MAKALAH TENTANG
TUNE UP KENDARAAN MOBIL
Disusun oleh
:
Nama : YUDHA
DWI NUGROHO
Kelas : XII
TKR 5
No. : 29
SMK NEGERI 1 MONDOKAN
TAHUN
PELAJARAN 2021/2022
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah yang berjudul “Tune Up
Kendaraan Mobil ”.
Dalam Penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam mengajarkan teknik
mesin ini, khususnya kepada :
Guru Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam
pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam penyelesaian laporan ini
Secara khusus penulis menyampaikan terima
kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta
pengertian yang besar kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah
memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan.
Penyusun
Yudha Dwi Nugroho
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Judul…………………………………………………………………………………………………………………i
Kata
Pengantar…………………………………………………………………………………………………………..…..ii
Daftar
Isi………………………………………………………………………………………………………..………………iii
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang…………………….………………………………….………………………………………...1
B.
Maksud dan Tujuan………………………………………………………………………...…………………1
C.
Tujuan
Khusus…………………………………………………………………………..……………………….2
BAB II. TUNE UP MOBIL
A.
Dasar Teori………………………………………………………………………………………………...........4
B.
Langkah
kerja………………………………………………………………………………………….…………6
C.
Hasil…………………………………………………………………………………………………………………18
BAB III. Penutup
- Kesimpulan……………………………………………………………………..….……………………………21
- Saran…………………………………………………….…………………………………………………………21
- Daftar Pustaka…………………………………………………….…………………………………………..22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Praktik Kerja Industri mengandung
pengertian bahwa proses penyelenggaraan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) tidak hanya merupakan program milik SMK dan Departemen Pendidikan
Nasional, akan tetapi merupakan program bersama antara SMK dan Dunia
Usaha/Dunia Industri.
Program bersama tersebut diorganisasikan melalui
Komite Sekolah sehingga secara organisatoris Komite Sekolah merupakan kebutuhan
mutlak bagi SMK, karena Komite Sekolah adalah organisasi yang mewakili
Dunia Usaha/Dunia Industri.
Mengacu pada pedoman pembelajaran
SMK Negeri 2 Kebumen dalam menetapkan siswa–siswanya dalam On The Job Training
(OJT) atau Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) diprioritaskan pada siswa yang
menempuh tingkat II dan III. Hal ini mempunyai tujuan agar siswa yang akan
melaksanakan kegiatan prakerin benar-benar siap untuk terjun langsung
melaksanakan produksi/jasa yang sesungguhnya di Dunia Usaha/Dunia Industri yang
di tempatinya.
B. Maksud dan Tujuan
1. Meningkatkan dan mengembangkan hubungan SMK dengan Dunia Usaha / Industri
agar bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu pendidikan menengah kejuruan.
2. Secara bersama – sama menetapkan langkah – langkah kongkrit untuk
melaksanakan lebih mantap bentuk dan jenis hubungan kerjasamanya.
3. Membuat komitmen bersama untuk dijadikan landasan pelaksanaan hubungan
kerjasama.
4. Mengembangkanhubungan kerjasama untuk secara bersama-sama melaksanakan
prakerin.
1
C. Tujuan Khusus :
1.
Mengenal kegiatan Dunia Usaha dan Industri.
2.
Melaksanakan proses pembelajaran produktif di Dunia
Usaha dan Industri.
3.
Memperoleh keterampilan tambahan sebagai pelengkap
ketrampilan yang diperoleh di sekolah.
4.
Mempelajari lebih dalam tentang kewirausahaan.
5.
Berpraktik langsung atau melaksanakan pekerjaan yang
sesungguhnya di Dunia Usaha dan Industri.
6.
Bermanfaat
Manfaat Bagi Siswa
1.
Pengalaman kerja di lapangan yang dapat menjadi bekal
dalam menghadapi Dunia Usaha / Induustri.
2.
Menambah ilmu dan keterampilan yang tidak dapat di
sekolah.
3.
Memberikan gambaran dunia usaha yang sesungguhnya
kepada penulis.
4.
Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang
sesuai dengan kebutuhan di era teknologi informasi dan komunikasi terkini.
5.
Meningkatkan keterampilan dan tanggung jawab terhadap
suatu pekerjaan.
6.
Siswa dapat membandingkan dan mengtahui tentang
keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia usaha / industri.
7.
Membekali diri dengan persiapan yang matang sebelum
memasuki dunia usaha / industri.
8.
Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan
perusahaan terkait, baik dalam dunia usaha maupun dunia industri.
9.
Mengasah keterampilan yang diberikan di Sekolah
Menengah Kejuruan ( SMK ).
2
Manfaat Bagi Sekolah
1.
Meningkatkan hubungan sekolah dengan masyarakat.
2.
Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi industri.
3.
Bentuk kepedulian sekolah kepada dunia industri akan
kualitas siswa didik.
4.
Mengenalkan nama sekolah kepada masyarakat sebagai
sekolah kejuruan yang memiliki potensi kerja yang tinggi.
5.
Tujuan pendidikan untuk mendapat keahlian proffesional
dapat dicapai.
Manfaat Bagi Industri
1.
Mendukung program pendidikan pemerintah.
2.
Mengenal dan memahami secara nyata kualitas pendidikan
dan pelatihan yang dilahirkan oleh lembaga-lembaga pendidikan kejuruan.
3.
Dapat berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan pada
khususnya dan pengembangan bangsa pada umumnya.
3
Bab II
TUNE
UP MOBIL
A.
Dasar Teori
Sebagai dasar atau Alasan Perlunya Tune Up pada Mesin Mobil Anda
adalah salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh semua pemilik
kendaraan. Hal ini bertujuan agar kondisi mesin tetap prima, tidak kurang satu
apapun. Secara umum, pengertian tune up adalah melakukan penyetelan ulang dan
pembersihan semua komponen dan sistem yang ada di mesin mobil agar kembali
seperti semula, bahkan mengalami peningkatan performa.
Dengan melakukan tune up secara rutin, akan meminimalisir kerugian-kerugian
yang bisa muncul akibat mobil mengalami kerusakan, seperti kerusakan komponen
mobil hingga mogok di saat melakukan perjalanan jauh. Berikut adalah alasan
mengapa AutoFamily perlu melakukan tune up mobil secara rutin.
1. Mengoptimalkan Performa Mesin
Performa mesin bisa terjaga secara baik apabila dilakukan tune up secara
rutin. Selain menjaga performanya, kelebihan mobil rutin di tune up yaitu
meningkatkan tenaga yang dihasilkan. Perlu untuk Anda ketahui, tune up ini
hanya fokus pada bagian mesinnya saja, bukan daya kelistrikan, pemindah daya,
atau bahkan chasis. Dikarenakan hanya mengutamakan sektor dapur pacunya, maka
proses yang dilakukan benar-benar optimal. Segala medan jalan pun bisa ditempuh
secara mudah dengan mobil yang sudah di tune up.
2. Memastikan Fungsi Saringan Udara
Dilakukannya tune up juga bermanfaat dalam memastikan komponen saringan
udara. Dengan tune up, maka fungsi saringan udara di dalam mesin mobil tetap
terjaga secara baik. Seperti yang diketahui, kurangnya perawatan membuat
4
saringan udara menjadi tak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal inilah
yang menjadi alasan mobil harus di-tune up. Saringan udara yang bermasalah
tentunya berpengaruh terhadap performa mesin.
3. Memastikan Komponen Mesin Tetap Terjaga Performanya
Alasan mobil harus di tune up yaitu untuk memastikan komponen mesinnya
tetap stabil. Dengan kondisi komponen mesin mobil yang tetap stabil, maka
komponen tersebut bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Mobil pun tetap aman dan
nyaman dikendarai.
4. Memperpanjang Usia Pakai Mobil
Tune up adalah solusi untuk memperpanjang usia pakai mobil Anda. Hal ini
dikarenakan tune up bisa menjaga performa mobil seperti saat masih baru. Meski
mobil Anda adalah keluaran tahun lama, namun saat digunakan tenaganya tetap
terjaga secara baik jika rajin tune up.
5. Meningkatkan Kenyamanan Selama Berkendara
Mobil yang rajin tune up sudah pasti nyaman digunakan. Hal ini
dikarenakan tune up memastikan performa mesinnya tetap baik. Selain nyaman,
mengendarai mobil yang sudah di-tune up juga terbukti aman. Bukan hanya karena
performa mesinnya yang baik, akan tetapi juga tak ada kerusakan komponen di
bagian mesinnya. Pastikan AutoFamily rajin tune up secara rutin yang dalam buku
servis disebut servis berkala.
Komponen-komponen
pada mesin diproduksi dengan tingkat presisi yang sangat tinggi. Namun hal
tersebut tidak menjamin mobil akan memiliki performa bagus selamanya, pada
bagian mesin ada banyak sekali komponen yang bergesekan.
Gesekan tersebut tentu akan mempengaruhi dimensi dari komponen yang bergesekan,
dengan kata lain komponen mobil bisa mengalami deformasi saat
5
digunakan
secara terus menerus. Oleh sebab itu, ada istilah tune-up pada pekerjaan service mobil.
B.
Langkah Kerja
a. Memeriksa Air Radiator
Sebelum
tune-up dimulai, terlebih dahulu air radiatornya kita periksa. Buka tutup
radiator dengan cara diputar, kemudian lihat air radiator dari lubang pengisian
air. Jika jumlah air radiatornya kurang, tambahkan secukupnya dengan air yang
bersih.
Volume air
di radiator dikatakan cukup jika ketinggiannya mencapai batas bawah leher tutup
radiator. Jangan menghidupkan mesin dalam keadaan air radiator kurang, karena,
mesin akan menjadi sangat panas.
Waktu
memeriksa air radiator, periksa juga kualitas airnya. Jika airnya kotor,
sebaiknya diganti dengan yang baru. Jika airnya berminyak, berarti terjadi
kebocoran oli yang menuju sistem pendinginan air. Periksa juga kemungkinan
terjadinya kebocoran air pendingin dengan melihat ada tidaknya rembesan air di
luar radiator.
b. Memeriksa Oli Mesin
Setelah
memeriksa air radiator, tahap berikutnya adalah memeriksa oli mesin. Jika oli
mesin diperiksa setelah tune-up selesai, hasil tune-up tidak akan maksimal
karena kondisi oli mesin berpengaruh terhadap suhu kerja mesin. Selain itu, oli
mesin juga berpengaruh terhadap bunyi mesin. Jika oli mesin sangat kotor,
encer, atau kurang, bunyi mesin akan menjadi kasar. Hal ini akan berpengaruh
terhadap putaran stasioner dan idel.
Pemeriksaan
oli mesin meliputi volume oli dan kondisi oli. Volume oli harus memenuhi batas
minimal yang ditentukan, jika Oli kurang, tambahkan dengan oli yang
kekentalanya sama. Sebaiknya, oli yang ditambahkan tersebut mereknya sama,
untuk menghindari reaksi kimia yang dapat merugikan kondisi dan kerja mesin.
6
Dilihat dari
bahan bakunnya, oli pelumas ada 2 macam, yaitu :
- Oli MineralOli mineral dibuat
dari bahan crude oli yang mengandung bahan hidro karbon dan parafin yang
cukup tinggi.
- Oli Sintetis
Oli Sintetis
merupakan hasil dari perpaduan beberapa senyawa kimia. Oli sintetis lebih baik
daripada oli mineral karena bisa tahan bekerja pada suhu rendah dan suhu
tinggi.
A. Kondisi
Visual Mesin
Selesai
memeriksa oli mesin, jangan langsung menghidupkan mesin. Amati dengan teliti
kondisi visual mesin. Pastikan bahwa mesin benar-benar aman untuk dihidupkan.
Memeriksa
kondisi mesin secara visual termasuk tindakan pencegahan kecelakaan yang harus
dilakukan sebelum tune-up. Mesin dikatakan aman untuk dihidupkan jika
pemeriksaan mesin menunjukkan hasil sebagai berikut.
- Tidak ada kabel yang
tersangkut.
- Tidak ada kabel busi yang tidak
terpasang.
- Pemasangan kabel-kabel busi
sudah benar sesuai dengan urutan pengapiannya.
- Tidak ada peralatan apa pun
yang terletak di atas mesin.
- Baut dan mur terpasang dengan
baik.
- Tidak terdapat kebocoran bensin
pada mesin.
- Tidak ada kabel yang mengalami
hubungan singkat.
- Oli mesin dan air radiator
cukup.
B. Menghidupkan
Mesin
Setelah mesin
siap dihidupkan dan aman dari kemungkinan adanya bahaya, hidupkan mesin pada
putaran stasioner, beberapa menit kemudian tambahkan putarannya jika
diperlukan. Jangan menghidupkan mesin langsung pada putaran tinggi, karena
pelumasan belum sampai ke seluruh komponen mesin, untuk mencegah keausan pada
komponen. Untuk keperluan menganalisis kerusakan mesin, selama mesin hidup
perhatikan tiga hal sebagai berikut.
7
a. Bunyi
Mesin
Bunyi mesin
yang bisa timbul saat menghidupkan mesin sebagai berikut.
- Ledakan akibat Pembakaran
Ledakan
akibat pembakaran bahan bakar (bensin atau solar) menimbulkan bunyi yang khas.
Pada mesin yang pembakarannya normal, bunyi ledakannya rata. Pada mesin yang
pembakarannya tidak normal, bunyi ledakannya tidak rata, terjadi entakan setiap
beberapa detik. Jika bunyi tersebut tidak disalurkan lewat knalpot, akan
terdengar sangat keras dan memekakkan telinga.
Bunyi mesin berbahan bakar bensin lebih halus dibandingkan dengan mesin
berbahan bakar solar atau diesel.
- Getaran Komponen
Mengetahui
ciri-ciri bunyi berbagai mesin akan mempermudah dalam menentukan kerusakannya.
Bunyi yang ditimbulkan oleh getaran komponen mesin merupakan bunyi yang tidak
normal. Getaran tersebut bisa terjadi karena baut atau mur yang longgar,
komponen retak, atau patah. Bunyi-bunyi akibat getaran mesin berbeda sekali
dengan bunyi akibat pembakaran bahan bakar.
- Gesekan
Gesekan
komponen yang tidak dilumasi dengan oli, bisa menimbulkan bunyi yang tidak
nyaman. Bunyi akibat gesekan bisa timbul pada tuas sistem kawat gas karburator
yang tidak dilumasi dengan baik, gesekan piston dengan dinding silinder, atau
gesekan pada lakher.
- Aliran Gas
Aliran gas
yang bocor bisa menimbulkan bunyi yang tidak normal, seperti terjadinya
kebocoran pada saluran gas masuk dalam silinder (intake manifold). Bunyi
tersebut berupa desis yang keras.
- Ketukan (knocking)
Bunyi yang
diakibatkan oleh adanya ketukan dua komponen mesin yang cukup keras, biasanya
terjadi di daerah sebagai berikut.
1. Celah
katup yang terlalu besar.
2. Bantalan
poros engkol longgar.
8
3. Piston
kocak.
4. Pen
piston longgar.
5. Poros
nok kocak.
- Loncatan Bunga Api
Loncatan
listrik tegangan tinggi bisa menimbulkan bunyi khas. Bunyi tersebut bisa mirip
suara seekor cicak berdecak. Penyebab loncatan bunga api listrik adalah
kebocoran arus atau hubungan singkat.
- Tekanan Gas
Bunyi yang
disebabkan oleh tekanan gas yang bocor hampir sama dengan kebocoran aliran gas
masuk. Kebocoran gas disebabkan oleh sekat yang kurang rapat. Bunyi mesin harus
didengarkan dengan saksama untuk mencari penyebab kerusakan mesin. Karena itu,
bandingkan bunyi mesin sebelum dan setelah tune-up.
b. Getaran
Mesin
Perhatikan
getaran selama mesin hidup pada putaran stasioner. Mesin yang normal tidak
memiliki getaran yang kasar. Jika diamati, pada waktu mesin dinyalakan, bodi
mesin tersebut tidak bergetar kecuali kabel-kabel businya yang sedikit
bergetar. Jika getaran mesin agak kasar, berarti terdapat gangguan pada proses
pembakaran atau komponen-komponennya. Getaran yang kasar disebabkan oleh
hal-hal sebagai berikut.
- Tekanan kompresi tidak sama
antara masing-masing silinder.
- Tekanan kompresi di atas
standarnya.
- Pembakaran pada salah satu
silinder tidak normal.
- Salah satu busi mati.
- Salah satu kabel busi lepas.
- Pemasangan kabel busi tidak
sesuai urutan pengapiannya.
- Terdapat komponen-komponen yang
kocak atau kendor baut-bautnya.
9
c. Asap
Knalpot
Setelah
bunyi mesin dan getarannya diamati, selanjutnya perhatikan dengan teliti bentuk
dan warna asap sisa pembakaran yang keluar dari knalpot. Asap yang keluar dari
knalpot merupakan petunjuk baik tidaknya proses pembakaran bahan bakar mesin
tersebut.
Ada empat
warna asap knalpot yang dapat dijadikan petunjuk baik tidaknya proses
pembakaran dalam mesin sebagai berikut.
- Warna Asap Hitam
Warna asap
hitam pada mesin diesel merupakan sesuatu yang wajar. Namun, warna asap
hitam pada mesin bensin merupakan pertanda adanya pembakaran yang tidak
sempurna karena kelebihan bensin pada campuran gas dan bensinnya. Ukuran standar
yang digunakan sebagai pembanding warna asap dikatakan hitam atau normal adalah
asap mesin dalam kondisi normal.
- Warna Asap Putih
Asap mesin 2
tak yang normal berwarna putih. Berbeda dengan mesin 4 tak, jika asap mesin 4
tak berwarna putih berarti terdapat kerusakan atau gangguan pada mesin
tersebut. Warna putih disebabkan asap dari oli yang terbakar. Pada mesin 2 tak,
oli memang terbakar bersama bensin. Namun pada mesin 4 tak, oli tidak terbakar,
kecuali terdapat kebocoran oli dari karter ke ruang bakar.
- Asap Tak Berwarna
Asap mesin 4
tak yang baik adalah yang tidak berwarna. Warna asap seperti ini menandakan
campuran gas normal, tidak kelebihan bensin, tidak bercampur dengan oli, dan
tidak kekurangan bensin.
- Asap Knalpot Berjelaga
Jelaga pada
asap mesin, baik itu mesin 2 tak maupun 4 tak, disebabkan adanya kandungan
minyak tanah di dalam bensin. Jika asap yang dihasilkan berjelaga, bunyi mesin
pasti tidak normal (kasar) dan elektroda businya hitam.
10
Setelah
mesin dianalisis kerusakannya, pekerjaan tune up bisa dimulai. Pengerjaan tune
up harus berurut. Tujuannya, agar tidak terjadi pengulangan pekerjaan karena
servis komponen tertentu berpengaruh terhadap komponen yang lain.
a. Saringan
Udara (Air Filter)
Saringan
udara terlebih dahulu harus diservis dibandingkan dengan komponen yang lain,
karena saringan udara merupakan komponen mesin yang paling dingin dibandingkan
dengan komponen yang lain setelah mesin dihidupkan. Selain itu saringan udara
juga berpengaruh terhadap komponen lain jika diservis belakangan, seperti
terhadap pembentukan campuran udara dan bensin di saluran pada intake manifold
(saluran pemasukan gas).
Saringan
udara atau lebih populer dengan sebutan filter terletak di dalam kotak
berbentuk lingkaran yang menyerupai piring. Kotak tersebut terbuat dari pelat
besi biasa. Saat pengapian, putaran stasioner sangat dipengaruhi oleh saringan
udara. Penyetelan idel juga dipengaruhi oleh saringan udara.
b. Platina
Setelah
saringan udara dibersihkan atau diganti, komponen berikutnya yang harus
diservis adalah platina. Platina terletak di dalam distributor. Platina perlu
diperiksa atau diservis terlebih dahulu sebelum menyetel saat pengapian dan
putaran stasioner. Jika platina disetel setelah penyetelan saat pengapian dan putaran
stasioner, akan terjadi pengulangan kerja. Setelah platina dibersihkan dan
dipasang, saat pengapian pasti berubah, karena saat pengapian dipengaruhi oleh
celah platina. Jika celah platina lebih besar, saat pengapian akan maju
sedikit. Sebaliknya, jika celah platina lebih sempit, saat pengapian akan
mundur.
11
Putaran
stasioner juga dipengaruhi oleh celah platina. Jika celah platina lebih besar,
putaran stasioner akan turun. Sebaliknya, jika celah platina semakin kecil,
putaran stasioner akan naik sedikit. Meskipun perubahan putaran stasioner
tersebut tidak begitu besar, perlu diperhatikan untuk ketelitian hasil servis.
Kondisi permukaan kontak platina sangat berpengaruh terhadap putaran stasioner
dan bunyi mesin. Jika permukaan platina kotor, putaran stasioner akan turun.
Namun, jika permukaan platina dibersihkan, putaran stasioner akan naik. Karena
itu, tidak tepat jika platina diservis setelah penyetelan putaran stasioner dan
campuran gas.
Setelah
perbaikan platina selesai, pasanglah platina dengan benar. Perhatikan kabel
yang bisa menyebabkan hubungan singkat dengan bodi mesin. Hubungan singkat
dengan bodi mesin mengakibatkan tidak terjadinya loncatan bunga api pada busi.
Apabila mobil sudah menggunakan CDI maka tidak perlu melewati tahapan ini.
c. Kabel
Busi
Setelah
platina diservis, tutup distributor tidak perlu segera dipasang. Periksa
kondisi tutup distributor beserta kabel-kabelnya. Pemeriksaan tersebut
dilakukan setelah menyervis platina dengan tujuan untuk efisiensi kerja.
Kondisi mesin
dipengaruhi oleh kualitas pengapiannya. Kualitas pengapian dipengaruhi oleh
nyala api busi dan kabel¬kabel businya. Namun, kabel busi harus diperiksa atau
diservis terlebih dahulu daripada businya, karena kabel busi merupakan
pengantar untuk lewatnya arus tegangan tinggi ke busi. Nyala api busi sangat
dipengaruhi oleh kondisi kabel-kabel businya.
Kabel busi
tidak boleh diganti dengan kabel yang sembarangan kualitasnya. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari hambatan yang besar pada busi. Isolasi kabel busi
harus memenuhi syarat, karena listrik yang dialirkan bertegangan tinggi
(15.000-20.000 volt). Isolasi kabel busi yang sudah usang harus diganti
kabelnya. Penggantian kabel busi sebaiknya satu unit, dengan harga yang
bermacam¬macam. Umumnya, semakin mahal harganya, semakin baik kualitasnya.
12
Kabel busi
yang retak isolatornya atau telah usang menyebabkan timbulnya crossfire, yakni
induksi pada kabel busi yang berdekatan, sehingga busi yang kabelnya terkena
induksi meloncatkan bunga api liar dan menyebabkan kerja mesin terganggu. Cross
fire menyebabkan bunyi mesin kasar dan tenaga mesin menjadi turun. Untuk
mengecek kabel busi biasanya besarnya tahanan diukur menggunakan Ohm meter,
jika besarnya tahanan tidak sesuai dengan standartnya maka kabel busi diganti
dengan yang baik.
d. Tutup
Distributor
Tutup
distributor sebaiknya diperiksa kondisinya bersamaan dengan pemeriksaan
kabel-kabel busi dan servis platina. Hal ini dimaksudkan untuk meng¬hemat waktu
kerja. Jika pemeriksa¬an tutup ditributor dilakukan se¬telah mesin dihidupkan,
akan mengulangi pekerjaan melepas dan mencabut kabel busi dan tutup
dis¬tributor.
Tutup
distributor dinyatakan baik jika kondisinya sebagai berikut.
- Tidak retak.
- Arang pada tutup distributor
yang berfungsi meng¬alirkan listrik tegangan tinggi tidak aus.
- Bisa menutup dengan rapat.
Ada model
tutup distributor yang dilengkapi lubang ventilasi di bagian atas tutup
tersebut. Fungsi lubang ventilasi tersebut adalah untuk penguapan air yang
terjebak di dalam tutup distributor. Dengan adanya ventilasi tersebut, uap air
bisa keluar sehingga distributor tetap kering.
e. Accu
Pemeriksaan
berikutnya adalah pemeriksaan accu. Pemeriksaan accu meliputi sebagai berikut.
13
- Tinggi Air Accu
Air accu
harus cukup, yakni ketinggiannya antara garis batas atas (upper level) dan
garis batas bawah (lower level). Jika air accu jumlahnya kurang, tambahkan
dengan accu zur secukupnya. Ketinggian air accu pada prinsipnya adalah merendam
seluruh sel-sel accu sekurang-kurangnya 1 cm di atas sel-sel accu tersebut.
Jika mobil menggunakan accu kering, perawatannya menjadi lebih mudah karena
tidak memerlukan air accu yang bisa berkurang karena penguapan. Kutub-kutub
accu juga harus bersih, tidak kotor oleh jamur atau sejenisnya. Namun, harga
accu kering lebih mahal sehingga masih banyak mobil yang menggunakan accu
basah. Air accu yang kurang (di bawah standar) berakibat reaksi pada accu tidak
maksimal, sehingga arus yang dihasilkannya tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan listrik pada mobil.
- Bersihkan Kutub-kutub Accu dari
Jamur dan Karat
Jamur pada
kutub-kutub accu bisa dibersihkan dengan air hangat, sedangkan karat yang
mengotori kutub-kutub accu harus dibersihkan dengan ampelas.
Bagian yang nampaknya remeh, tetapi sangat penting, adalah klem atau
penjepit kabel accu dengan kutub- kutubnya. Klem tersebut mudah sekali kendor.
Jika klem kendor, mesin akan mati karena busi tidak melon¬catkan bunga api.
Untuk merawat klem agar
tetap
berfungsi dengan baik, ke¬raskan baut pengikatnya dan gunakan klem yang
berkualitas baik. Kutub-kutub accu yang kotor atau berkarat menyebabkan tahanan
sangat besar. Akibatnya, arus yang mengalir menjadi berkurang (kecil) sehingga
tenaga mesin menjadi berkurang, bahkan mesin tak bisa dihidupkan.
Pada pemeriksaan pengapian, umumnya accu diperiksa paling akhir, itu pun kalau
bunga api yang keluar dari busi sangat kecil dan bagian pengapian lainnya telah
diservis.
f. Busi
Busi
sebaiknya diperiksa setelah pengukuran tekanan kompresi atau sebelum penyetelan
celah katup. Alasannya, pada pengukuran tekanan kompresi maupun penyetelan
celah katup busi dalam keadaan tidak terpasang, bisa menghasilkan efisiensi
kerja yang optimal. Saat pengukuran kompresi, busi harus dilepaskan karena
lubang busi
14
digunakan
untuk memasukkan ujung alat pengukur tekanan kompresi. Pada penyetelan celah
katup, busi sebaiknya dalam keadaan tidak terpasang agar mesin ringan saat
diputar.
Bagian busi
yang perlu diperiksa adalah elektrodanya, yang meliputi kebersihan dan celah
elektrodanya. Elektroda yang kotor harus diampelas dengan ampelas besi dan
elektroda positif dan elektroda negatif tidak boleh berhubungan. Karena itu,
harus disetel celahnya. Adanya kotoran pada kedua elektroda busi bisa
mengakibatkan terhalangnya jalan loncatan bunga api listrik.
Setelah
elektrodanya dibersihkan dengan ampelas, pada elektroda busi perhatikan hal-hal
sebagai berikut.
- Jika terdapat lingkaran
berwarna agak biru antara elektroda tengah dengan insulatornya, berarti
tipe busi yang digunakan cocok.
- Jika insulatornya agak hitam
dan elektrodanya berwarna biru, berarti tipe businya terlalu dingin.
- Jika insulatornya berwarna
putih dan terjadi erosi pada elektrodanya, berarti tipe businya terlalu
panas.
Ada tiga
tipe busi, yaitu busi panas, sedang, dan dingin. Busi tipe panas kurang tahan
terhadap panas, tipe dingin tahan terhadap panas. Busi panas cocok untuk
perjalanan jauh.
g. Menyetel Celah Katup
Langkah
paling tepat begitu selesai menyervis busi adalah menyetel celah katup. Selama
penyetelan celah katup, busi tidak perlu dipasang di lubangnya. Biarkan mesin
tanpa busi untuk sementara, hingga penyetelan katup selesai.
Penyetelan
celah katup dalam keadaan mesin tanpa busi akan memperoleh keuntungan sebagai
berikut.
- Mesin akan lebih ringan diputar
saat mencari posisi top kompresi masing-masing silinder.
- Mempermudah dalam memeriksa
posisi piston, yakni sudah mencapai titik puncaknya atau belum.
- Lebih aman, karena mesin tidak
mungkin berputar (hidup) tanpa busi.
15
1. Syarat
Penyetelan Katup
Agar
penyetelan katup berhasil dengan baik, harus dipenuhi syarat-syarat sebagai
berikut.
- Penyetelan dilakukan ketika
katup menutup rapat.
- Penyetelan dilakukan ketika
celah katup paling besar.
- Penyetelan katup dapat berhasil
dengan baik jika proses kerja mesin (gerak naik-turun piston) sesuai
dengan gerak katup-katupnya.
2. Cara
Penyetelan
Ada dua cara
penyetelan untuk memenuhi syarat-syarat agar penyetelan katup berhasil dengan
baik, yaitu sebagai berikut.
- Dengan memutar poros engkol
(pub), untuk membuat piston berada di posisi top kompresi masing-masing
silinder. Cara ini banyak membutuhkan tenaga dan waktu, karena harus
memutar pull sesuai dengan banyaknya silinder sampai mendapatkan posisi
piston pada top silinder 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. Saat posisi top
kompresi, kedua katup iNdan EX harus dalam keadaan menutup rapat, sehingga
bisa disetel celahnya.
- Dengan memutar poros engkol
(pub), untuk membuat piston pada posisi top kompresi silinder 1 dan
silinder lain yang diperlukan sesuai dengan proses kerja mesin. Cara ini
lebih cepat dan menghemat dengan tenaga, tetapi memerlukan
- pengetahuan teknik mobil yang
cukup, khususnya hubungan antara urutan pengapian (FO = firing order) dan
penyetelan katup.
h. Positive Crank Case
Ventilation (PCV)
PCV adalah
sistem ventilasi ruang engkol. Uap bensin yang bocor ke dalam ruang engkol
dialirkan kembali ke ruang bakar mesin melalui sebuah selang yang menghubungkan
ruang engkol ke intake manifold
Setelah
penyetelan katup, sebaiknya PCV diservis terlebih dahulu sebelum .tes kompresi.
PCV sedikit berpengaruh terhadap tekanan kompresi dan putaran mesin. Tanpa PCV
putaran mesin lebih rendah dibandingkan dengan ketika PCVdiaktifl<an.
16
Dalam servis
PCV, yang perlu diperiksa adalah kerja katup PCV dan kerapatan
selang-selangnya. Katup PCV yang telah rusak sebaiknya diganti dengan yang
baru.
i. Saat Pengapian
Saat
pengapian sebaiknya disetel setelah penyetelan putaran mesin. Alasannya, karena
saat pengapian yang tercantum dalam buku pedoman servis mobil adalah saat
pengapian pada putaran stasioner. Jika saat pengapiannya disetel pada putaran
tidak stasioner, akan terjadi pengulangan kerja. Hal ini sebenarnya bisa
dihindari, karena begitu pu¬taran mesin disetel, saat penga¬t,piannya pasti
berubah.
Prinsip
penyetelan saat pengapian adalah memutar dis¬tributor dalam keadaan mesin hidup
sampai memperoleh bunyi mesin yang paling halus dengan tenaga yang paling
besar. Prinsip penyetelan ini bisa dijadikan pedoman, jika penyetelan saat
pengapian dilakukan tanpa menggunakan timing- light (penyetelan perigapian)
atau alat bantu lainnya.
Distributor
dapat diputar ke kiri atau ke kanan setelah baut pengikatnya dikendorkan. Jika
distributor diputar berlawanan arah dengan putaran rotor, berarti saat
pengapiannya dimajukan. Sebaliknya, jika distributor diputar searah dengan
putaran rotor, berarti saat pengapian dimundurkan.
j. Idel
Penyetelan
idel merupakan penyetelan yang paling akhir dalam tune-up mesin mobil. Hasil
penyetelan idel tidak berpengaruh terhadap saat pengapian, celah katup,
kompresi, dan pendinginan. Sebaliknya, idel sangat dipengaruhi oleh berbagai
komponen mesin.
Menyetel
idel pada prinsipnya adalah menyetel campuran antara udara dengan bensin pada
putaran idling. Jadi sebelum menyetel campuran idel, putaran mesinnya harus
stasioner terlebih dahulu. Jika setelah penyetelan idel, kemudian putaran
stasionernya
berubah,
putaran stasionernya harus disetel ulang.
17
k. Tali Kipas
Dalam tune
up, tali kipas juga harus disetel. Kekencangan tali kipas berpengaruh terhadap
pendinginan dan putar¬an alternator. Jika tali kipas kendor, putaran mesin
tidak bisa memu-tar kipas pendingin de¬ngan baik karena selip.
Akibatnya,
pendinginan oleh kipas tidak sesuai dengan putaran mesin sehingga mesin menjadi
panas. Selain itu, putaran alternator juga tidak bisa maksimum sehingga
pengisian ke baterai kurang baik.
Setelah tune-up
selesai dan mesin akan dihidupkan, perhatikan seluruh komponen mesin sudah
terpasang di tempatnya dengan benar atau belum. Jika semua komponen telah
terpasang dengan benar, hidupkan mesin pada ifputaran stasioner beberapa menit.
Selama mesin berputar stasioner, dengarkan bunyi normal, naikkan putaran mesin
perlahan-lahan sambil perhatikan bunyi mesin, getaran, dan asap knalpotnya.
Jika sudah yakin tidak terdapat gangguan atau ketidaknormalan pada mesin,
berarti tune-up telah selesai.
C.
Hasil
Tune up
adalah salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh semua pemilik kendaraan.
Hal ini bertujuan agar kondisi mesin tetap prima, tidak kurang satu apapun.
Secara umum, pengertian tune up adalah melakukan penyetelan ulang dan
pembersihan semua komponen dan sistem yang ada di mesin mobil agar kembali
seperti semula, bahkan mengalami peningkatan performa.
Dengan melakukan tune up secara rutin, akan meminimalisir kerugian-kerugian
yang bisa muncul akibat mobil mengalami kerusakan, seperti kerusakan komponen mobil
hingga mogok di saat melakukan perjalanan jauh. Berikut adalah alasan mengapa
AutoFamily perlu melakukan tune up mobil secara rutin.
18
1. Performa
Mesin Jadi Optimal
Performa
mesin bisa terjaga secara baik apabila dilakukan tune up secara rutin. Selain
menjaga performanya, kelebihan mobil rutin di tune up yaitu meningkatkan tenaga
yang dihasilkan. Perlu untuk Anda ketahui, tune up ini hanya fokus pada bagian
mesinnya saja, bukan daya kelistrikan, pemindah daya, atau bahkan chasis.
Dikarenakan hanya mengutamakan sektor dapur pacunya, maka proses yang dilakukan
benar-benar optimal. Segala medan jalan pun bisa ditempuh secara mudah dengan
mobil yang sudah di tune up.
2. Saringan Udara Lancar
Dilakukannya
tune up juga bermanfaat dalam memastikan komponen saringan udara. Dengan tune
up, maka fungsi saringan udara di dalam mesin mobil tetap terjaga secara baik.
Seperti yang diketahui, kurangnya perawatan membuat saringan udara menjadi tak
berfungsi sebagaimana mestinya. Hal inilah yang menjadi alasan mobil harus
di-tune up. Saringan udara yang bermasalah tentunya berpengaruh terhadap performa
mesin.
3. Mesin Terjaga Performanya
Alasan mobil
harus di tune up yaitu untuk memastikan komponen mesinnya tetap stabil. Dengan
kondisi komponen mesin mobil yang tetap stabil, maka komponen tersebut bisa
berfungsi sebagaimana mestinya. Mobil pun tetap aman dan nyaman dikendarai.
4. Usia Mobil Menjadi Lebih Panjang
Tune up
adalah solusi untuk memperpanjang usia pakai mobil Anda. Hal ini dikarenakan tune
up bisa menjaga performa mobil seperti saat masih baru. Meski mobil Anda adalah
keluaran tahun lama, namun saat digunakan tenaganya tetap terjaga secara baik
jika rajin tune up.
19
5. Berkendara menjadi Nyaman
Mobil yang
rajin tune up sudah pasti nyaman digunakan. Hal ini dikarenakan tune up
memastikan performa mesinnya tetap baik. Selain nyaman, mengendarai mobil yang
sudah di-tune up juga terbukti aman. Bukan hanya karena performa mesinnya yang
baik, akan tetapi juga tak ada kerusakan komponen di bagian mesinnya. Pastikan
AutoFamily rajin tune up secara rutin yang dalam buku servis disebut servis
berkala.
20
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang
saya penulis simpulkan dari hasil praktek ialah :
1. Setiap ukuran yang ada pada mesin itu menentukan dengan keefektifitas mesin
tersebut.
2. Kurangnya perawatan yang dilakukan pada mesin tersebut yang menyebabkan
timbulnya korosi sehingga
mahasiswa mengalami kesulitan dalam melakukan
praktek.
B.
Saran
Adapun
saran yang bisa penulis berikan dalam praktikum adalah :
1.) Sebelum melakukan percobaan, pelajari dahulu langkah kerja secara seksama
dan pahami tujuan percobaan tersebut.
2.) Bekerjalah secara teliti dalam melakukan percobaan agar hasil yang
didapatkan lebih baik. Misalnya dalam pengukuran celah katup, platina.
3.) Pergunakan alat ukur yang presisi agar didapat data yang akurat.
4.) Bersihkan alat- alat tersebut sebelum melakukan percobaan agar alat
tersebut dapat dipergunakan setiap waktu dan dalam keadaan baik.
21
DAFTAR
PUSTAKA
1. Iman Permana &
Joel Tadjo, 1992, Pedoman Penyelenggaraan Bengkel Otomotip, Media Cetak PPPG
Teknologi Bandung.
2. Neely, John E., 1982,
Practical Machine Shop, John Wiley & Sons, New York.
3. OPKR. 10.017, edisi
September 2002, Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan,
Depdiknas.
4. Toyota. (2006). Soft
Copy Manual Book Toyota. Jepang. PT. Toyota Astra Motor.
5. Modul Sistem Rem. SMK
Negeri 1 Mondokan
6. Modul Roda dan Ban,
SMK Negeri 1 Mondokan
7. Buku Pelajaran Tentang
Sistem Pengapian.
8. Buku Pelajaran Tentang
Sistem Pelumasan dan Pendinginan.
9. Modul Pemahaman Engine
SMK Negeri 1 Mondokan
22