit pada baterai.
- Alat pengukur tekanan
kompresi berfungsi untuk mengukur seberapa besar tekanan kompresi pada
silinder mesin.
- Dweel meter berfungsi
untuk mengukur sudut pengapian pada mesin.
- Avometer berfungsi
untuk mengetahui sambung atau tidaknya dua buah terminal.
- Radiator cup tester berfungsi untuk mengukur tekanan tegangan
pegas dari tutup radiator.
4
Sebelum melaksanakan tune-up pasang dahulu
cover di antaranya Fender,Seat,Stearing,Foot,dan Porsneling Cover yang berguna
sebagai pelindung bertujuan agar bagian-bagian kendaraan tidak tergores,dan
tertumpahi oleh sesuatu yang merusak dan lain-lain.Pemasangan cover di lakukan
sebelum
e. Komponen yang ditune up
1. Busi
Busi berfungsi untuk memercikan bunga api dan membakar campuran bahan bakar
yang sudah terkompresi di dalam ruang bakar dengan spark arc karena tegangan
tinggi yang dihasilkan dari ignition coil. Busi terletak pada cilinder head dan
terpasang pada iginition coil Tegangan yang diterima busi untuk memercikan
bungan api 10KV lebih.
2. Radiator
Radiator berfungsi untuk mendinginkan cairan pendingin yang telah panas setelah
melalui saluran water jacket. Bagian-bagian radiator antara lain tangki air
bagian atas (upper water tank), tangki air bagian bawah (lower water tank) dan
inti radiator (radiator core).
Cairan pendingin masuk ke tangki air bagian atas
melalui selang atas. Pada tangki air bagian atas dilengkapi dengan lubang
pengisian air dan saluran kecil yang menuju ke tangki cadangan. Pada tangki air
bagian bawah dilengkapi dengan lubang penguras untuk mengeluarkan air pendingin
pada saat mengganti cairan pendingin. Inti radiator terdiri atas pipa-pipa
(tube) yang dapat dilalui air dari tangki atas ke tangki bawah.
5
Disamping itu juga dilengkapi dengan sirip-sirip
pendingin (fin) yang fungsinya untuk menyerap panas dari air pendingin.
Radiator terletak di depan kendaraan radiator didinginkan oleh kipas otomatis.
3. Baterai
Baterai adalah alat elektrokimia yang dibuat untuk mensuplai arus listrik ke
sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan sistem kelistrikan lainnya.
Dalam baterai terdapat terminal positif dan negatif dalam bentuk pint.
Plat-plat tersebut terbuat dari timbal dan timah. Ruang dalamnya dibagi menjadi
6 dan dalam masing-masing sel terdapat beberapa elemen yang terendam di dalam
larutan elektrolit. Baterai menyediakan arus listrik tegangan rendah 12 Volt.
Kutub negatif baterai dihubungkan dengan masa, sedangkan kutub positif baterai
dengan ignition coil melalui kunci kontak.
4. Drive belt
Drive belt berfungsi untuk meneruskan putaran poros engkol ke alternator
untuk memutarkan alternator.
5. Filter bensin
Saringan bensin ditempatkan antara tangki dan
pompa bahan bakar yang berfungsi untuk menyaring kotoran atau air yang mungkin
terdapat di dalam bensin. Elemen saringan terdapat di dalam rumah saringan,
yang bisa menurunkan kecepatan aliran bahan bakar, akibatnya air dan partikel
kotoran yang lebih berat dari bensin mengendap ke bawah, sedangkan partikel
kotoran yang lebih ringan disaring oleh elemen.
6
6. Filter udara
Filter udara adalah komponen yang berfungsi untuk menyaring udara dari debu,
penghambat kecepatan udara dan memperkecil suara “desis” suara. Fiter udara
terletak pada saluran intak sebelum masuk ke throttle body.
7. Filter oli
Oil filter menyaring oil dari carbon atau partikel metal. Didalam cleaner case
dipasang folded filter paper. Ada dua tipe untuk penggantiannya yaitu element
type dan catridge type. Pada cartridge type dalam melepas filternya dilakukan
bersamaan dengan case-nya, pada element type yang dilepas hanya filter element
ketika akan dikalukan penggantian.
E. Langkah-langkah tune up Efi
1. Pemeriksaan sistem pendingin
a. Pemeriksaan Radiator
secara visual. Secara visual, Periksa air radiator jika kurang tambahkan dan
periksakeadaan radiator kemungkinan terdapat kotoran, karat, dan kerusakan pada
sirip radiator. Usahakan periksa dengan teliti.
b. Memeriksa selang-selang
radiator dan persambunganya Secara visual, periksalah kondisi selang-selang
sitem pendingin dan persambungannya, jika terdapat kerusakan atau sobekan atau
keretakan pada selang maupun klem segeralah diganti dengan yang baru.
7
c. Memeriksa
reservoir tank Secara visual, periksa ketinggian coolant di dalam reservoir,
yakinkan bahwa posisinya berada di antara tanda maximum dan minimum, jika
ketinggian coolant dibawah tanda minimum, maka harus tambahkan coolant sampe
tanda max dan periksa juga kondisi reservoir apakah ada kebocoran.
d. Periksa tutup radiator
Secara visual periksa keadaan tutup radiator, kemudian periksa kebocoran tutup
radiator dengan cara pasangkan tutup radiator pada alat ukur kebocoran
(radiator tester). Pompa alat ukur tersebut mencapai angka 0,9 bar, diamkan
beberapa detik jika angka menurun kurang dari 0,9 bar maka tutup radiator bocor
sebaliknya jika angka tetap maka tutup radiator tidak bocor atau masih bagus
e. Pemeriksaan kebocoran
radiator Memeriksa kebocoran radiator dengan menggunakan radiator tester,
dengan cara buka buka tutup radiator, kemudian pasangkan alat ukur pada dudukan
tutup radiator, di ushakan terpasang dengan baik dan kencang. Pompa alat ukur
tersebut dan liat jarum, ketika jarum berada pada angka 14 psi, diamkan
beberapa detik. Jika jarum tidak turun dari angka 14 maka radiator tidak bocor,
dan juga sebaliknya jika turun radiator bocor
2. Pemeriksaan Baterai
a. Periksa keadaan baterai Periksa keadaan baterai secara visual, dengan
memeriksa keadaan casing baterai, dan terminal positif, negatif baterai. Jika
terminal terssebut berkarat atau kotor, bersihkan dengan menggunakan amplas dan
kain majun
b.
Periksa ketinggian air accu, terminal positif dan negatif Lihat secara visual
ketingian air accu, dengan melihat tanda upper,lower. Jika air accu kurang dari
tanda upper atau bahkan lower, tambahkan air accu biasa kedalam setiap sel
sampai dengan posisi upper. Bila selesai mengisi accu sebaiknya bersikan bekas
tumpahan dengan kain lap.
8
c.
Memeriksa tegangan baterai Dalam melakukan pemeriksaan baterai pertama yang
kita lakukan adalah mengkalibrasi alat ukur pengukur tegangan baterai ( multi
tester ), kita kalibrasi pada angka 50 pada bagian DC, kemudian kita lakukan
pengukuran dengan menempelkan kabel positif, negatif multi tester ke terminal
positif, negatif baterai.
d. Memeriksa berat jenis
baterai Lepas tutup tiap sel baterai, kemudian ukur satu-persatu tiap sel
tersebut dengan cara masukkan pipet hydrometer dengan posisi tegak dan setelah
itu tekan karet pipet sehingga sebagian air accu pada batterai berpindah pada
hydrometer. Setelah itu lakukan pemeriksaan dengan melihat angka dan warna yang
ditunjukkan hydrometer.
3. Pemeriksaan oli mesin
a. Memeriksa leveling atau ketinggian oli periksa
leveling atau ketinggian oli, dengan cara menarik batang pengukur oli mesin,
kemudian lap dengan majun dan masukan kembali batang paengukur tersebut, tarik
kembali pastikan oli berada diantara tanda H/F dan L ( H= high/F=full /penuh
dan L=low/rendah ), keadaan minyak pelumas harus berada pada tanda F, bila berkurang
maka tambahkan minyak pelumas tersebut sampai dengan tanda F.
b. Memeriksa kualitas atau kekentalan oli periksa
kekentalan oli dengan visual, apa bila kekentalan oli sudah berkurang dan warna
sudah tidak sesuai dengan aslinya maka oli harus diganti. Penggantian minyak
pelumas biasanya setelah jarak tempuh berkisar 2.500-5.000 kilometer.
4. Pemeriksaan saringan udara.
Mesin yang kami gunakan sudah berbentuk
stand, dan sudah diganti dengan yang baru, jadi tidak perlu dilakukan
pengantian atau pemeriksaan saringan udara.
9
5. Pemeriksaan filter bensin
Dalam pemeriksaan filter
bensin, pertama yang kita lakukan adalah lepas filter bensin dari dudukanya
kemudian periksa secara manual keadaan dan Bersihkan menggunakan kompresor
dengan menyemprotkan anggin dari arah fuel tank yang nantinya angin akan masuk
ke sirip-sirip elemen filter bensin dan keluar ke arah fuel pump.
6. Pemeriksaan Drive belt.
a. Pemeriksaan keadaan drive
belt Secara visual cek drive belt apakah terdapat kerusakan yang memungkinkan,
retak dan rapuh. Dengan cara kita lepas drive belt kemudian kita bengkokan
seperti pada gambar dibawah ini. Jika drive belt tidak retak atau patah berarti
keadaan masih baik. bila dalam pemeriksaan drive belt terdapat hasil yang tidak
sesuai dengan standar gantilah dengan baru.
b. Memeriksa kekencangan atau
kerenggangan drive belt Kekencangan drive belt perlu diperiksa dan disetel.
Dengan cara atas dan kemudian baru yang bawah, sehingga alternator dapat dengan
bebas bergerak. Setel ketegangan drive belt menggunakan tekanan tangan atau
timbangan pegas. spesifikasi : 7,5 – 10,5 mm. Tapi kami disini penyetel dengan
menggunkan tangan atau manual
7. Pemeriksaan pengapian
Pemeriksaan pengapian pada
mesin,dilakukan dengan menggunakan alat scan tool, dan jika pengapian mengalami
gejala atau trobel maka lakukan pengecekan dan penyetelan dengan menggunakan
scan tool
10
8. Pemeriksaan busi.
Dalam proses pemeriksaan busi
hal pertama yang harus dilakukan adalah melepas koil yang menempel pada busi
tiap kepala silinder. Setelah dilepas maka lepaskan busi pada tiap silinder
dengan menggunakan kunci busi. Kemudian periksa secara visual keadaan busi,
periksa celah busi dengan menggunakan filler gauge
9. Pemeriksaan tekanan kompresi.
pemeriksaan
tekanan kompresi pastikan oli mesin cukup dan aki punya strum yang kuat,
panaskan mesin sampai suhu kerja normal, kemudian diamkan mesin 5-10 menit,
lepas semua busi, pasangkan alat pengukur kompresi pada busi no1, kemudian buka
trotel penuh dan start mesin hingga tekanan kopresi pada nilai tertinggi.
Selanjutnya lakukan tes yang sama pada silinder lainya, sandar spesifikasi
selisih tiap silinder 2,0 kg/cm² setiap kilometer 20.000. penyatelan katup ini
pada dasarnya sama dengan penyatelan katup biasa yang terdapat pada mobil
konvensional, dalam penyetelan yang pertama kita lakuan dengan memutar puli
poros engkol pastikan silinder 1 pada posisi TMA, dan katup in ex bebas, ).
Kendorkan
mur pengunci yang terdapat pada rocker arm dan putarkan sekrup penyetelnya
hingga diperoleh celah diantara rocker arm dan ujung batang katub. kemudian
setelah penyetelan dilakukan kencangkan mur pengunci tadi dan periksa kembali
celah katubnya dengan menggunakan filler gauge, kemudian putar kembali puli
poros engkol satu putaran penuh (360°), periksa roker arm katup in dan ex yang
bebas, kemudian stel katup tersebut.
a.
Penyetelen
celah katup pada mesin dingin Panaskan mesin pada suhu kerja kemudian diamkan
5-10 menit,kemudian setel katup dengan cara memutar puli poros engkol pastikan
silinder 1 pada posisi TMA, dan katup in ex bebas, ). Kendorkan mur pengunci
yang terdapat pada rocker arm dan putarkan sekrup penyetelnya hingga diperoleh
celah diantara rocker arm dan ujung batang katub.
11
b. kemudian setelah penyetelan dilakukan kencangkan
mur pengunci tadi dan periksa kembali celah katubnya dengan menggunakan filler
gauge, kemudian putar kembali puli poros engkol satu putaran penuh (360°),
periksa roker arm
c. katup in dan ex yang bebas, kemudian stel katup
tersebut. Spesifikasi: katup IN : 0.15-0.19 mm Katup EX : 0.26-0.30 mm
d. Penyetelan celah katup pada mesin kondisi panas
yang kami teliti dalam penyetelan katup dilakukan pada saat mesin dingin saja,
jadi ketika mesin dalam kondisi panas maka dinginkan mesin khususnya pada
mekanisme katup tersebut dengan kipas manual. Setelah mesin sudah dalam keadaan
dingin lakukan penyetelan katup. Prosedur tersebut dianjurkan dari Diller.
10. Pemeriksaan menggunakan scan tool
Sistem EFI terdapat
komponen-komponen elektronik seperti sensor, aktuator dan ECU yang setiap waktu
bisa terjadi kerusakan. gejala lain yang memperburuk kondisi kerja mesin. Oleh
sebab itu perlu dilakukan langkah scan troubleshooting ketika melakukan tune up
pada EFI. Berikut langkah-langkah men-scan mesin EFI:
a. Menghubungkan Data Link Connector (DLC) dengan
alat scan tools sesuai dengan pin DLC.
b. Menghidupkan Mesin sehingga kondisi komponen
mesin dapat terdeteksi oleh scan tools.
c. Mengoperasikan program scan tools
1) Menekan tombol ON
pada scan tools,
2) Memilih vehicle
diagnosis tekan enter,
3) Memilih menu
Japanese vehicle diagnosis tekan enter,
4) Memilih produk
asal mesin diciptakan (Japan/Korea) Memilih Produsen Mesin tekan enter,
12
5) Memilih
menu general tekan enter,
6) Memilih
model mesin (engine with A/T) tekan enter,
7) Memilih
menu conektor enter.
8) Kemudian
pilih diagnosis trouble codes untuk mengetahui gejala pada mesin atau bisa juga
Ketika terdapat trouble code maka melakukan langkah erase yaitu langkah
menghapus troubel code yang ada pada sistem EFI dengan menekan menu erase.
Ketika langkah menghapus troubel code tidak bisa maka yang dilakukan adalah
melakukan pemeriksaan langsung pada komponen sistem EFI. Seperti memeriksa
soket sensor yang longgar, memeriksa tegangan sensor, memeriksa tahanan sensor
dan memeriksa kontinuitas sensor. Setelah melakukan pemeriksaan komponen pada
sistem EFI dan hasilnya masih terdapat trouble code maka dilakukan langkah
penggantian sensor. Hasil : tidak ada trouble code pada yang saya teliti.
C.
Hasil
Sebuah
perawatan pda kendaraan yang penting untuk tidak dilewati adalah Tune up.
Dengan melakukan tune up, terlebih jika dilakukan secara rutin, akan
meminimalisir kerugian-kerugian yang bisa muncul akibat mobil mengalami
kerusakan, seperti disfungsi komponen kendaraan hingga mogok disaat melakukan
perjalanan jauh. Beberapa alasan mobil harus di Tune Up secara rutin.
1.
Memastikan Komponen Mesin Tetap Stabil
Alasan mobil
harus di tune up yaitu unmemastikan komponen mesinnya tetap stabil. Dengan tune
up, komponen mesin mobil tetap bisa sesuai dengan spesifikasi yang dibawanya.
Dengan kondisi komponen mesin mobil yang tetap stabil, maka komponen tersebut
bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Mobil pun tetap aman dan nyaman
dikendarai.
13
2.
Memperpanjang Usia Pakai Mobil
Tune up
perlu dilakukan secara rutin dengan alasan supaya bisa memperpanjang usia pakai
mobil tersebut. Hal ini dikarenakan tune up bisa membuat mobil lama anda terasa
seperti mobil baru. Meski mobil anda keluaran tahun lama, namun saat digunakan
tenaganya tetap terjaga secara baik. Akan tampak seperti mobil baru lagi
apabila anda memperhatikan penampilannya.
Liputan6.com,
Jakarta Kondisi lalu lintas yang padat, macet, dan ditambah cuaca panas
membuat mobil beserta komponen yang di dalamnya bekerja lebih keras. Jika tidak
dilakukan perawatan dan servis secara rutin, maka dapat mengakibatkan usia
kendaraan lebih pendek.
Sebagai
pemilik mobil, tentu Anda ingin mobil awet untuk jangka waktu yang lama. Untuk
memastikan mobil lebih tahan lama dan nyaman dikendarai, para pemiliki mobil
harus melakukan perawatan secara rutin, baik oleh pribadi maupun servis berkala
ke bengkel.
Jika Anda
kurang memahami seluk beluk mobil dan perawatannya, setidaknya Anda perlu
memahami enam hal ini untuk memastikan mobil tetap dalam kondisi
prima dan nyaman dikendarai sehari-hari maupun untuk perjalanan jauh.
1. Ganti
oli mobil dan filter sesuai waktunya
Ganti oli
mobil dan filter sesuai waktunya.
Ingin mobil
lebih tahan lama dan awet, langkah penting yang Anda lakukan adalah mengganti
oli mobil dan filter sesuai waktunya. Sebagai bagian penting yang dimiliki
kendaraan, oli berfungsi untuk mengurangi gesekan antar komponen, pendingin,
peredam getaran, pembersih kotoran, hingga antikarat di dalam mesin. Oli yang
bekerja terus menerus akan terekspos oleh udara dan panas sehingga memotong
daya pakainya.
14
Pada
umumnya, jadwal ganti oli mobil disarankan saat mencapai 10 ribu kilometer.
Namun, banyak bengkel menyarankan setiap 10 ribu kilometer. Banyak juga bengkel
yang menyarankan untuk ganti oli setiap 5 ribu kilometer jika setiap harinya
berkutat dengan kemacetan dan kondisi jalanan yang tidak normal, sehingga jarak
tempuh mobil menjadi sangat kecil. Solusinya adalah menggunakan tanggal dan
kilometer pada catatan servis sebagai patokan. Jika jadual ganti oli sudah
tercapai, ada baiknya untuk melakukan penggantian oli mobil.
2.
Isi air radiator pakai cairan radiator atau coolant
Isi air
radiator pakai cairan radiator atau coolant.
Menghindari
mesin mobil overheat, Anda perlu memastikan air radiator selalu terisi
secara berkala dan jangan sampai kehabisan. Sebab, air radiator berfungsi untuk
mendinginkan mesin saat bekerja. Untuk mobil kesayangan Anda, pastika memakai
cairan radiator atau coolant yang direkomendasikan.
Cairan coolant ini memiliki senyawa kimia anti-rust yang
menjaga ruang radiator tetap bersih dan awet.
Jangan lupa
juga untuk mengecek jenis cairan lain yang dibutuhkan mobil, seperti power
steering dan rem. Selain itu, jika Anda cukup sering menggunakan
air wiper, maka isi tabung air wiper dengan air
bersih saat sudah mulai habis.
3. Selalu
panaskan mobil serta cek kondisi ban dan kelengkapan mobil
Setiap mesin
mobil dilengkapi dengan pelumas, yang berguna sebagai pelapis saat
komponen-komponen mesin bergesekan. Agar sebaran pelumas merata, mesin harus
dipanaskan terlebih dulu sebelum digunakan.
Panaskan
mobil sesuai pemakaiannya. Kalau jarang dipakai, pemanasannya harus lama.
Sampai suhu mesin panas atau jarum indikator di panel dashboard menunjukkan
bahwa mesin sudah panas. Jika kendaraan dipakai untuk kebutuhan sehari-hari,
maka
15
pemanasan
mobil dapat dilakukan dengan cepat.
Memanaskan
kendaraan sangat berkaitan dengan awet atau tidaknya kendaraan. Dengan
memanaskan mobil, maka mesin terhindar dari beban yang tiba-tiba dan pada
akhirnya mobil bisa lebih cepat awet. Sambil mobil dipanaskan, Anda dapat
mengecek kondisi ban dan kelengkapan lain, seperti lampu-lampu dan kopling.
4.
Pilih bahan bakar berteknologi DYNAFLEX
Pilih bahan
bakar berteknologi DYNAFLEX.
Bahan bakar
memegang peranan penting untuk meningkatkan performa kendaraan, terutama mobil.
Bukan hanya nilai oktannya saja yang perlu Anda perhatikan melainkan teknologi
yang dimiliki dari BBM tersebut. Sebab bahan bakar yang baik itu tidak hanya
mampu membersihkan dan melindungi mesin tetapi juga meningkatkan performa mesin
lebih optimal.
Shell
V-Power dengan teknologi baru DYNAFLEX terbukti memiliki 3x lebih banyak molekul
pembersih yang mampu membersihkan endapan dan mengurangi gesekan hingga 80
persen sehingga performa mesin akan lebih optimal. Selain itu, teknologi
DYNAFLEX membuat gesekan antara piston dan dinding silinder diminimalisir
sekecil mungkin. Sehingga sangat efektif untuk perawatan mesin kendaraan
termasuk memacu performa kendaraan dapat melaju dengan mulus.
Berkurangnya
jatah perawatan mobil, memaksimalkan kinerja bahan bakar, dan performa mesin
lebih optimal adalah turunan dari efisiensi yang bisa didapat jika mobil Anda
menggunakan Shell V-Power.
16
5. Bersihkan
mobil untuk menghindari karat
Untuk mobil
awet tahan lama dan nyaman dikendarai, perawatan tak hanya fokus pada bagian
mesin saja tetapi juga komponen di luarnya. Bersihkan mobil secara rutin untuk
mencegah kerusakan, misalnya karatan di beberapa part mobil.
Bersihkan
mobil untuk menghindari karat.
Apalagi bagi
Anda yang memiliki mobilitas tinggi dan harus melewati jalanan rawan banjir,
mencuci hingga ke sudut-sudut sempit bagian mobil adalah sebuah keharusan agar
mobil tetap awet.
6.
Kunjungi dealer resmi dan terpercaya untuk tune up secara
berkala
Kunjungi
dealer resmi dan terpercaya untuk tune up secara berkala.
Poin penting
dari perawatan mobil adalah menyerahkan pada ahlinya. Mobil membutuhkan
sentuhan mekanik ahli secara berkala agar tetap optimal. Datang ke bengkel
tidak harus untuk servis besar, Anda juga bisa melakukan tune up yang
berarti servis ringan untuk menjaga stabilitas performas mobil. Namun, kalau
Anda sudah memakai bahan bakar berkualitas seperti Shell V Power, rasanya
servis ringan tak harus rutin dilakukan karena bahan bakar berkualitas baik
turut merawar mesin Anda setiap hari.
Percayakan
mobil kesayangan kepada dealer resmi dan bengkel terpercaya
untuk mendapatkan fasilitas terbaik yang menjamin standar kualitas
pelayanannya. Anda juga bisa berkonsultasi dengan teknisi ahli tentang berbagai
masalah pada mobil hingga waktu saat melakukan penggantian spare part.
17
3.
Mengoptimalkan Performa Mesin
Performa
mesin bisa terjaga secara baik apabila di tune up secara rutin. Selain menjaga
performanya, kelebihan mobil rutin di tune up yaitu meningkatkan tenaga yang
dihasilkan. Perlu untuk anda ketahui, tune up ini hanya fokus pada bagian
mesinnya saja, bukan daya kelistrikan, pemindah daya, atau bahkan chasis.
Dikarenakan hanya mengutamakan sektor dapur pacunya, maka proses yang dilakukan
benar-benar optimal. Segala medan jalan pun bisa ditempuh secara mudah dengan
mobil yang sudah di tune up.
4.
Harga Jual Mobil Kembali Akan Naik
Harga jual
mobil kembali tinggi juga menjadi salah satu alasan kenapa mobil harus di tune
up. Pasalnya, tune up bisa meningkatkan nilai mobil. Perlu untuk anda pahami,
mobil yang rutin di tune up tentu saja lebih terawat daripada mobil yang jarang
di tune up. Karena terawat, kualitas mobil tentunya jauh lebih baik.Mobil yang
senantiasa terawat memiliki harga jual kembali yang lebih tinggi. Oleh karena itu,
anda tetap untung meski mobil anda sudah keluaran tahun lama sekalipun.
5.
Memastikan Fungsi Saringan Udara
Dilakukannya
tune up juga bermanfaat dalam memastikan saringan udaranya. Dengan tune up,
maka fungsi saringan udara di dalam mesin mobil tetap terjaga secara baik.
Seperti yang diketahui, kurangnya perawatan membuat saringan udara menjadi tak
berfungsi sebagaimana mestinya. Hal inilah yang menjadi alasan mobil harus di
tune up. Saringan udara yang bermasalah tentunya berpengaruh terhadap performa
mesin. Mesin akan mudah panas dan tak stabil sehingga bisa merusak komponen
mesin.
18
6.
Meningkatkan Kenyamanan Selama Berkendara
Mobil yang
di tune up sudah pasti nyaman digunakan. Hal ini dikarenakan tune up memastikan
performa mesinnya tetap baik. Selain nyaman, mengendarai mobil yang sudah di
tune up juga terbukti aman. Bukan hanya karena performa mesinnya yang baik,
akan tetapi juga tak ada kerusakan komponen di bagian mesinnya. Bagi anda yang
peduli dengan mobil kesayangan anda, pastikan anda menerapkan tune up. Tune up
itu sendiri bisa dilakukan sendiri jika anda sudah ahli di bidangnya.
19
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang
saya penulis simpulkan dari hasil praktek ialah :
1. Setiap ukuran yang ada pada mesin itu menentukan dengan keefektifitas mesin
tersebut.
2. Kurangnya perawatan yang dilakukan pada mesin tersebut yang menyebabkan
timbulnya korosi sehingga
mahasiswa mengalami kesulitan dalam melakukan
praktek.
B.
Saran
Adapun saran
yang bisa penulis berikan dalam praktikum adalah :
1.) Sebelum melakukan percobaan, pelajari dahulu langkah kerja secara seksama
dan pahami tujuan percobaan tersebut.
2.) Bekerjalah secara teliti dalam melakukan percobaan agar hasil yang
didapatkan lebih baik. Misalnya dalam pengukuran celah katup, platina.
3.) Pergunakan alat ukur yang presisi agar didapat data yang akurat.
4.) Bersihkan alat- alat tersebut sebelum melakukan percobaan agar alat
tersebut dapat dipergunakan setiap waktu dan dalam keadaan baik.
20
DAFTAR
PUSTAKA
1.
MartinusMT.makalah-tune-up-kendaraan
2.
catatanpediaku.blogspot.com/2016/06/laporan-otomotif-tune-up.html
3.
Makalah-tune-up-motor-bensin-smk-negeri-2-pengasih.html
4.
scribd.com.Makalah-Tune-Up
5.
manajemenkeuangan.net/pendahuluan-makalah/
6.
wordpress.com/prosedur-dan-langkah-langkah-dalam-melakukan-tune-up-efi/
7.
Modul SMK
Negeri 1 Mondokan
21